STOP Makan Nasi dengan Garam Setiap Hari, Ternyata Bahayanya Bukan Main Bagi Tubuh

By Raka, Senin, 1 Juni 2020 | 05:15 WIB
Ini yang terjadi pada tubuh jika sering makan nasi dengan garam setiap hari (Kolase tribunnews)

SajianSedap.com - Sering kali untuk mengakali tanggal tua kita hanya makan nasi dengan garam.

Hal itu semata-mata agar perut bisa kenyang agar bisa tetap beraktifitas.

Namun, jika terlalu sering makan nasi dan garam ternyata bisa membahayakan bagi tubuh.

Fenomena makan nasi garam bukan hal baru dalam konsumsi masyarakat Indonesia.

Sejumlah public figure pun pernah merasakan menikmati nasi dengan garam.

Baca Juga: Memang Sehat dan Menyegarkan, Namun Orang-orang dengan Kondisi Ini Dilarang Keras Minum Air Kelapa! Bisa Bahaya!

Sebut saja istri konglomerat, Nia Ramadhani hingga Mulan Jameela.

Terlihat menggiurkan siapa sangka, nasi dengan garam bisa memberikan bahaya bagi tubuh.

Bisa sebabkan penyakit berbahaya

Mengandalikan asupan garam sehari-hari, tidak hanya bermanfaat untuk menghindari penyakit hipertensi tapi juga penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS).

Diketahui, multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang mempengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang.

Baca Juga: Banyak Makanan Lebaran Mengandung Santan, Cek Bahaya Kolesterol di Santan yang Mendatangkan Penyakit

Baca Juga: Miliki Gizi Tinggi, Siapa Sangka Makan Telur Lebih dari Tiga Butir dalam Seminggu Ternyata Berbahaya! Begini Kata Ahli

Baca Juga: Tidak Boleh Sembarangan, ini Waktu Terbaik untuk Makan Telur Ayam, Wajib Tahu

Dimana sistem kekebalan tubuh penderitanya akan menyerang mielin atau lapisan lemak yang melindungi serabut saraf yang menyebabkan kecacatan saraf berupa kebutaan, kelumpuhan anggota gerak dan kemampuan bicara.

Jika tidak segera ditangani, tentunya penyakit ini akan menyebabkan penurunan atau kerusakan saraf permanen.

Dilansir dari yalemedicine.org, sebuah uji pra-klinis menemukan pola makan tinggi garam meningkatkan level sel imun yang terkait dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis ini.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan garam memiliki peran pada penyakit autoimun yang sebelumnya belum pernah diketahui pemicunya, misalnya pada diabetes tipe 1 atau multiple sclerosis.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Selain itu, seorang ahli imunobiologi dari Universitas Yale, David Hafler juga sempat melakukan penelitian mengenai garam dan multiple sclerosis.

Hafler meneliti kaitan antara garam dan penyakit autoimun ketika ia sedang melakukan riset tentang mikroba usus, sebuah sensus mikroba usus dan fungsi sel pada 100 orang sehat.

Ia menemukan ketika orang-orang tersebut makan di restoran cepat saji lebih dari satu kali seminggu, mereka menunjukkan peningkatan level sel inflamasi yang merusak.

Baca Juga: Suka Simpan Telur di Dalam Kulkas? Hati-hati, Ternyata Bisa Timbulkan Bahaya ini untuk Tubuh! Simak Faktanya

Sel autoimun yang aktif tersebut diketahui adalah sel T helper 17 atau sel Th17, yakni sel yang memicu inflamasi yang sebenarnya penting dalam melawan patogen.

Tetapi sel ini juga terkait dengan penyakit imun seperti multiple sclerosis, psoriasis, artritis rematoid, dan sebagainya.

Tak hanya garam, mengonsumsi nasi secara berlebihan tidak baik bagi tubuh.

Bahaya nasi

Dari dulu, makanan pokok bangsa Asia, tak terkecuali Indonesia, adalah nasi.

Makanan yang berasal dari beras ini nyaris dimakan, mulai pagi hingga makan malam.

Sampai-sampai ada istilah, "belum makan namanya kalau belum pakai nasi".

Bicara nasi, hampir seluruhnya mengonsumsi nasi yang berasal dari beras putih.

Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, Siapa Sangka Telur Ayam Bisa Jadi Racun Bagi Tubuh Jika Dihangatkan Kembali! Ini Alasannya

Selain harganya lebih murah, patut diakui rasanya pun memang lebih enak akibat kandungan gula yang terdapat di dalamnya.

Tetapi sesungguhnya,banyak kandungan gula, beras putih yang biasa kita konsumsi memiliki kandungan serat paling sedikit dibandingkan jenis beras lain.

Maka, dengan alasan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes, para ahli merekomendasikan jenis beras lain seperti beras merah, beras cokelat, dan kini beras hitam.