Bak Petir di Siang Bolong, Para Ilmuwan Ungkap Physical Distancing Perlu Dilakukan Hingga 2022 Karena Alasan Ini

By Marcel Mariana, Kamis, 16 April 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi. Pakar menyebutkan jika physical distancing bisa berlangsung selama satu tahun penuh. (Kompas.com)

Di China sendiri saat ini penyebaran virus corona berjalan lambat, termasuk di Hubei yang menjadi pusat penyebaran corona.

Sebulan belakangan ini jumlah kasus baru turun drastis dibanding dua bulan lalu yang bisa bisa mencapai ribuan dalam sehari.

Setelah di ambang kemenangan untuk menghentikan transmisi domestik penyakit ini, China perlahan melonggarkan penguncian wilayah di seluruh negeri, termasuk di Wuhan yang menjadi tempat asal virus tersebut.

Namun China dihantui ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 yang berasal dari kasus luar. Untuk menekan penyebaran kasus impor, China telah menetapkan kebijakan karantina dua minggu bagi seluruh pendatang dari luar negeri.

Baca Juga: Waspada, Inilah Gejala Ringan yang Tanpa Pernah Disadari Bisa Buat Tubuh Terinfeksi Virus Corona

Pada 28 Maret lalu, Beijing melarang kedatangan warga asing ke China karena sekitar 300 kasus corona telah dikonfirmasi pada hari Sabtu (10/04/20), termasuk 100 orang yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Media pemerintah melaporkan para pelancong yang melintasi perbatasan dari Rusia menyebarkan virus corona di tempat itu. Berkaca pada pengalaman di China bahwa gelombang kedua virus corona mulai mengancam, para ilmuwan tersebut mengatakan kegiatan jaga jarak fisik perlu terus dilakukan.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah Ini :