"Kita memang growth masih di 4 persen, kelihatannya masih baik dan tidak sangat dahsyat."
"Namun kalau lihat akselerasi dampak dari Maret ke April kita harus meningkatkan kehati-hatian yang sangat tinggi," ujar Sri Mulyani, Senin (4/5/2020).
Sri Mulyani menjelaskan, perubahan signifikan mulai terlihat pada pekan kedua bulan Maret.
Hal tersebut terindikasi dari penerimaan pajak yang mengalami penurunan.
Selain itu, indeks kinerja manufaktur atau prompt manufacturing index (PMI) pada bulan April ini tercatat merosot sangat tajam.
"PMI drop sangat dalam hanya dalam waktu satu bulan, Maret ada di 47 di April sudah di 27," ujar Sri Mulyani.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini