Beberapa saat setelah Pipit keluar untuk makan, terdengar suara ledakan dari arah pabrik mancis.
Pipit menambahkan, api langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi di atas atap pabrik.
"Tadi keluar lewat pintu belakang, kami mau makan siang," ungkap Pipit.
Korban Selamat Mengaku Histeris
Tak hanya Pipit, salah satu korban selamat lainnya tampak lemas melihat ke arah pabrik yang sudah habis terbakar.
Nurasiyah hanya terlihat meraung-raung berderai air mata.
Nurasiyah juga terlihat hanya mampu untuk bersandar di dinding melihat kejadian naas yang menimpa kawannya.
"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," katanya histeris sambil berderai air mata.
Nurasiyah juga mengungkapkan hanya tersisa dirinya dan 3 kawan lainnya yang bisa selamat dari kobaran api tersebut.