Oleh perusahaan itu, tumbuhan kratom ini dibuat menjadi teh yang dipercaya sebagai suplemen tubuh.
Tapi, teh kratom ini ternyata telah membuat banyak orang meninggal.
Dilansir dari Health.com, sebanyak 91 orang di Amerika Serikat dikabarkan meninggal, karena overdoses teh kratom.
Tak hanya itu, sepanjang 2017-2018 dilaporkan jika 152 orang meninggal, karena tumbuhan ini.
Tahun lalu, FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat mengatakan telah menjangkau beberapa perusahaan yang produksi kratom, memperingati mereka untuk berhenti mengiklankan kekuatan kratom secara salah.
FDA mengatakan obat itu telah dikaitkan dengan mengobati depresi, diare, obesitas, diabetes, parasit lambung, tekanan darah tinggi, kecemasan, divertikulitis, penarikan opiat, dan alkoholisme.
"Sains dan bukti penting dalam menunjukkan manfaat medis, terutama ketika suatu produk dipasarkan untuk mengobati penyakit serius seperti gangguan penggunaan opioid," kata FDA dalam sebuah pernyataan tahun lalu.
"Namun, sampai saat ini, belum ada studi ilmiah yang memadai dan terkontrol dengan baik yang melibatkan penggunaan kratom sebagai pengobatan untuk penghentian penggunaan opioid atau penyakit lain pada manusia."