Beredar Kabar Keseringan Makan Ikan Asin Bisa Picu Kanker, Ahli Bongkar Fakta Mengejutkan ini
SajianSedap.com - Siapa yang sering makan ikan asin?
Ikan asin menjadi salah satu menu yang gak ketinggalan hadir di meja makan.
Makanan ini bahkan sering tersedia kalau kita menghadiri makan-makan bersama keluarga.
Wangi dan rasanya yang enak menjadi favorit sejuta umat.
Apalagi jika dicocol dengan sambal, pasti buat keluarga ingin nambah lagi dan lagi.
Harga dari ikan asin pun sangat murah tak heran selalu jadi pilihan saat makan.
Tapi, keseringan makan ikan asin juga ternyata tak boleh, lho!
Iikan asin disebut memiliki kandungan karsinogen atau zat penyebab kanker!
Benarkah?
Simak penjelasan ahli tentang bahaya keseringan makan ikan asin berikut ini.
Ikan Asin Bisa Picu Kanker
Bahaya ikan asin ini diketahui dalam sebuah acara bertajuk Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, menyebut bahwa ikan asin juga menjadi salah satu bahan makanan yang dapat memicu kanker.
Pada dasarnya daging ikan memiliki protein yang baik bagi tubuh manusia.
Namun, proses sampai daging ikan menjadi kering dan memiliki rasa yang asin itulah yang patut diperhatikan.
Baca Juga: Ikan Busuk Jangan Dibuang! Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa Yang Tak Disangka-Sangka, Ampuh Banget
Aru menyebutkan ada dua hal jelek atau tidak baik dari ikan asin dan menjadi racun pemicu kanker tersebut.
1. Kandungan garam tinggi
Untuk menjadikan ikan segar menjadi ikan asin, prosesnya akan melewati penggaraman supaya awet.
Hal itu garam dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.
Proses penggaraman ikan pada umumnya dilakukan dalam tiga cara yaitu penggaraman kering (dry salting),
penggaraman basah (wet salting), dan kench salting.
“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker.
Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Aru.
2. Proses penjemuran ikan asin
Setelah dilakukan penggaraman, ikan asin biasanya akan dijemur di sebuah halaman yang tersinari langsung terik matahari.
“Pada proses penjemuran, ada perubahan pada sel-sel daging ikannya, sehingga muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamin tadi,” tuturnya.
“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA),
nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.
Lalu berpotensi penyebab kanker apa ikan asin ini?
Baca Juga: 5 Cara MengenaIi Asin Beformalin, Perhatikan dari Sisi Tekstur dan Bau
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Kanker karsinoma nasofaring (KNF) menjadi salah satu penyakit kanker yang dapat terjadi akibat terlalu sering mengkonsumsi ikan asin.
“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” katanya.
Tidak hanya itu, kombinasi mengonsumsi bahan karsinogen lewat cara lain, seperti kebiasaan merokok, juga meningkatkan faktor risiko terkena kanker tersebut.
Kebiasaan lainnya adalah mengonsumsi makanan yang masih panas dengan terburu-buru.
Kombinasi panas yang mengenai tenggorokan, dosis garam tinggi dari ikan asin dan karsinogen dari rokok bila menghisap rokok setelah makan bisa meningkatkan risiko kanker.
“Biasanya kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun begitu, makanya itu kanker esofagus sekarang tinggi, lambung juga,” ucap dia.
Konsumsi dengan Batas Wajar
Meski demikian, Aru juga mengingatkan bahwa ikan asin tidak akan menimbulkan kanker jika dikonsumsi dalam batas wajar.
“Yang perlu diperhatikan yakni jika mengkonsumsi hingga tiga kali seminggu atau lebih itu bahaya.
Kalau (makan ikan asin) sesekali tak apa, tapi kalau sering itu yang bisa jadi faktor pemicu kanker tadi. Apapun jangan kebanyakan, mungkin bisalah dua minggu sekali atau sebulan sekali saja,” jelas Aru.
Selain itu, ikan asin sebagai pemicu kanker akan lebih cepat lagi terjadi jika ada faktor-faktor lainnya yang terjadi di tubuh seseorang.
“Masalahnya apa kalau makan ikan asin? Kita itu kalau makan ikan asin, nasinya jadi banyak dan karbohidratnya juga nambah jadi banyak. Udah gitu kita enggak olahraga, jadi lemak, obesitas, terus kanker deh,” ujarnya.
Jadi, semua hal itu terjadi secara tidak langsung, serta ada pula pengaruh faktor lain, seperti daya tahan tubuh yang buruk, merokok, dan kurang makan-makanan mengandung serat.
Diketahui juga bahwa ternyata merendam ikan asin dengan koran bisa berbahaya.
Maka dari itu, kita wajib tahu beberapa cara menghilangkan rasa asin dari ikan asin berikut ini:
Cara Menghilangkan Rasa Asin dari Ikan Asin
Alih-alih merendam ikan asin dengan koran, lebih baik gunakan dua ara di bawah ini.
1. Gunakan kertas buram atau kertas merang
Caranya, bungkus ikan asin dalam kertas buram atau kertas merang yang banyak digunakan untuk menyerap minyak.
Kemudian rendam dalam keadaan terbungkus di dalam air selama minimal 30 menit.
Setelah itu cuci lagi ikan asin sampai bersih.
Kini, ikan asin sudah siap diolah dan sudah berkurang kadar asinnya.
2. Rendam dalam air garam atau air panas
Nah, sejak dulu, banyak orang merendam ikan asin dengan menggunakan air garam.
Cara ini memang sering jadi pilihan karena terbukti berhasil menghilangkan rasa asin dari ikan asin.
Tapi, benarkah harus pakai air garam?
Sebenarnya pada dasarnya, segala jenis air bisa digunakan untuk menghilangkan rasa asin dari ikan asin.
Jadi, tidak perlu air garam, air biasa pun bisa melarutkan garam pada ikan asin.
Kalau mau rasa asinnya makin berkurang, coba direndamnya dengan air panas.
Air panas punya kemampuan lebih untuk melarutkan garam.
Kalau mau asinnya lebih hilang lagi, kita bisa merebus atau menyeduh ikan asin dalam air panas.
Jadi hilangkan rasa asin berlebih pada ikan asin bukan dengan koran.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ikan Asin Juga Bisa Jadi Penyebab Kanker, Ini Penjelasan Ahli"