"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam sana, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat," ungkapnya.
Pihak keluarga dari Nurasiyah pun mengatakan kalau Nurasiyah kini mengalami trauma atas kejadian kebakaran ini.
Rupanya, bukan hanya Pipit dan Nurasiyah saja yang histeris melihat seluruh kawannya habis di dalam pabrik.
Beberapa keluarga korban juga mulai berdatangan untuk mengetahui apakah ada keluarganya yang ikut di dalam korban kebakaran tersebut.
Seperti Sofyan yang rela menerobos lokasi kebakaran untuk melihat apakah istri dan anaknya selamat.
Namun sayang, Sofyan harus merelakan istri dan anaknya yang ikut hangus terbakar di dalam pabrik itu.
Sofyan mengaku saat itu dirinya memang sedang tidak bersama anak dan istrinya.
Anaknya yang duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar itu memang setiap harinya selalu datang ke pabrik itu setelah pulang sekolah.
Saat itu Sofyan mengaku kaget karena mendapatkan telepon kalau pabrik tempat istrinya bekerja terbakar.
"Aku langsung lari menerobos lokasi kebakaran. Ku tengok tumpukan mayat di ruangan, sama mayat Yuli Fitriana istriku dan anakku, Syifa," katanya sambil menahan air matanya.