Sumber lain mengatakan, krematorium di negara itu telah berjalan 24 jam sehari dengan 40.000 guci pemakaman ekstra yang dibawa ke Wuhan.
Pembangkang China Jennfer Zeng memantau wabah ini di seluruh negerinya.
Mengatakan, "banyak sumber mengatakan pada kami bahwa Wuhan sedang bersiap membangun 15 rumah sakit darurat untuk mengtasi jumlah korban."
"Tetapi setelah kunjungan Presiden Xi Jinping pejabat tiba-tiba menyatakan pasien rumah sakit harus dikirim pulang," katanya.
"Pasien dibebaskan tanpa diagnosis dan diuji dengan benar. Mereka ingin kota dibuka kembali untuk kegiatan ekonomi, jadi mereka hanya berpura-pura bahwa virus itu sudah terkendali," terangnya.
"Tapi kami telah melihat mayat dipindahkan pada malam hari, orang-orang runtuh di jalanan dan kami mendengar rumah sakit dengan 100 korban seminggu terakhir," jelasnya.
"Angka 3.000 kematian itu adalah mutlak,tetapi berdasarkan rata-rata dunia rasio Italia saya percaya setidaknya ada puluhan ribu kematian," imbuhnya.
"Atau mungkin saja ratusan ribu kematian," paparnya.