Kobaran Api Melahap Rumahnya, Bocah 10 Tahun Ini Tak Bisa Kabur Karena Dirantai Orang Tua Hingga Tewas Terpanggang Hidup-Hidup

By Refina Jasmine, Rabu, 20 November 2019 | 17:30 WIB
Kobaran Api Melahap Rumahnya, Bocah 10 Tahun Ini Tak Bisa Kabur Karena Dirantai Orang Tua Hingga Tewas Terpanggang Hidup-Hidup (KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi & gomerblog.com)

Kobaran Api Melahap Rumahnya, Bocah 10 Tahun Ini Tak Bisa Kabur Karena Dirantai Orang Tua Hingga Tewas Terpanggang Hidup-Hidup

SajianSedap.com - Nasib malang harus dialami oleh bocah 10 tahun di Tangerang Selatan.

Pasalnya, bocah berkebutuhan khusus ini ditemukan tewas terpanggang hidup-hidup setelah kobaran api melahap rumahnya pada Minggu (17/11/2019).

Bocah berinisial ZKA ini tak bisa kabur untuk menyelamatkan diri lantaran dirinya dirantai oleh kedua orang tuanya sendiri.

Baca Juga: Padahal Nyonya Besar Mantu Presiden, Ternyata Selvi Ananda Urus Dapur & Anak Sendiri Hingga Gibran Harus Lakukan Hal Ini

Jasadnya ditemukan ketika api sudah berhasil dipadamkan oleh petugas.

Kondisi ZKA saat ditemukan juga sangat memprihatinkan.

Besarnya kobaran api yang membakar kontrakan berukuran 3x6 meter di Gang Sayur Asem, Setu, Tangerang Selatan membuat ZKA hangus terbakar.

Lebih mirisnya lagi, tubuhnya masih dalam kondisi kaki terantai.

Berkebutuhan Khusus Hingga Dirantai Orang Tua

Melansir Tribun Jakarta dan Kompas.com via Sosok.ID, ZKA memang dikenal sebagai bocah berkebutuhan khusus di lingkungan rumahnya.

Baca Juga: Selain Harus Tahan Malu Karena Hamil Duluan, Pedangdut Ini Juga Telan Pil Pahit Hanya Nikah di Ruang Tamu

Lantaran hiperaktif, kedua orang tua ZKA kesulitan untuk mengendalikan emosi dan energi sang anak.

Tak ayal, sang anak kerap kali berlarian kesana-kemari, membahayakan dirinya tanpa ia sadari.

Tak mau terus-menerus mengkhawatirkan polah tingkah anaknya, kedua orang tua ZKA memutuskan untuk memasung anaknya sendiri dengan rantai di rumah.

Baca Juga: Makanan Penyebab Vertigo, Habis Makan 5 Makanan Ini Dijamin Kepala Berputar Tak Karuan Hingga Bisa Alami Tuli!

ZKA dipasung dengan maksud agar tak berkeliaran ke jalan raya atau menganggu para warga sekitar dengan tingkahnya yang membutuhkan perhatian khusus.

Selama bertahun-tahun, ZKA dirantai oleh orang tuanya sendiri hingga para tetangga sekitar pun mengetahui kondisi sang bocah.

Diketahui, orang tua ZKA sendiri berasal dari keluarga yang tak punya.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kepergok Mesra dengan Pria di Restoran sampai Akan Menikah Saat Bilqis Kelas 3 SD! Sang Ibu Justru Mengaku Sedih

Ayahnya, Suhin adalah seorang buruh serabutan yang tak punya penghasilan tetap.

Sementara sang ibu, Wagiani adalah ibu rumah tangga yang sakit-sakitan.

Empat puluh hari sebelum ZKA tewas terbakar di rumahnya sendiri, Wagiani meninggal dunia akibat penyakit ginjal dan diabetes yang ia derita.

Artikel akan berlanjut setelah video ini.

ZKA dari awal memang tak pernah mendapatkan pengobatan atau perhatian khusus secara medis lantaran kedua orang tuanya tak memiliki biaya.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, kedua orang tuanya pun sepakat mengurung dan memasungnya di dalam rumah hingga bertahun-tahun.

Baca Juga: Nikita Mirzani Bongkar Dapur Soal Kebenaran Kehamilannya, Syahrini Mulai Berani Angkat Bicara

Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Selasa (19/11/2019) kondisi ZKA ini sempat diketahui oleh Dinsos Tangerang Selatan pada Maret 2019 lalu.

ZKA bahkan sempat dievakuasi dan dipindahkan ke rumah singgah Dinsos Tangerang Selatan.

Saat dievakuasi, kondisi ZKA sangatlah memprihatinkan.

