Ngeri Banget! Di Zaman Dulu Ayam Harus Disiksa Sampai Babak Belur Baru Dimasak dan Dimakan! Ini Penyebabnya

By Virny Apriliyanty, Jumat, 13 Desember 2019 | 07:10 WIB
Zaman Dulu Ayam Harus Disiksa Sampai Babak Belur Baru Dimasak dan Dimakan (Tribunnews.com)

Ngeri Banget! Di Zaman Dulu Ayam Harus Disiksa Sampai Babak Belur Baru Dimasak dan Dimakan! Ini Penyebabnya

SajianSedap.com - Ayam kini jadi makanan sehari-hari yang hampir dikonsumsi semua kalangan. 

Rasanya, tidak ada lagi kemewahan dari makan ayam karena unggas satu ini diolah oleh pedagang kaki lima sampai restoran ternama. 

Namun, tahukah Anda kalau sejarah ayam jadi makanan manusia ternyata sangatlah panjang. 

Ayam awalnya bukanlah makanan manusia. 

Baca Juga: Padahal Berdarah Jepang, Semangkuk Kehangatan Sayur Bening Bayam Ini Bikin Haruka Makin Betah Tinggal di Indonesia

Hingga akhirnya, ayam boleh dimakan hanya 8 hari dalam setahun. 

Bahkan, pada masanya, ayam harus disiksa sampai babak belur baru dimasak dan dimakan. 

Untuk apa ya? 

Ayam Dulu Bukan Makanan Manusia

Ayam mula-mula muncul dalam sejarah tertulis dunia Barat di Yunani.

Kolonis-kolonis Yunani yang mendirikan kota Syibaria di ‘kaki' Italia pada tahun 720 Sebelum Masehi membuat hukum yang melarang adanya ayam jantan di dalam kota, supaya mereka bisa tidur nyenyak sampai siang, tidak diibangunkan oleh kokok ayam jantan.

Mesikipun orang Sybaris tukang makan enak, tetapi mereka tidak menyebut-nyebut ayam.

Orang Yunani zaman ini dan juga kemudian orang-orang Romawi pada permulaan umumnya tidak makan ayam.

Segera Hindari! Kesalahan Sepele Ini Bikin Daging Ayam Cepat Busuk dan Berbau!

Baca Juga: Pasti Banjir Pujian Kalau Menyajikan 10 Resep Pasta Super Lezat untuk Jamuan Istimewa di Rumah! Gampang Dibuatnya, Lo!

Mereka memelihara binatang itu hanya untulk diambil telurnya.

Diperkirakan bahwa binatang itu kurus-kurus karena dibiarkan mencari makan sendiri.

Karena itulah tidak menggiurkan selera orang.

Kemudian orang-orang Yunani dari pulau Cos mengembangkan seni menggemukkan ayam untuk dimakan.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Seni ini menjalar ke Roma dan tiba-tiba semua penduduk ibukota Romawi tampaknya memelihara ayam di rumah untuk dimakan dagingnya.

Jalan-jalan penuh ayam hingga muncul larangan memeliharanya di kota.

Baca Juga: Pempek Palembang Pasti Jadi Lebih Istimewa Dengan Resep Pempek Lenjer Jamur Ini

Hanya 8 hari setahun

Cara Mengempukkan Ayam Kampung Supaya Daging Ayam Kampung Tidak Alot

Zaman Abad Pertengahan, ayam sangat disukai dan sering dianggap sebagai makanan mewah sehingga seringkali dikeluarkan larangan untuk memakannya.

Dewan kota Aachen pada tahun 817 melarang imam-imam makan ayam karena dianggap terlalu mewah untuk hari-hari puasa.

Mereka cuma boleh memcicipi daging unggas tersebut 8 hari setahun, 4 hari paskah dan 4 hari selama Natal.

Baru abad ke 13 St Thomas Aquinas menyatakan bahwa ayam sama saja seperti ikan, boleh dimakan pada hari puasa.

Tetapi imam-imam tidak lama menikmati kelonggaran ini karena gereja kemudian mengeluarkan larangan lagi.

Baca Juga: Resep Gimbal Udang Sayuran Enak, Camilan Nikmat yang Mudah Dibuat

Orang-orang yang senang makan pada abad pertengahan sebenarnya terbiasa pada unggas perburuan yang keras dan yang tidak segar lagi (karena belum ada lemari es).

Mereka pun menganggap daging ayam terlalu hambar rasanya.

Jadinya, ayam peliharaan harus digantug dulu dagingnya sampai sedikit membusuk dan bau-baunya mirip unggas perburuan.

Jika ada tamu yang tilba-tiba datang sehingga kesempatan menggantung ayam tidak ada, maka sang ayam ditangkap dan dipukuli di dapur sehingga babak belur.

Tips Membuat Ayam Goreng Lengkuas Agar Lebih Gurih Taburannya, Begini Cara Mudahnya

Jadi tampilannya seperti sudah mulai membusuk meskipun rasanya tidak demikian.

Pada abad ke 14, di Inggris, orang membayar pajak dengan ayam.

Di Swis pernah ada ayam jantan yang dijatuhi hukuman bakar hidup-hidup oleh pengadilan Baste karena konon sang jago bertelur.

Baca Juga: Fakta atau Hoax Kalau Madu Tidak Boleh Diambil dengan Sendok Logam? Ini Dia Fakta Sebenarnya!