Sajiansedap.com - Aroma dari nasi Jepang sangat menggoda.
Sehingga tidak heran jika nasi ini dipilih untuk bahan utama membuat sushi.
Kita bahkan penasaran dengan cara membuat beras yang kita beli memiliki karakter seperti beras ini.
Baca Juga: Jadi Kebiasaan Ibu-Ibu, Cara Memasak Nasi Seperti Ini Ternyata Salah Besar! Ahli Bongkar Alasannya
Bisakah membuatnya dari beras jenis lain, misalnya berasa dari Indonesia?
Kenapa nasi Jepang terasa lebih enak?
Sebenarnya terdapat beberapa tekstur nasi yang baik untuk membuat sushi, yaitu memiliki butiran yang lebih besar dibandingkan nasi biasa.
Alasan Nasi Jepang Pulen, Wangi, dan Enak
Teksturnya elastis tetapi tidak terlalu lengket, dan ketika ditambah cuka dan digulung, butir-butir nasi tidak mudah berguguran.
Jenis beras yang biasa dipakai untuk membuat sushi adalah short grain atau medium grain, yaitu butiran berasnya pendek atau sedang.
Beras yang biasa digunakan membuat sushi di Jepang adalah koshihikari.
Kalau di Korea, beras yang biasa digunakan adalah hobumu dan shindonjin, yang konon katanya lebih baik daripada koshihikari.
Kalau beras lokal bagaimana?
Sushi juga disukai oleh warga Indonesia, tetapi untuk mendapatkan beras Jepang dan Korea mungkin agak sulit dan juga mahal.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Jangan khawatir! Kita bisa menggunakan beras lokal Indonesia.
Contohnya beras menthik, beras organik ini mirip beras ketan tetapi lebih bulat dan pendek.
Cara Membuat Nasi Jepang dengan Beras Lokal
Tekstur beras menthik pulen dan lengket, sehingga cocok dibuat sushi bahkan sering disebut sebagai beras Jepang.
Selain beras menthik, bisa juga menggunakan beras rojolele yang bulat dan sebagian bijinya putih susu.
Ketika dimasak, teksturnya pulen lembut.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan campuran beras lokal dan beras ketan dengan perbandingan 10:1.
Tidak perlu khawatir jika ingin membuat sushi tetapi tidak memiliki beras Jepang.
Artikel ini telah tayang di Bobo.id dengan judul: Ini Alasannya Nasi di Hidangan Jepang Terasa Lebih Enak, Beras Indonesia Ternyata Harus Dibeginikan Dulu Biar Mirip