Alkohol, yang dikenal memiliki sifat disinfektan, memang sering digunakan untuk menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus.
Namun, pada saat yang sama, desinfeksi dengan alkohol yang berlebihan juga bisa membuat kulit kehilangan minyak dan air.
Hal itu bisa membuat kulit menjadi kasar dan pecah-pecah.
Ketika kita menggunakan terlalu banyak zat kimia tersebut di tangan, maka dapat menyebabkan masalah iritasi kulit karena fungsi penghalang normal terganggu dan membuatnya lebih rentan.
Maka, juru bicara Kao Corp memberikan saran bagaimana sebaiknya seseorang mencuci tangannya.
“Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit.
"Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari, ” kata juru bicara tersebut.
Dia menambahkan bahwa orang-orang juga harus menyeka tangan mereka dengan handuk kertas atau handuk bersih setelah dicuci.
Hal itu perlu dilakukan karena tangan yang basah dapat menyebabkan gangguan kulit dan memungkinkan patogen menempel pada tangan.
Dia juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan lotion atau krim pelembab setelah mencuci tangan karena membantu menjaga kulit dari pecah-pecah dan memperkuat penghalang.
Mencuci tangan dan menggunakan cairan sanitiser memang diperlukan, tapi jangan berlebihan ya.