SajianSedap.com - Cuci tangan digalangkan sebagai cara pencegahan virus corona.
Meski jadi cara aman, mencuci tangan juga tidak boleh sembarangan.
Alih-alih jauh dari corona, tangan juga menjadi iritasi.
Selain itu, sabun yang digunakan tidak boleh sembarangan.
Marak cara mencuci tangan, ada salah satu kejadian yang mendadak viral.
Hal ini lantaran seorang orangutan mengajarkan cara mencuci tangan.
Seperti apa caranya?
Orangutan mengajari cara mencuci tangan
Pasti sudah sering kita dengar kalau mencuci tangan itu adalah hal yang wajib dilakukan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini.
Sesuai anjuran otoritas kesehatan di seluruh dunia, orang-orang diminta mencuci tangan mininal selama 20 detik untuk membunuh kuman-kuman, termasuk virus corona yang ada di tangan.
Baca Juga: 5 Cara agar Rumah Bebas dari Virus Corona, Salah Satunya Rajin Bersihkan Tempat Cuci Tangan
Nah, kalau masih sering mengabaikan ini, kalian harusnya malu melihat video orangutan yang satu ini.
Seekor orangutan bernama Sandra belakangan ini menjadi viral setelah videonya beredar di media sosial.
Yang membuat orang-orang kagum dengan video itu adalah aksi Sandra yang telah mempelajari cara mencuci tangannya dan tampak sangat menikmati saat melakukannya.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Primata berusia 34 tahun itu tertangkap kamera sedang menggosok bagian depan dan belakang tangannya dengan air sabun serta sikat yang disediakan.
"Dia jelas menggosok tangannya selama lebih dari 20 detik, kerja bagus Sandra!" tulis pihak suaka orangutan Center For Great Apes pada caption video.
Banyak warganet kemudian memujinya karena memberikan contoh bagi orang-orang yang masih mengabaikan untuk mencuci tangan.
Bahaya terlalu sering mencuci piring
Meski sehat dan jauh dari virus corona, mencuci tangan dengan sabun terlalu sering dalam upaya untuk menghindari infeksi virus justru bisa menimbulkan efek buruk.
Hal itu karena mencuci tangan secara berlebihan bisa mengikis kulit, kemudian melemahkan kemampuannya untuk bekerja sebagai penghalang agen-agen berbahaya dan untuk menjaga kelembaban.
Selain itu, menggunakan sanitiser berbasis alkohol dan mencuci tangan secara berlebihan tidak baik karena dapat menghilangkan 'flora bakteri normal'.
Padahal, flora bakteri ini melapisi kulit dan membantu menangkis setiap serangan agen patogen seperti virus corona.
Seorang juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang, Kao Corp, mengatakan, "Tentu saja, perlu mencuci tangan dan menggunakan sanitiser tangan berbasis alkohol untuk mengurangi penularan virus baru, tetapi melakukan sesuatu yang berlebihan tidak baik."
Alkohol, yang dikenal memiliki sifat disinfektan, memang sering digunakan untuk menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus.
Namun, pada saat yang sama, desinfeksi dengan alkohol yang berlebihan juga bisa membuat kulit kehilangan minyak dan air.
Hal itu bisa membuat kulit menjadi kasar dan pecah-pecah.
Ketika kita menggunakan terlalu banyak zat kimia tersebut di tangan, maka dapat menyebabkan masalah iritasi kulit karena fungsi penghalang normal terganggu dan membuatnya lebih rentan.
Maka, juru bicara Kao Corp memberikan saran bagaimana sebaiknya seseorang mencuci tangannya.
“Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit.
"Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari, ” kata juru bicara tersebut.
Dia menambahkan bahwa orang-orang juga harus menyeka tangan mereka dengan handuk kertas atau handuk bersih setelah dicuci.
Hal itu perlu dilakukan karena tangan yang basah dapat menyebabkan gangguan kulit dan memungkinkan patogen menempel pada tangan.
Dia juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan lotion atau krim pelembab setelah mencuci tangan karena membantu menjaga kulit dari pecah-pecah dan memperkuat penghalang.
Mencuci tangan dan menggunakan cairan sanitiser memang diperlukan, tapi jangan berlebihan ya.