Merinding! Ternyata Zaman Dulu Ayam Harus Disiksa Sebelum Dimasak dan Hanya Boleh Dimakan 8 Kali Setahun! Ini Alasannya
SajianSedap.com - Ayam kini jadi makanan sehari-hari yang hampir dikonsumsi semua kalangan.
Rasanya, tidak ada lagi kemewahan dari makan ayam karena unggas satu ini diolah oleh pedagang kaki lima sampai restoran ternama.
Namun, tahukah Anda kalau sejarah ayam jadi makanan manusia ternyata sangatlah panjang.
Ayam awalnya bukanlah makanan manusia.
Hingga akhirnya, ayam boleh dimakan hanya 8 hari dalam setahun.
Baca Juga: Where To Stay in Puncak: Pullman Ciawi Vimala Hills Resort, The Perfect Retreat from City Life
Bahkan, pada masanya, ayam harus disiksa sampai babak belur baru dimasak dan dimakan.
Untuk apa ya?
Ayam Dulu Bukan Makanan Manusia
Ayam mula-mula muncul dalam sejarah tertulis dunia Barat di Yunani.
Kolonis-kolonis Yunani yang mendirikan kota Syibaria di ‘kaki' Italia pada tahun 720 Sebelum Masehi membuat hukum yang melarang adanya ayam jantan di dalam kota.
Supaya mereka bisa tidur nyenyak sampai siang, tidak diibangunkan oleh kokok ayam jantan.
Mesikipun orang Sybaris tukang makan enak, tetapi mereka tidak menyebut-nyebut ayam.
Orang Yunani zaman ini dan juga kemudian orang-orang Romawi pada permulaan umumnya tidak makan ayam.
Mereka memelihara binatang itu hanya untulk diambil telurnya.
Diperkirakan bahwa binatang itu kurus-kurus karena dibiarkan mencari makan sendiri.
Karena itulah tidak menggiurkan selera orang.
Kemudian orang-orang Yunani dari pulau Cos mengembangkan seni menggemukkan ayam untuk dimakan.
Baca Juga: Terbongkar Cara Membuat Ayam Geprek Gurih dan Pedas ala Restoran Terkenal, 2 Hal Ini Rahasianya
Seni ini menjalar ke Roma dan tiba-tiba semua penduduk ibukota Romawi tampaknya memelihara ayam di rumah untuk dimakan dagingnya.
Jalan-jalan penuh ayam hingga muncul larangan memeliharanya di kota.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini
Hanya 8 hari setahun
Zaman Abad Pertengahan, ayam sangat disukai dan sering dianggap sebagai makanan mewah sehingga seringkali dikeluarkan larangan untuk memakannya.
Dewan kota Aachen pada tahun 817 melarang imam-imam makan ayam karena dianggap terlalu mewah untuk hari-hari puasa.
Mereka cuma boleh mencicipi daging unggas tersebut 8 hari setahun, 4 hari paskah dan 4 hari selama Natal.
Baru abad ke 13 St Thomas Aquinas menyatakan bahwa ayam sama saja seperti ikan, boleh dimakan pada hari puasa.
Tetapi imam-imam tidak lama menikmati kelonggaran ini karena gereja kemudian mengeluarkan larangan lagi.
Baca Juga: Benarkah Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Masak Berbahaya, Simak Penjelasannya Menurut Ahli
Orang-orang yang senang makan pada abad pertengahan sebenarnya terbiasa pada unggas perburuan yang keras dan yang tidak segar lagi (karena belum ada lemari es).
Mereka pun menganggap daging ayam terlalu hambar rasanya.
Jadinya, ayam peliharaan harus digantung dulu dagingnya sampai sedikit membusuk dan bau-baunya mirip unggas perburuan.
Jika ada tamu yang tilba-tiba datang sehingga kesempatan menggantung ayam tidak ada, maka sang ayam ditangkap dan dipukuli di dapur sehingga babak belur.
Jadi tampilannya seperti sudah mulai membusuk meskipun rasanya tidak demikian.
Pada abad ke 14, di Inggris, orang membayar pajak dengan ayam.
Di Swis pernah ada ayam jantan yang dijatuhi hukuman bakar hidup-hidup oleh pengadilan Baste karena konon sang jago bertelur.