Autoimun Renggut Nyawa Ibunda Mikha Tambayong, Bumbu yang Sering Banget Dipakai Masak Setiap Hari ini Bisa jadi Penyebab Utamanya!

By Rafida Ulfa, Kamis, 16 Juli 2020 | 17:15 WIB
Makanan penyebab autoimun yang merenggut nyawa ibunda Mikha Tambayong (Instagram/Mikha Tambayong)

Autoimun Renggut Nyawa Ibunda Mikha Tambayong, Bumbu yang Sering Banget Dipakai Masak Setiap Hari ini Bisa jadi Penyebab Utamanya!

SajianSedap.com - Pada tahun 2019 lalu, artis cantik Mikha Tambayong membawa kabar duka.

Sang ibunda tercinta, Deva Sheila Malaihollo, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 3 Maret 2019 lalu.

Ibunda Mikha Tambayong diketahui meninggal dunia pada pukul 16.20 WIB.

Kabar meninggalnya Deva Sheila Malaihollo diketahui lewat pesan berantai di WhatsApp di kalangan media.

Dalam pesan itu diterangkan ibunda Mikha Tambayong meninggal dunia karena sakit.

Baca Juga: Jangan Lagi Dibeli, Ternyata Jenis Nasi Putih ini Bisa Membawa Penyakit, Hentikan dari Sekarang Agar Tidak Ada Penyesalan

Baca Juga: Minum Dua Butir Telur Bebek Sebelum Berhubungan Ranjang, Pasangan Dijamin Puas dan Betah di Rumah!

Ibunda Mikha Tambayong meninggal karena sakit autoimun.

Penyakit autoimun juga sempat menjadi perbincangan karena pernah menyerang tubuh Ashanty.

Ternyata, penyakit ini juga bisa berasal dari makanan yang sering kita makan sehari-hari ini.

Penyakit autoimun sendiri terjadi ketika sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan sel-sel kekebalan yang menyerang jaringan tubuh kita sendiri.

Gejala yang paling lazim adalah inflamasi yang berwujud mulai dari masalah perut hingga kemerah-merahan di kulit.

Faktanya, saat ini penyakit autoimun semakin banyak.

Nah, sebenarnya ada banyak penyebab autoimun, salah satunya dari pola makan. 

Baca Juga: Bukan Cuma Untuk Makanan Tapi Hanya Campurkan Baking Soda dengan Air, Tanaman Hias Akan Menjadi Begini

Baca Juga: Tips Agar Cumi Goreng Tepung Tidak Gampang Alot, Begini Caranya Agar Tepung Mudah Menempel

Penyebab Automimun

Makanan Penyebab Autoimun, Bumbu Dapur ini Ternyata Bisa Sebabkan Autoimun yang Belum Ada Obatnya

Review literatur baru-baru ini menyimpulkan tingkat kejadian penyakit-penyakit autoimun rematik, endokrinologi, gastrointestinal dan neurologi meningkat antara 4-7 persen setiap tahun, dengan peningkatan terbesar di penyakit celiac, diabetes tipe 1, myasthenia gravis (kelelahan otot cepat).

"Peningkatan terbesar terjadi negara-negara belahan utara maupun selatan," ujar Geoff Rutledge, dokter asal California dan kepala bagian medis Health Tap.

Tetapi, peningkatan penyakit itu memang benar-benar terjadi atau karena dokter lebih teredukasi akan gejala dan tandanya, sehingga mampu mendiagnosa lebih efektif?

Dr Rutledge mengatakan keduanya bisa terjadi.

"Benar bahwa kami memperluas definisi penyakit autoimun. Semakin banyak masyarakat mengenal penyakit ini, lebih banyak lagi yang terdiagnosa.

Kami pun memiliki lebih banyak lab yang mendeteksi kondisi autoimun yang belum simptomatik," katanya.

Ia pun menunjuk kombinasi faktor-faktor yang menyebabkan seseorang didiagnosa penyakit autoimun.

Seseorang memiliki kecenderungan penyakit autoimun seperti Crohn's, lupus atau rhematoid arthritis karena faktor genetika.

Baca Juga: Tidak Perlu Diragukan, Wanita Ini Telah Buktikan Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan Bukan dengan Diet Ketat

Jika orang itu terkena infeksi virus, tubuh mengeluarkan reaksi imun dan timbul penyakit autoimun.

Rutledge mengatakan, faktor-faktor lingkungan pun berperan menambah jumlah penyakit ini.

Tetapi di sini ia menyebut pemikiran ini masih hipotesis dan dibutuhkan riset untuk membuktikannya.

