Bahaya Tersembunyi dari Makan Mi Instan dengan Telur Setengah Matang yang Wajib Diketahui, HATI-HATI

By Marcel Mariana, Selasa, 21 Juli 2020 | 16:45 WIB
Mi instan dan telur setengah matang tidak baik untuk kesehatan (Tribunnews.com)

Bahaya Tersembunyi dari Makan Mi Instan dengan Telur Setengah Matang yang Wajib Diketahui, HATI-HATI

Sajainsedap.com - Mie instan dan telur setengah matang memang sangat enak ketika disantap hangat.

Anda salah satu orang yang hobi makan mie instan dengan telur setengah matang?

Jika iya, maka anda harus mulai berhati-hati mulai sekarang.

Meski sangat enak dan nikmat, ternyata makan mie instan dengan telur setengah matang memiliki dampak negatif bagi tubuh.

Baca Juga: Setiap Malam Selalu Makan Mi Instan, Seorang Pelajar Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Mengenaskan

Adanya telur akan membuat rasa mie instan menjadi lebih mantap saat dikonsumsi.

Selain itu, telur juga kaya akan kandungan gizi layaknya protein, vitamin, mineral sehingga dianggap bisa menambah nutrisi dari mie instan yang memang sangat minim.

Sayangnya, ada beberapa resiko yang bisa kita dapatkan jika kita mengkonsumsi mie instan dan telur setengah matang.

Melansir doktersehat.com, berikut dampak negatif dari memakan telur setengah matang bersama dengan mie instan.

1. Adanya zat avidin

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa telur setengah matang memiliki kandungan zat avidin yang sebenarnya ditujukan untuk melindungi nilai gizi dalam telur namun kurang baik bagi manusia.

Mengkonsumsinya bisa memicu gatal-gatal atau pembengkakan kulit.

Apakah anda mau alami itu semua pada tubuh?

Baca Juga: Sering Jadi Menu Favorit, Siapa Sangka Telur Setengah Matang Bisa Membahayakan Kesehatan, Ini Faktanya!

Baca Juga: Jadi Favorit Orang Indonesia, Makan Telur Setengah Matang Ternyata Berbahaya Banget Bagi Tubuh!

Jika tidak,maka mulailah kurangi mengkonsumsi keduanya demi kesehatan anda.

2. Resiko adanya bakteri salmonella

Telur setengah matang bisa jadi masih memiliki kandungan bakteri salmonella yang hidup.

Jika kita sampai menelan bakteri ini, resiko terkena penyakit tifus akan meningkat dengan signifikan.

3. Adanya kandungan ovomucoid

Kandungan ovomucoid pada telur setengah matang bisa memicu gatal-gatal pada kulit hingga gangguan pernafasan.

Kandungan ini sangat tidak baik bagi anak-anak.

Baca Juga: Cuma Dilakukan Orang Indonesia, Makan Mi Instan dengan Nasi Ternyata Simpan Bahaya Mengerikan, Terutama untuk Anak Muda

4. Adanya kandungan melamin

Kandungan melamin pada telur setengah matang ini diduga berasal dari pakan yang dikonsumsi oleh ayam petelur.

Jika sampai tidak dimasak sampai matang, kandungan ini akan masuk ke dalam tubuh dan membahayakan organ ginjal.

Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memasak telur tersebut hingga matang.

Selain itu, ada baiknya kita tidak terlalu sering mengonsumsi mie instan.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini : 

Hati-hati Konsumsi Mi Instan! Nutrisinya Rendah, Kadar Lemak dan Garamnya Tinggi

Kasus malnutrisi karena mi instan banyak terjadi di negara berkembang seperti Filipina, Indonesia, dan Malaysia.

Standar kehidupan yang meningkat justru membuat para orang tua yang bekerja tidak memiliki waktu, uang, dan kesadaran dalam mengurus makanan anak-anak mereka.

Dari ketiga negara tersebut, rata-rata 40 % balita mengalami kekurangan gizi. Berdasarkan data UNICEF, jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan secara global, yakni satu dari tiga orang.

Baca Juga: Cuma Dilakukan Orang Indonesia, Makan Mi Instan dengan Nasi Ternyata Simpan Bahaya Mengerikan, Terutama untuk Anak Muda

Pakar kesehatan masyarakat di Indonesia Hasbullah Thabrany menyatakan, orang tua percaya bahwa mengisi perut anak-anak mereka adalah yang terpenting, tanpa memperhatikan asupan protein, kalsium, dan serat.

UNICEF menyebut bahwa kasus ini terjadi karena adanya masalah di masa lalu dan prediksi kemiskinan yang berpotensi terjadi di masa depan.

Sementara kekurangan zat besi dapat menghambat anak untuk belajar dan juga bisa meningkatkan risiko kematian ibu selama hamil atau setelah melahirkan.

Berdasarkan data UNICEF tahun lalu, 24,4 juta balita Indonesia, 11 juta balita Filipina, dan 2,6 juta balita Malaysia mengalami kekurangan gizi.

Pakar nutrisi Asia UNICEF, Mueni Mutunga menelusuri kembali tren keluarga yang meninggalkan makanan tradisional dan kemudian mengonsumsi makanan modern karena dianggap lebih terjangkau dan mudah disajikan.

Meski harga mi murah, makanan ini mengandung kadar nutrisi yang rendah, serta lemak dan garam yang tinggi.

Menurut World Instant Noodles Association, Indonesia adalah konsumen mi instan terbesar kedua di dunia.

Sedangkan peringkat satu diisi oleh China dengan konsumsi 12,5 miliar mi instan pada tahun 2018.

Baca Juga: Sarapan Lezat dengan Egg Benedict

UNICEF melaporkan, pasokan makanan dari buah-buahan, sayuran, telur, susu, ikan, dan daging yang kaya nutrisi menghilang dari pola makan ketika penduduk desa pindah ke daerah perkotaan untuk mencari pekerjaan.

Meskipun Filipina, Indonesia, dan Malaysia dianggap sebagai negara berpenghasilan menengah berdasarkan ukuran Bank Dunia, puluhan juta rakyatnya berjuang untuk menghasilkan cukup uang untuk hidup.

Ahli kesehatan Malaysia, T. Jayabalan menyebut kemiskinan adalah masalah utama.

Selain mi instan, biskuit tinggi gula, minuman dan makanan cepat saji juga menjadi masalah di ketiga negara tersebut.

Promosi dan iklan yang agresif mendorong masyarakat mengonsumsi makanan rendah gizi.

Baca Juga: Menjijikan! Wanita Ini Temukan Pembalut Dalam Makanannya, Pihak Restoran Harus Ganti Rugi Rp 2,1 Miliar

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini

Artikel Telah Ditayangkan Di Tribunstyle.com Dengan Judul,Sering Jadi Favorit, Ternyata Makan Mie Instan Plus Telur Setengah Matang Punya 4 Bahaya Tersembunyi