MENJIJIKAN! Pabrik Soun Cap Ayam Sengaja Rendam Soun dalam Air Kaporit Selama 3 Hari Hanya demi Hasilnya Efek Ini

By Virny Apriliyanty, Kamis, 23 Januari 2020 | 18:10 WIB
Pabrik Soun Cap Ayam (Sripoku.com)

SajianSedap.com - Belakangan heboh isu penggerebekan pabrik Soun Cap Ayam di Jalan Pangeran Ayin Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Rabu (22/1/2020).

Dari penggerebekan itu, ditemukan bukti yang menguatkan kalau Pabrik ini tak layak beroperasi. 

Awalnya, ada laporan dari masyarakat soal bila ada produksi soun secara ilegal dan juga tidak higenis.

Baca Juga: Ingin Makan Nasi Saat Diet tapi Berat Tetap Turun? Bisa Banget Asal Tahu Cara Ini!

Baca Juga: Ngeri! Cek Makanan Anda, Tanpa Disadari Ternyata Makanan yang Sering Dikonsumsi Ini Mengandung Plastik

Setelah diselidiki betul saja, kondisi pabrik jauh dari kata bersih dan layak. 

Pada bagian alat pengadukan makanan, ditemukan banyak jentik nyamuk dan kecoa. 

Yang lebih menyeramkan lagi, pabrik ini sengaja merendam soun dalam air kaporit selama 3 hari sebelum diedarkan.

Tujuannya ternyata demi dapatkan efek ini. 

Rendam Soun Dalam Air Kaporit Selama 3 Hari

Selain tidak memiliki izin produksi, memalsukan izin dagang, hingga tempat produksi yang sangat kotor dan tidak laik, ternyata produksi soun Cap Ayam ini juga mencampur bahan berbahaya lainnya.

Ya, ketika diinterogasi Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Masnoni, mandor pabrik soun yakni Toeng mengungkapkan hal yang mencengangkan.

Ia mengatakan kalau adonan soun dicampur dengan penjernih air atau kaporit.

Tujuannya untuk membuat hasil produksi soun menjadi putih.

Pabrik Soun Cap Ayam

Baca Juga: Luar Biasa, Rutin Minum 5 Porsi Teh Hitam dalam Sehari dan Rasakan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Baca Juga: Sering Jadi Sarapan, Makan Roti Tawar dengan Selai Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, ini Alasannya

Bukan cuma itu, adonan juga direndam selama tiga hari dalam air kaport. 

"Ketika adonan sudah jadi, direndam dahulu selama tiga hari pakai air kaporit. Setelah adonan jadi putih, baru nanti diaduk lagi. Untuk diproses menjadi adonan sebelum dijadikan soun," ujar Toeng kepada Kapolsek.

 

Adonan sudah siap, diaduk menggunakan alat untuk mengaduknya.

Alat yang digunakan juga tidak steril dan terkesan seadanya.

Setidaknya, sudah 10 tahun lebih pabrik ini beroperasi.

Awalnya dari produksi rumahan, hingga akhirnya menjadi pabrik. Ada 13 karyawan yang bekerja di sini berdasarkan bagian masing-masing.

"Saya hanya bekerja disini, yang punya tidak datang. Biasanya datang, tetapi hari ini tidak datang," ungkapnya.

Baca Juga: Siapa Bilang Antibiotik Cuma Ada dalam Obat? Bumbu Dapur Ini Bisa Jadi Solusi Antibiotik Alami!

Baca Juga: Rutin Minum Air Kunyit Hangat Selama Seminggu, Manfaat Tak Terduga Ini Akan Dirasakan Oleh Tubuh Di Pagi Hari

Diedarkan di Daerah Sumsel

Pabrik Soun Cap Ayam Digrebek Polisi! Ternyata Gunakan Kaporit hingga Tempat Pengadukan Adonan Penuh Kecoa

Soun hasil produksi pabrikan soun Cap Ayam yang digerebek Polsek Talang Kelapa Banyuasin, ternyata tidak diedarkan di Palembang dan Banyuasin.

Distribusi mereka kalah dengan merk soun-soun lainnya yang sudah memiliki brand dan kualitas bagus.

Sehingga, hasil produksi soun Cap Ayam ini dikirim ke sejumlah daerah yang ada di Sumsel dengan harga yang terbilang lumayan terjangkau.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

"Kalau distribusinya ke Tanjung Raja, Baturaja, Kayuagung dan Lubuk Linggau.

Untuk satu balnya, dijual ke pedagang seharga Rp 30 ribu. Nanti, tinggal pedagang yang menjual lagi dengan harga mereka untuk mendapatkan untung," kata Toeng (65).

Pabrik Soun Cap Ayam

Baca Juga: Jangan Buru-buru Dibuang, Cuma Minum Air Rebusan Kulit Pisang Ternyata Bisa Obati Gangguan Kesehatan Ini! Simak Caranya

Baca Juga: Jangan Lagi Konsumsi Sayuran Ini Setiap Hari, Jika Tak Ingin Hal Mengerikan Mengintai Tubuh Anda!

Pabrik soun Cap Ayam yang sudah beroperasi selama lebih dari 10 tahun ini, merupakan milik Alfian Teja alias Ko Alay.

Setiap harinya, pabrik soun ini bisa memproduksi ratusan bal soun.

Setiap bal soun, berisikan 30 pcs soun kering siap konsumsi.

Produksi soun ini, lebih banyak menggunakan tenaga manusia ketimbang menggunakan mesin.

Hanya saat melakukan pengadukan, soun ini menggunakan mesin. Selebihnya, mulai dari pencetakan hingga pengemasan menggunakan tenaga manusia.

"Kalau lagi panas, biasanya produksi bisa lebih banyak. Tetapi, kalau lagi hujan seperti ini hasil produksi juga menurun. Karena, untuk mengeringkan soun kami memanfaatkan sinar matahari," ungkap Toeng.

Baca Juga: Jadi Pilihan Di Tanggal Tua, Makan Nasi dengan Garam Ternyata Punya Bahaya yang Tak Main-main Bagi Tubuh

Baca Juga: Hati-hati, Minum Susu Setelah Makan Ayam Ternyata Bisa Bikin Tubuh Keracunan! Ini Alasannya