Biasanya dengan Udang atau Ikan, Wanita ini Justru Alergi Sperma hingga Tubuhnya Serasa Terbakar

By Raka, Rabu, 1 Juli 2020 | 18:15 WIB
Ilustrasi gambar cairan sperma yang keluar dari Mr.P (Capture Shutterstock)

SajianSedap.com - Merasakan alergi terhadap makanan sudah biasa terjadi.

Yang paling sering adalah alergi udang atau ikan.

Namun, seorang wanita justru merasakan alergi yang tak biasa.

Ia divonis mengidap alergi sperma.

Baca Juga: Jangan Cuma Bisa Salahkan Wanita Jika Tak Kunjung Hamil, Para Pria Juga Wajib Konsumsi ini saat Makan Siang untuk Sperma Berkualitas

Wanita tersebut merasakan tubuhnya serasa terbakar pasca berhubungan intim dengan sang suami.

Tahukah Anda, pada tahun 2013 silam mencuat kabar tentang seorang perempuan asal California yang alergi terhadap sperma.

Perempuan itu kita sebut saja Clara.

Clara mengalami bercak merah, bengkak, dengan rasa terbakar yang tidak biasa setelah berhubungan seks dengan suaminya.

Pada awalnya Ia mengira bahwa dirinya sudah tertular penyakit menular seksual.

Baca Juga: Turunkan Risiko Mandul, Buah Tomat Membuat Kualitas Sperma Jadi Subur

Baca Juga: Pria Misterius Pelempar Sperma Akhirnya Ditangkap, Ternyata Bujangan dan Terungkap Pekerjaannya Demi Sesuap Nasi

Baca Juga: Jangan Dibuang! #SahabatBuah Harus Tahu Kalau Biji Labu Bisa Bikin Sperma Subur dan Istri Cepat Hamil

Setelah ditelusuri oleh dokter, ternyata perempuan asal California ini hanya mengalami hipersensitivitas terhadap reaksi protein yang ada di dalam sperma suaminya.

Menurut Direktur Ryan Family Planning Clinic di Oregon Health and Science University Portland, Paula Bednarek, alergi sperma memang tidak umum.

Pasalnya, hanya satu di antara 40.000 perempuan yang mengalaminya.

"Sperma mengubah keseimbangan pH dalam vagina untuk beberapa wanita, sehingga menimbulkan iritasi, pembengkakan, bahkan gatal-gatal," tutur Bednarek.

Hal yang senada juga diungkapkan Linda Ford, pakar alergi di Nebraska Medical Center di Omaha yang juga mantan presiden American Lung Association.

Ford mengatakan, "Mungkin selama 30 tahun, hanya ditemukan sekali.”.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

 

Cara mengatasi alergi sperma

Ilustrasi sperma

Alergi makanan bisa diatasi dengan mudah dengan menghindari makanan-makanan yang termasuk alergen.

Namun, bagaimana jika yang dialami adalah alergi sperma?

Bagi pasangan suami istri menghindari alergen (sperma) tentunya agak sulit.

Baca Juga: Ingin Cepat Hamil? Coba Minta Suami Makan Makanan Ini Agar Spermanya Kuat dan Sehat

Alergi sperma secara langsung ataupun tidak memang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Bagaimana tidak, perempuan yang alergi sperma tentu akan menghindari hubungan intim dengan pasangan.

Padahal, hubungan intim yang sehat dan teratur merupakan faktor penting dalam keutuhan pernikahan.

Suami Clara mengungkapkan pengalamannya karena ‘puasa’ bercinta, Ia mengatakan "Itu sangat buruk, kami tidak bercinta selama 10 bulan terakhir.”

Selama ‘puasa’ bercinta Ia dan istri merasa sangat jauh dan tidak intim.

Dengan istrinya, Ia merasa seperti ‘hanya teman sekamar’ daripada seperti pasangan suami istri.

Menurut situs Columbia University, pengobatan terbaik untuk kondisi ini adalah dengan mengenakan kondom.

Namun ternyata, Clara tetap mengalami gejala alergi dengan cara tersebut.

Baca Juga: Mitos Menelan Sperma Bisa Perpanjang Umur dan Percepat Kehamilan? Ini Fakta Sebenarnya

Cara lainnya adalah dengan mengisolasi protein tertentu dalam cairan semen suami, lalu melakukan tes kulit untuk menentukan zat apa yang memicu alergi.

Cara ini akan mengurangi sensitivitas perempuan terhadap protein sperma

Clara dan suaminya menjalani metode desensitisasi yang disebut dengan intravaginal graded challenge untuk mengatasi problematika ini.

Metode ini mengencerkan sperma sehingga suami hanya akan menginjeksikan sperma dengan konsentrasi yang sangat rendah lalu disuntikkan ke vagina istri.

Setelah menjalani metode desensitisasi, Clara dan suaminya diminta melakukan hubungan seks dalam waktu 12 jam setelahnya.

Metode ini cukup berhasil, karena setelah berhubungan, reaksi alergi Clara berkurang.