Belajar dari Ashraf Sinclair, Alih Ungkap Kenapa Orang yang Rajin Olahraga Malah Bisa Kena Serangan Jantung! 1 Kesalahan Fatal Ini Tanpa Sadar Mereka Lakukan

By Virny Apriliyanty, Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:15 WIB
Sebulan Meninggalnya Ashraf, Ibunda Ungkap BCL Sampai Lakukan Hal Mengharukan Ini di Makam Saking Rindunya pada Pelukan Hangat Ashraf Sinclair (Instagram.com)

Belajar dari Ashraf Sinclair, Alih Ungkap Kenapa Orang yang Rajin Olahraga Malah Bisa Kena Serangan Jantung! 1 Kesalahan Fatal Ini Tanpa Sadar Mereka Lakukan

SajianSedap.com - Ashraf Sinclair adalah salah satu artis di Indonesia yang meninggal karena serangan jantung.

Ya, suami Bunga Citra Lestari ini meninggal pad Senin (18/2/2020) pagi saat sedang tidur.

Padahal, selama ini Ashraf dikenal sebagai sosok yang gemar berolahraga dan dinilai memiliki gaya hidup sehat.

Baca Juga: Wajahnya Membengkak Sebelum Meninggal Dunia, Gogon Srimulat Ternyata Idap Penyakit Mematikan, Bumbu Dapur ini Bisa jadi Penyebabnya

Baca Juga: Koma Selama 5 Bulan, Artis Lawas ini Meninggal Dunia Karena Penyakit Kronis, Makanan Favorit Sejuta Umat ini Bisa jadi Penyebabnya!

Misalnya Ashraf yang kerap membagikan potretnya mengunjungi studio gym, berenang, dan golf, melalui akun Instagramnya @ashrafsinclair.

Lalu mengapa orang yang dikenal kerap berolahraga dan beraktivitas fisik masih dapat terkena serangan jantung?

Ahli pun membongkar alasan masuk akalnya.

Jangan Lakukan Satu Kesalahan Ini

Menjawab pertanyaan tersebut, Kompas.com menghubungi Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Harkit, Sp.JP(K). Menurut dr. Yoga, salah satu hal yang bisa saja menjadi penyebab mengapa seorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung fatal adalah kelalaian mereka melakukan pre-participation screening.

"Sebetulnya gini, karena mereka sebelumnya tidak melakukan Pre-participation screening, jadi screening kesehatan sebelum melakukan aktivitas fisik olahraga atau kompetisi olahraga," kata dr. Yoga, Selasa (18/2/2020) siang.

"Itu penting untuk dilakukan, karena kita merasa sehat dengan rajin olahraga itu kan belum tentu kita sehat dalam konteks yang sebenarnya," lanjutnya.

Nisan Ashraf Sinclair

Baca Juga: Meninggal Muda Karena Jantung, Sahabat Bongkar Kebiasaan Buruk Cecep Reza yang Sudah Diperingatkan Sejak Dulu, 'Sudahlah Stop'

Baca Juga: Kanker Usus Stadium 4 Renggut Nyawa Zainal Abidin Domba, Ternyata Konsumsi 1 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Dalam pemeriksaan awal itu, banyak hal akan dilakukan, salah satunya mengecek kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG).

Yoga menyebut, apabila kondisi tidak sehat namun dipaksakan tetap melakukan aktivitas olahraga justru bisa memicu akibat yang fatal.

"Kalau dia selama ini status kesehatannya critical, kemudian dibawa olahraga seperti itu, bisa memicu serangan (jantung)," ucap dia.

Apalagi menurutnya, seringkali penyakit jantung dimiliki seseorang tanpa terdeteksi sejak awal.

"Pada dasarnya mereka tidak tahu bahwa sebetulnya mereka sudah punya penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya," ujarnya.

Karena itu Yoga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh jika dinilai rentan terkena penyakit jantung.

Riwayat Keluarga dan Gaya Hidup

Ia menjelaskan, salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung adalah adanya riwayat keluarga yang menderita sakit serupa.

Namun, itu bukan satu-satunya indikator.

"Karena kan keturunan hanya salah satu faktor risiko, ada faktor risiko lain yaitu kolesterol, hipertensi, diabetes, merokok. Orang juga semakin dimudahkan mengonsumsi fast food," jelas dr. Yoga.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Misteri, Penyebab Serangan Jantung Ashraf Sinclair Akhirnya Diungkap Keluarga! Harus Jadi Pembelajaran Semua Orang

Selain itu, aktivitas masyarakat saat ini juga sudah meminimalisir gerakan fisik.

Teknologi membuat banyak aspek berubah sehingga tidak menuntut kerja fisik yang cukup banyak.

Misalnya bepergian menggunakan kendaraan bermotor dan jarang berjalan kaki, atau bekerja lebih banyak di dalam ruangan.

Faktor lainnya yang memicu risiko penyakit jantung adalah kelebihan berat badan atau obesitas.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Dokter Yoga menyebut, bagian perut yang besar dari laki-laki pemicu penyakit jantung koroner.

Namun hal itu bukan berarti seseorang dengan badan kurus tidak punya risiko terkena serangan jantung.

"Bisa saja badannya kurus tapi kolesterolnya tinggi, bisa jadi ada hipertensi, bisa jadi kurus karena diabetes," jelas dr. Yoga.

Menurut dr. Yoga, 30-50 persen kematian yang diakibatkan oleh serangan jantung terjadi secara mendadak.

Baca Juga: Kanker Usus Stadium 4 Renggut Nyawa Zainal Abidin Domba, Ternyata Konsumsi 1 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Untuk orang-orang yang gemar berolahraga, kejadian ini banyak terjadi pada pesepeda.

"Sebetulnya, lari, tenis juga termasuk banyak. Tetapi yang secara statistik sih paling bayak pesepeda," kata dia.

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk melakukan pre-participation screening sebelum menggeluti satu olahraga tertentu secara rutin.

Itu penting untuk mengetahui kondisi badan kita secara menyeluruh sebelum memaksanya melakukan aktivitas yang mungkin sebenarnya mengancam keselamatan, karena porsi bebannya tidak sesuai dengan kemampuan tubuh.

"Sebetulnya awal berolahraga itu harus dilakukan, selanjutnya apakah harus menjadi rutin itu tergantung dari hasil pemeriksaan awal itu," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rajin Olahraga tapi Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasannya..."

Baca Juga: Meninggal Muda Karena Serangan Jantung, Sahabat Bongkar Pola Makan Mike Mohede yang Berubah Drastis Sesaat Sebelum Ajal Menjemput