Hati-Hati! Polisi Grebek Pabrik Ayam Tiren yang Dijual ke Pasar Besar, Sampai Shock Saat Temukan 3 Karung Berisi Hal Menjijikan Ini

By Virny Apriliyanty, Kamis, 1 April 2021 | 11:10 WIB
Hati-Hati! Polisi Grebek Pabrik Ayam Tiren yang Dijual ke Pasar Besar, Sampai Shock Saat Temukan 3 Karung Berisi Hal Menjijikan Ini (Kompas.com)

Hati-Hati! Polisi Grebek Pabrik Ayam Tiren yang Dijual ke Pasar Besar, Sampai Shock Saat Temukan 3 Karung Berisi Hal Menjijikan Ini

SajianSedap.com - Jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok biasanya akan mengalami kenaikan. 

Karena itu, biasanya ada beberapa pedagang nakal yang mengelabui pembeli dengan cara tak pantas.

Misalnya saja, beberapa pedagang nakal bisa saya menjual ayam tiren yang tak layak makan.

Baca Juga: Nyesel Setengah Mati, Tubuh Seorang Pria Berubah jadi Seperti ini Usai Makan Setengah Kardus Mi Instan Dalam 7 Hari

Baca Juga: Waduh, Poligami Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Jantung Koroner pada Pria! Begini Menurut Ahli

Buktinya, Polisi menggrebek pabrik pengolahan ayam tiren beberapa tahun lalu.

Ayamnya sudah berbau dan busuk, tapi diolah sedemikian rupa supaya bisa nampak layak di mata pembeli.

Polisi sampai menyita 3 karung berisi hal menjijikan ini.

Polisi Grebek Penjual Ayam Tiren di Boyolali

Polsek Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah membongkar praktik penjualan ayam tiren atau ayam yang sudah mati sebelum disembelih.

Penjual ayam tiren yang ditangkap adalah FY (32) warga Dukuh Sampetan, Desa Sampetan, Kecamatan Gladaksari, Kabupaten Boyolali.

Kapolsek Ampel, AKP Margono mengatakan, FY sudah menjual ayam yang tidak layak dikonsumsi itu selama lima bulan.

Dalam menjalankan aksinya, FY mencampurkan bahan kimia berupa tawas untuk menghilangkan bau busuk pada ayam yang mati tersebut.

Ayam mentah

Baca Juga: Sering Diabaikan, Makan Tomat dengan Biji-bijinya Ternyata Bisa Picu Penyakit Berbahaya! Begini Kata Ahli

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele! Ternyata Keberadaan Laron dalam Rumah Bisa Berikan Dampak Buruk dan Berbahaya Banget Efeknya

Setelah itu dimasukkan ke freezer. Ayam yang sudah mati itu didapatnya dari sejumlah peternak.

"Pelaku kita tangkap beserta barang bukti mesin, ayam tiren dan bahan kimia untuk menghilangkan bau busuk pada ayam yang sudah mati. Penangkapan pelaku kita lakukan pada 27 Januari 2020," kata Margono saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Polisi juga menemukan 18 ekor ayam tiren berukuran besar, 86 ekor ayam tiren kecil, 105 ayam tiren yang sudah dipotong-potong di rumah FY.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Mulyanto mengatakan, FY sempat ditahan di Polres Boyolali, tapi sudah dititipkan ke Rutan Boyolali.

"Pelaku sudah dititipkan ke rutan untuk proses hukum selanjutnya," terang Mulyanto.

FY dijerat Pasal 204 ayat 1 juncto UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No 12 Tahun 2012 tentang Pangan perubahan atas UU No 07 Tahun 1996 tentang Pangan. Dia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Polisi Grebek Pabrik Ayam Tiren di Mojokerto

Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto, Jawa Timur, meringkus seorang pemilik usaha pengolahan ayam tiren (ayam mati kemarin), Sabtu (9/11/2019).

Pengusaha yang mengolah ayam tiren untuk dijual tersebut adalah Alex Suwardi (54), pria asal Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ciri-ciri ayam tiren yang perlu diketahui.

Baca Juga: Bikin Geger! Polisi Grebek Pabrik Susu ini Karena Pakai Detergen Cair dan Cat Putih Sebagai Bahan Baku! Bisa Berakibat Fatal

Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno mengungkapkan, pria yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu digerebek di sebuah rumah di Dusun Balonglombok, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Sabtu siang.

Saat digerebek, di rumah pengolahan ayam tiren tersebut terdapat 7 pekerja yang sedang mengolah puluhan bangkai ayam. Ketujuh pekerja berasal Tangerang, Banten.

"Pelaku kedapatan melakukan pengolahan dan penyimpanan bangkai ayam (ayam tiren) untuk dijual kepada orang lain," ujar Setyo dalam siaran pers di Mapolres Mojokerto, Senin (11/11/2019).

Menurut Setyo, ayam tiren yang diolah Alex tidak layak untuk dikonsumsi berdasarkan hasil uji laboratorium BPOM Surabaya.

Selain itu, potongan daging ayam yang disita dari tempat Alex juga memunculkan bau busuk.

Dijelaskan, Alex mendapatkan ayam tiren dari peternak di daerah Gondang, Kabupaten Mojokerto.

 

Bangkai ayam itu selanjutnya dibawa ke rumah pengolahan yang di sewanya.

Baca Juga: CATAT! Dikenal Banyak Manfaat, Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Tak Dianjurkan MInum Air Kelapa, Efeknya Bahaya Banget

Di rumah pengolahan dan penyimpanan, ayam tiren dibersihkan bagian dalamnya alias jeroan.

Setelah itu, ayam tiren dipotong dan dikemas dalam kemasan 2 kilogram.

Ayam tiren yang sudah dikemas dijual ke wilayah Malang melalui distributor yang mengambil sendiri ke Mojokerto.

Dalam sehari, kata Setyo, Alex bisa memperoleh 2 kuintal ayam tiren dari kandang peternak.

Setiap bangkai ayam dibeli dengan harga Rp 2.000 per kilogram.

Adapun distributor ayam tiren yang mengambil dari Alex membeli dengan harga Rp 15.000 per kilogram.

"Pengakuannya tidak dijual di Mojokerto, tapi ini masih kita dalami," ujar Setyo.

Dikatakan Setyo, Alex memenuhi unsur kuat telah melakukan pelanggaran dalam pengolahan dan distribusi pangan.

Baca Juga: STOP! Jangan Lagi Minum ini Setelah Makan Udang karena Bisa Membahayakan Nyawa Seisi Rumah

Pria asal Malang itu dijerat dengan Pasal 204 KUHP subsider Pasal 62 Ayat (1) juncto Pasal 8 Ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen subsider Pasal 135 juncto Pasal 71 Ayat (2) UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita 1 mesin pendingin, 1 mesin penggiling daging, 1 timbangan, serta 3 drum plastik dan 6 cutter.

Barang lain yang disita sebagai barang bukti ialah 2 karung potongan daging ayam serta 1 karung bangkai ayam yang belum dibersihkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tangkap Pengusaha yang Olah dan Jual Ayam Tiren"

Baca Juga: Awas! Polisi Grebek Pabrik Kue Kering Terkenal yang Ternyata Gunakan Telur Busuk dalam Adonananya, Sering Anda Makan?