“Kertas pembungkus makanan susah didaur ulang karena berlapis plastik,” kata Sadiman saat Kuliah Umum di Gedung Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, Rabu (8/10/2017), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Sedangkan, Kepala Laboratium Teknologi Polimer dan Membran (LPTM) ITB Akhmad Zainal Abidin menjabarkan, daur uang kertas pemungkus makanan sangatlah tidak efisien.
Penyebabnya karena proses pemisahan lapisan plastik dan kertas itu memakan biaya sangat mahal.
Padahal produsen kertas cenderung tidak mau memakai sampah kertas untuk membuat produk baru.
“Jadi, setiap kali ada produksi kemasan makanan kertas, artinya semakin banyak pohon yang harus ditebang,” papar dia saat kuliah umum di Fakultas Teknik Univeristas Indonesia (UI), Senin (18/12/2018).
Keluar dari jeratan Berdasarkan data dan fakta tersebut, sebaiknya Anda harus berpikir dua kali saat mencari makanan atau camilan, terutama soal media pembungkusnya.
Jangan sampai rasa lapar yang dialami membuat Anda gelap mata ketika membeli makanan sehingga berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.
Nah, salah satu solusi untuk mengeluarkan Anda dari jeratan tersebut adalah styrofoam.