Menteri Keuangan Bagikan Kabar Buruk di Tengah Pandemi Corona! Sri Mulyani Sebut Angka Pengangguran di Indonesia Bisa Bertambah 2,9 Juta Orang

By Siti Afifah, Selasa, 5 Mei 2020 | 07:45 WIB
Sri Mulyani umumkan kabar buruk di tengah wabah corona! Perekonomian Indonesia disebut mengalami penurunan hingga angka pengangguran dan kemiskinan bisa meningkat (Tribunnews)

Menteri Keuangan Bagikan Kabar Buruk di Tengah Pandemi Corona! Sri Mulyani Sebut Angka Pengangguran di Indonesia Bisa Bertambah 2,9 Juta Orang

 

SajianSedap.com - Pandemi Virus Corona atau covid-19 yang terjadi secara global memukul pertumbuhan ekonomi di semua negara, termasuk Indonesia.

Meski demikian, Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka positif.

Bahkan, Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas China, Amerika Serikat, Eropa hingga Jepang yang rata-rata negatif.

Perekonomian negara-negara di dunia pada kuartal I 2020 ini mencatatkan kinerja negatif akibat pandemik Virus Corona (covid-19).

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 akan tumbuh sebesar 4,5 persen hingga 4,7 persen.

Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way

Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!

 

Bendahara Negara itu menjelaskan, mulai Januari hingga Maret 2020 Indonesia masih mencatatkan kinerja ekonomi yang baik.

"Kita memang growth masih di 4 persen, kelihatannya masih baik dan tidak sangat dahsyat."

"Namun kalau lihat akselerasi dampak dari Maret ke April kita harus meningkatkan kehati-hatian yang sangat tinggi," ujar Sri Mulyani, Senin (4/5/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, perubahan signifikan mulai terlihat pada pekan kedua bulan Maret.

Hal tersebut terindikasi dari penerimaan pajak yang mengalami penurunan.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemprov DKI Jakarta Siapkan GOR Bagi Warga yang Terlantar dan Tidak Mampu Bayar Kontrakan, Seperti Apa?

Baca Juga: Bikin Merinding! Warga Amerika Cium Bau Busuk dari dalam Truk Saat Pandemi Corona, Saat Dibuka Isinya Mengerikan Banget

Selain itu, indeks kinerja manufaktur atau prompt manufacturing index (PMI) pada bulan April ini tercatat merosot sangat tajam.

"PMI drop sangat dalam hanya dalam waktu satu bulan, Maret ada di 47 di April sudah di 27," ujar Sri Mulyani.

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini

Perbandingan Ekonomi Negara Lain

Perempuan yang akrab disapa Ani itu pun membandingkan perekonomian RI dengan beberapa negara lain yang telah mengeluarkan laporan kinerja perekonomian di kuartal I.

Amerika Serikat misalnya, pada kuartal I 2020 ini tercatat mengalami kontraksi -4,8 persen.

Memburuknya kinerja perekonomian tersebut ditunjukkan dengan kepercayaan konsumen yang merosot.

Hingga melonjaknya angka klaim jaminan pengangguran yang mendekati 30n juta hanya dalam waktu lima minggu.

Baca Juga: Demi Rp 600 Ribu, Ribuan Mahasiswa Berbohong saat Mengisi Data Penerima Bantuan Pandemi Corona

Baca Juga: Bak Angin Segar Di Tengah Pandemi Corona, Mulai Hari ini Pegadaian Bebaskan Masyarakat dari Bunga Gadai Sampai 3 Bulan!

Adapun Eropa pada kuartal I 2020 mencatatkan pertumbuhan -3,8 persen.

Kontraksi tersebut merupakan yang terdalam sejak negara kawasan tersebut mencoba bangkit dari krisis keuangan global pada 2008.

 

Sementara China pada kuartal I 2020 ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi -6,8 persen.

"Yang biasanya growth di atas 6 persen terjun payung 12 persen ke bawah, terendah sejak 1998."

"PMI Jepang juga kontraksi," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Jokowi Izinkan 500 TKA China Datang di Tengah Pandemi Corona, Gubernur Sulawesi Tenggara Langsung Lakukan Hal Ini! Akibatnya Gak Main-main

Baca Juga: Banyak Orang Nekat Keluar Selama PSBB, Mbah Mijan Ungkap Kesedihan Lihat Keadaan Indonesia

Angka Kemiskinan dan Pengangguran Naik

Ilustrasi pengangguran mencari pekerjaan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 akan sangat tergantung oleh dampak covid-19.

Sri Mulyani mengungkapkan, terjadi perubahan yang luar biasa pada tahun 2020.

 

Dampak adanya pandemi covid-19, base line di tahun 2020 berubah signifikan, bahkan sangat fundamental.

"Dampak covid-19 telah menyebabkan ekonomi global kemungkinan masuk ke dalam resesi,"kata Sri Mulyani melalui Kompas TV, Selasa (14/4/2020).

"Kalau proyeksi yang tadinya IMF menyebutkan tahun 2020 itu ekonominya tadinya diperkirakan tumbuh 3,3 persen, maka revisinya mereka akan menjadi negatif tahun ini."

"Koreksinya bisa -2,2 persen menurut Economist Intelligence Unit (EIU) atau berdasarkan Fitch Rating Agency tahun ini mungkin ada di kisaran -1,9 persen," sambungnya.

Baca Juga: Kabar Buruk! Seorang Pakar Epidemiologi UI Ini Beberkan Indonesia Belum Masuk Pada Puncak Corona : Terlalu Optimis

Baca Juga: Waspada! Konsumsi Garam Harus Dikurangi Selama Corona Karena Alasan Ini! Mengerikan

Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan, base line Indonesia ada di angka 5,3 persen.

"Base line kita di 5,3 persen, akan mengalami tekanan pada level turun pertumbuhannya sampai di level 2,3 persen," kata Sri Mulyani.

"Bahkan dalam situasi sangat berat mungkin turun sampai negatif growth," tambahnya.

Ia menambahkan, hal ini akan berdampak pada sosial dan pembangunan Indonesia.

Menurutnya, angka pengangguran dan kemiskinan yang selama ini sudah menurun konsisten dalam lima tahun terakhir kemungkinan akan mengalami peningkatan.

Dalam skenario berat, Menkeu mengatakan jumlah pengangguran di Indonesia bisa bertambah 2,9 juta orang.

Baca Juga: Janji Jokowi Mulai Terbukti! Pemerintah Sudah Bagikan Langsung Uang Tunai Rp 600 Ribu Untuk Masyarakat Indonesia Selama Tiga Bulan

Baca Juga: Babak Baru Pandemi Corona, Peneliti Sebut Ada 30 Jenis Mutasi Corona, Paling Mematikan Ternyata Ada di Negara Ini

 

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Sri Mulyani Beber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalahkan Amerika Serikat, China, Eropa dan Jepang