Ia dahulu berjualan untuk melayani pekerja proyek pembangunan di UNS, kemudian hingga saat ini berlanjut melayani mahasiswa.
Menu masakan di kantin Mbok Jum hampir tak mengalami perubahan yang berarti sejak awal berdiri hingga kini.
Dengan menu sederhana tersebut, harga yang harus dibayarkan pelanggannya pun hanya berkisar 7 sampai 10 ribu.
Perempuan bernama Jumiyati ini mengaku dalam sehari bisa mendapatkan omzet hingga 5 juta dalam sehari.
Salah satu rahasia Kantin Mbok Jum tetap awet selama 38 tahun adalah sedekah dan menjaga hubungan baik dengan lingkungan.
Ia mengaku setiap hari membagikan bungkusan baik nasi dengan lauk ataupun makanan kecil kepada karyawan UNS dan satpam.
Khusus satpam ia memberikannya saat usai berjualan setiap harinya.
"Karena setiap hari lewat, membagi nasi atau gorengan kan hal kecil," terangnya.