Faktor lingkungan itu adalah merokok, obat-obatan yang digunakan penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, menurut studi yang diterbitkan di Environmental Health Perspectives.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Tanda-tanda Tubuh Sudah Kelebihan Garam, Waspada dari Sekarang karena Sangat Berbahaya

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Kendati belum diketahui cara mencegahnya, Dr Rutledge mengatakan banyak dokter percaya mencegah kekurangan vitamin D membantu mencegah diabetes tipe 1, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn's.

Dua pemicu utama penyakit autoimun ini adalah pola makan dan stres berat.

Makanan Penyebab Autoimun

Nah, berikut ini adalah daftar makanan yang dipercaya jadi penyebab autoimun

1. Garam

Kandungan mikroplastik dalam garam

Baca Juga: Gampang Banget Jamuran, Begini Cara Menyimpan Roti Supaya Lebih Awet dan Tetap Enak saat Dimakan

Dilansir dari yalemedicine.org, sebuah uji pra-klinis menemukan pola makan tinggi garam meningkatkan level sel imun yang terkait dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis ini.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan garam memiliki peran pada penyakit autoimun yang sebelumnya belum pernah diketahui pemicunya, misalnya pada diabetes tipe 1 atau multiple sclerosis.

Selain itu, seorang ahli imunobiologi dari Universitas Yale, David Hafler juga sempat melakukan penelitian mengenai garam dan multiple sclerosis.

Hafler meneliti kaitan antara garam dan penyakit autoimun ketika ia sedang melakukan riset tentang mikroba usus, sebuah sensus mikroba usus dan fungsi sel pada 100 orang sehat.

Ia menemukan ketika orang-orang tersebut makan di restoran cepat saji lebih dari satu kali seminggu, mereka menunjukkan peningkatan level sel inflamasi yang merusak.

Sel autoimun yang aktif tersebut diketahui adalah sel T helper 17 atau sel Th17, yakni sel yang memicu inflamasi yang sebenarnya penting dalam melawan patogen.

Tetapi sel ini juga terkait dengan penyakit imun seperti multiple sclerosis, psoriasis, artritis rematoid, dan sebagainya.

Dalam dunia kedokteran saat ini, pengobatan penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis adalah dengan memanipulasi fungsi sel T.

Baca Juga: Dari Telur Hingga Ikan, Jangan Sekali-Kali Konsumsi 6 Makanan Ini Mentah-Mentah! Bisa Picu Keracunan Bahkan Kematian

Baca Juga: Awas Jangan Masukkan Bahan Ini Ke Air Jahe, Malah Bisa Jadi Bahaya untuk Tubuh Bukannya Sehat

Meski tim peneliti belum mengetahui dengan jelas bagaimana terjadinya penyakit autoimun dan kaitannya dengan aktivitas sel T tadi, namun mereka yang menderita penyakit autoimun disarankan untuk membatasi asupan garamnya.

2. Pola Makan yang Salah

Autoimun dipercaya sangat erat dengan pola makan sehari-hari. 

Karenanya, menurut Susan Hartono MSc, CHt, saat ditemui Tribun Bali di acara Pelatihan Autoimun Berbagi Bahagia, di Gapet Garden, Minggu (30/6/2019) penyakit autoimun bisa dikendalikan dengan hidup sehat salah satunya mengonsumsi makanan alami dan sehat.

Susan mengatakan ada beberapa jenis  makanan yang harus dihindari pengidap penyakit ini.

"Makanan yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung gluten, jadi gluten itu adanya di tepung terigu dan gandum. Seperti turunannya roti, pasta, dan makanan yang mengandung perasa, pemanis buatan, dan segala sesuatu yang bersifat adiktif, termasuk mi instan," jelasnya.

Ia juga menyarankan agar mengimbangi pola hidup sehat dengan tidak makan makanan yang dilarang tadi, terlebih jika memasukan makanan itu ke dalam tubuh.

"Kalau terlanjur mengonsumsi makanan yang tidak sehat, maka harus diimbangi dengan makanan sehat. Kurangi makanan kemasan yang ada pengawetnya, kurangi juga makanan cepat saji.

Lebih baik menyiapkan makanan di rumah, makan makanan yang alami yang lebih dekat dengan alam," paparnya.

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Ternyata Begini Cara Meniriskan Minyak dari Gorengan yang Tepat, Jangan Sampai Salah!

Baca Juga: Wajib Tahu, Siapa Sangka Mi Instan Ternyata Tidak Membahayakan Untuk Kesehatan Tubuh, ini yang Jadi Alasannya

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Penyakit Auto Imun yang Membuat Ibunda Mikha Tambayong Meninggal, Ternyata Ini Pemicu dan Bahayanya dan SajianSedap.grid.id Makanan Penyebab Autoimun, Bumbu Dapur ini Ternyata Bisa Sebabkan Autoimun yang Belum Ada Obatnya