Banyak yang Tak Tahu, Walau Murah Harganya Tauge Ternyata Bisa Berantas Kanker 14 Kali Lebih Ampuh!

By Lutfi Mudrika Izaki, Rabu, 8 Januari 2020 | 07:10 WIB
Kecambah lebih baik dikonsumsi mentah ()

SajianSedap.com - Sayuran ini sering kita temui di pasar maupun supermarket.

Kecambah atau tauge adalah sayuran yang biasa digunakan sebagai campuran makanan khas Indonesia seperti gado-gado atau pecel.

Kecambah biasanya dijual dengan harga yang sangat murah.

Baca Juga: Cobalah Minum Thai Tea 45 Menit Sebelum Sarapan atau Tidur Malam, dan Rasakan 10 Manfaat bagi Kesehatan!

Meski banyak dijual murah di pasar, ternyata kecambah miliki kandungan nutrisi yang tidak bisa diabaikan.

Kecambah punya kandungan gizi yang kaya dan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Kecambah sendiri berasal dari kacang hijau yang ditumbuhkan.

Penelitian yang dilakukan United States Department of Agriculture menemukan bahwa kecambah memiliki kandungan kalori yang sangat rendah.

Fakta Soal Menyantap Kecambah

Dalam tradisi kuliner Indonesia, kecambah khusunya tauge lumrah disantap mentah-mentah.

Tauge biasa ditaburkan di semangkuk soto yang lezat.

Bahkan, ada juga yang mengklaim tauge mentah dapat meningkatkan kesuburan.

Namun, di balik tradisi dan manfaat, sayuran itu disebut memiliki risiko sendiri bila disantap mentah-mentah.

Baca Juga: Resep Kuno Minum Air Rendaman Nanas yang Masih Berlaku Sampai Sekarang, Bantu Turunkan Berat Badan dan Cegah Kanker

Untuk mengetahui lebih jauh, Kompas Lifestyle meminta ahli gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ahmad Sulaeman untuk mengelaborasi dua sayuran tersebut.

Tak ada jawaban hitam dan putih atas pernyataan bahwa tauge mentah mengandung bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria.

Sebab, kata Ahmad, semuanya tergantung kepada kualitas sanitasi dan kualitas air yang digunakan.

"Air yang tidak saniter bisa mengandung bakteri-bakteri tersebut karena tercemar oleh kotoran manusia, hewan termasuk tikus, cicak, kecoa, burung dan sebagainya," ungkap Ahmad kepada Kompas Lifestyle, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Bakteri-bakteri tersebut juga bisa berasal dari peralatan yang digunakan seperti keranjang bambu yang jarang dibersihkan, seera dari kondisi kebersihan personal orang yang menangani pembuatan tauge.

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan tauge yang bebas dari Salmonella, E. coli dan Listeria adalah :

Pertama sayur itu harus dicuci bersih.

Kemudian dalam perendaman atau pengecambahan, air yang digunakan harus memenuhi standar baku air minum.

Baca Juga: 10 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Agar Janinnya Sehat Ternyata Gampang Carinya, Apa Saja?

"Selain itu harus menggunakan peralatan yang sudah disanitasi serta dikerjakan oleh pekerja yang telah menerapkan kebersihan personil yang baik," ujar Ahmad.

Bila tak menerapkan tahapan dan standard penanaman serta pengolahan, risiko tauge mengandung bakteri berbahaya sangat besar.

Jika demikian, mengonsumsi tauge mentah adalah sebuah kesalahan yang menyebabkan penyakit infeksi terutama gastroenteritis seperti salmonellosis, demam tipes dan sebagainya.

Namun, kata Ahmad, bila proses pengecambahan mengikuti prosedur operasi standar yang menjamin tidak tercemar oleh bakteri bakteri tersebut, maka tidak perlu khawatir walau dimakan mentah.

"Bahkan mungkin lebih baik dimakan mentah untuk mendapatkan manfaat dari kecambah tersebut," katanya.

Dia pun menyarankan agar produsen kecambah melakukan sampling dan membawa ke laboratorium untuk memeriksa ada atau tidak ya keberadaan bakteri-bakteri tersebut, sehingga bisa menjamin produknya bebas bakteri patogen.

Ahmad mencontohkan, produsen tauge di luar negeri diwajibkan menerapkan sistem jaminan keamanan pangan HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Point atau analisis bahaya pada titik-titik kritis.

Baca Juga: Cegah Risiko Katarak, Ternyata Alpukat Baik Untuk Kesehatan Mata