12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS (IDI Jakarta Pusat)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru Besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT (IDI Makassar)
15. Dr. dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) (IDI Jakarta Selatan)
16. dr. Ketty Herawati Sultana (IDI Tangerang Selatan)
17. Dr. Heru Sutantyo (IDI Jakarta Selatan)
18. Dr. Wahyu Hidayat, Sp.THT-KL (IDI Kabupaten Bekasi)
Beberapa waktu sebelumnya banyak dikeluhkan kekurangan Alat Perlindingan Diri (APD) bagi dokter, perawat dan petugas kesehatan yang berjuang di garis depan dalam menangani wabah virus corona.
Terkait hal itu, Halik menyebut tidak ada satu negara pun yang siap menghadapi wabah virus corona dan setiap negara belajar dan berusaha mencari cara untuk mengatasinya.
"Sejauh ini, keluhan terkait minimnya APD direspons dengan upaya bersama menyiapkannya. Termasuk dokter dan tempat mereka bertugas segala daya upaya dilakukan, termasuk dengan menyiapkan sendiri APD-nya secara swadaya," lanjutnya.
Banyaknya donasi yang dibuka untuk membantu menyediakan APD bagi para tenaga medis juga diakui sangat membantu mereka yang masih kesulitan mendapatkan APD untuk menjalankan tugasnya.
"Donasi dari berbagai pihak sangat membantu. PB IDI sendiri menyalurkan bantuan APD melalui donasi IDI Peduli kepada sejawat yang kesulitan," ujar Halik.
Halik menyebut perlunya APD yang memenuhi standar dan pembenahan sistem layanan untuk menghindari risiko terjadinya penularan Covid-19 pada tenaga medis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "18 Dokter Indonesia Meninggal Selama Pandemi Virus Corona, Berikut Daftarnya"