Dianggap Menyehatkan, Siapa Sangka Kental Manis Miliki Dampak Buruk Untuk Kesehatan, Terutama Jantung
Sajiansedap.com - Apakah anda suka minum dengan kental manis?
Ternyata sampai saat ini, susu kental manis (SKM) masih menjadi perbincangan hangat di tengah publik terkait pemenuhan gizi keluarga, terutama balita dan anak-anak.
Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, susu kental manis kembali menjadi sorotan lantaran susu kental manis jadi salah satu produk yang masuk ke dalam paket bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), susu kental manis sebenarnya bukanlah produk susu seutuhnya.
Susu kental manis nyatanya juga tidak boleh diberikan pada anak-anak dibawah lima tahun.
Terkait hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah menggiatkan sosialisasi dan upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) secara luas kepada masyarakat tentang pentingnya asupan makanan yang bergizi sejak usia anak dalam kandungan.
Upaya itu dilakukan tak lain untuk menyadarkan masyarakat dalam menghindari makanan atau minuman (mamin) yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Penjelasan Tentang Susu Kental Manis
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menjelaskan maksud dari pernyataannya tersebut.
“Apalagi di masa Pandemi Covid-19 saat ini, itu tidak bisa menggugurkan kewajiban Pemerintah untuk menjangkau dan membina serta memberikan pelayanan bagi seluruh masyarakat,” ujar Netty Prasetiyani dalam keterangan pers, Sabtu (25/7/2020), seperti dikutip dari Tribunnews.
Netty mengatakan, penting untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pengasuhan yang benar dan tepat bagi anak-anak sesuai tahapan pekembangannya.
Baca Juga: Resep Martabak Gulung Enak, Cocok Dampingi Obrolan Siang Keluarga
Baca Juga: Resep Membuat Croisant Kukis Keju dengan Mudah, Cocok Banget Jadi Camilan
Salah satunya dalam hal pemberian susu kepada anak.
“Padahal, meski bernama susu, ternyata dampaknya tak semanis rasanya,” ucap Netty.
Menurut Netty, susu kental manis adalah susu yang dibuat dengan melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang rendah.
Susu kental manis juga diberikan gula tambahan, hal ini menyebabkan susu kental manis memiliki kadar protein rendah dan kadar gula yang tinggi.
“Jadi, susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi dan anak, karena memiliki kadar gula yang tinggi dan kadar protein yang rendah, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan anak-anak yang mengkonsumsinya,” tutur Netty.
Senada dengan hal itu, diberitakan oleh media asing, Good Times, seorang praktisi medis bernama Dr. Siti Juariah atau lebih dikenal sebagai Dr. Jue, membagikan artikel yang menyebutkan bahwa susu manis sangat sering digunakan sebagai bagian dari makanan sehari-hari banyak orang.
Menurut artikel temuan yang diposting oleh Dr Jue, susu kental manis sebenarnya memiliki persentase gula yang lebih tinggi daripada susu sapi.
Baca Juga: Jangan Cuma Tahu Minum, Kenali juga Aturan Menyeduh Segelas Susu Bubuk, Biar Gak Mubazir!
Disebutkannya, susu kental manis diproses dengan menambahkan gula dalam jumlah besar ke dalam susu. Ini diperlukan karena gula akan bertindak sebagai pengawet dan akan memastikan susu akan bertahan selama bertahun-tahun.
Selain itu, kandungan gula yang tinggi juga menyebabkan mikroorganisme yang dapat ditemukan dalam susu mati dan dengan demikian berfungsi untuk menjaga sterilitas produk.
Kandungan gula aktual yang dapat ditemukan dalam produk susu kental manis juga dilaporkan rata-rata 45%, sedangkan kandungan susu segar hanya sekitar 10% atau kurang.
Pada 2017, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penurunan tajam dalam asupan gula tambahan dari diet harian seseorang dari 10% menjadi hanya 5%.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Alasan untuk ini adalah karena terlalu banyak gula dalam makanan seseorang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan mereka.
Bahkan dalam studi di Journal of Academy of Nutrition and Dietetics, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara diet tinggi gula dan masalah jerawat baik pada orang dewasa maupun remaja.
Tak sedikit pula penelitian yang juga menunjukkan hubungan antara asupan gula dan risiko depresi.
Seperti diketahui, tubuh memang membutuhkan asupan gula untuk menambah energi. Namun untuk memenuhinya diperlukan makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, susu, dan biji-bijian yang memiliki gula alami.
Baca Juga: Bangkitkan Semangat Sore Hari Dengan Segarnya Smoothies Sirsak
Sebaliknya, makanan dan minuman dalam kemasan dengan gula tambahan tidaklah berpengaruh baik bagi tubuh.
The American Heart Association merekomendasikan tidak lebih dari 6 sendok teh atau sekitar 25 gram gula tambahan per hari untuk wanita dan 9 sendok teh atau sekitar 36 gram untuk pria.
Apabila manusia mengonsumsi kelebihan gula tambahan maka memungkinkan dirinya berisiko mengalami kenaikan berat badan hingga obesitas, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, tingginya kadar kolesterol, penyakit hati, gigi berlubang, radang sendi, penuaan dini, serta batu ginjal.
Baca Juga: Tantang Diri Anda Membuat Lapis Legit Prune dengan Resep Teruji Ini!
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel Telah Ditayangkan di health.grid.id dengan Judul, Ubah Pola Hidup, Susu Kental Manis yang Dianggap Masyarakat Sebagai Pemenuhan Gizi Justru Memicu Obesitas hingga Penyakit Jantung