Baca Juga: Padahal Istrinya Cantik dan Sabar, Raffi Ahmad Marah dan Komentari Pedas Nagita Slavina Karena Hal Ini! Karyawan Sampai Kasihan

Tubuhnya kurus dengan rambut yang tak terawat dan penuh dengan kotoran dan luka di sekujur tubuh.

Namun pada Mei 2019 lalu, kedua orang tua ZKA meminta kembali izin untuk mengasuh sang anak.

Kondisi saat pertama kali ZKA dievakuasi oleh Dinsos Tangerang Selatan pada Maret 2019 lalu.

Izin ini pun diberikan Dinsos Tangerang Selatan tapi dengan perjanjian Suhin dan Wagiani tak lagi memasung anaknya.

Janji hanya sebatas janji di mulut saja, begitu sampai di rumah, ZKA kembali dipasung oleh kedua orang tuanya.

Tak lama dari kembalinya ZKA ke rumah, sang ibu Wagiani meninggal dunia.

Melansir Tribun Jakarta, seorang pemerhati anak sekaligus tetangga Suhin, Rida sempat merawat ZKA di awal-awal pasca kematian Wagiani.

Hal ini dilakukan Rida murni karena dirinya prihatin dengan kondisi ZKA.

Baca Juga: Viral Kakek di Baubau Wisuda di Usia 85 Tahun, Kini Bikin Heboh Setelah Terungkap Pekerjaan Sederhananya Demi Sesuap Nasi

Penyebab Kebakaran Diduga Karena Kompor

Sebelum api menewaskan ZKA, rumah kontrakannya rupanya juga pernah sempat terbakar pada Oktober 2019 lalu.

Namun beruntung pada kejadian tersebut, warga berhasil memadamkan api dengan cepat.

Tapi api yang membakar rumah ZKA untuk kedua kalinya terjadi pada Minggu (17/11/2019) terlalu besar dan tak sempat dipadamkan oleh warga.

ZKA semasa hidup (kiri), Rumah kontrakan ZKA yang hangus terbakar di Gang Sayur Asem, kelurahan Setu, kecamatan Setu, Tangsel, Senin (18/11/2019). (kanan)

ZKA pun tak bisa melarikan diri karena terjebak di dalam rumah dalam keadaan terpasung.

Besarnya api yang melahap kontrakan berukuran 3x6 ini sampai merenggut nyawa ZKA.

Diduga api berasal dari kompor gas atau korek api yang diutak-atik ZKA saat sang ayah tak ada di rumah.

Hal ini pun sempat diakui Rida sebagai pengasuh ZKA selama ini.

Baca Juga: Bukan Soal Dapur Atau Uang, Terungkap Satu Hal yang Pantang Nia Ramadhani Lakukan Jika Tetap Ingin Jadi Keluarga Bakrie

Menurut Rida, memang ada kemungkinan ZKA mengutak-atik kompor gas sendirian karena lapar.

Sebelumnya diketahui, bila lapar ZKA akan berteriak untuk memberitahu orang-orang di sekitarnya.

Namun kali ini kuat dugaan bahwa ZKA mengutak-atik kompor gas atau korek api karena rasa lapar.

Seorang anak berinisial ZKA (10) meninggal dunia setelah terjebak di dalam satu rumah kontrakan di Gang Sayur Asem, RT 014 RW 004, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Minggu (17/11/2019) sore. Z yang berkebutuhan khusus itu terjebak dalam rumah karena di pasung oleh bapaknya, Suhin.

"Bocah itu kan hiperaktif, mungkin lapar jadi dia ngutak-ngutik kompor, kan kepantik api," ungkap Rida.

Terkait kejadian nahas ini Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangrang Selatan, Helina Mustikasari memberi peringatan keras.

Mengutip Kompas.com, Herlina Mustikasari mengimbau kepada para orang tua untuk tidak ada lagi tindak pemasungan terhadap anak apapun tingkah lakunya.

Pihak P2TP2A pun akan mengevaluasi dalam menangani anak, tak terkecuali yang berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Selain Harus Tahan Malu Karena Hamil Duluan, Pedangdut Ini Juga Telan Pil Pahit Hanya Nikah di Ruang Tamu

"Imbauannya, memang tidak boleh ada pemasungan anak. Jadi, kami juga merasa prihatin, sedih dan terkejut.

Z harus berakhir dalam keadaan dipasung dan dirantai seperti ini.

Itu memang tidak bisa, ayahnya juga sudah diberitahukan, enggak bisa, tidak ada alasan apapun yang membuat keadaan sesaorang itu dipasung," tutup Herlina Mustikasari.

#GridNetworkJuara