STOP! Jangan Goreng Kerupuk Merah dengan Ciri-ciri Ini, Nyawa Keluarga di Rumah Bisa Jadi Taruhannya

By Idam Rosyda, Jumat, 18 Juni 2021 | 15:45 WIB
Kerupuk merah (kompasiana)

"Bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit. Lalu biasanya produk pangan yang mengandung zat ini tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya," papar May dikutip dari Wartakota.live.Dari temuan itu, disinyalir masih ada peredaran kerupuk merah mengandung pewarna tekstil atau rhodamin B dijual di pasar tradisional lainnya di Depok.

Kalori yang Terkandung dalam Kerupuk

Selain adanya temuan mengandung bahan kimia berbahaya, jumlah kalori krupuk rupanya juga mengkhawatirkan, apalgi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dikutip dari Kompas.com, kandungan dan kalori kerupuk menurut Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).

Baca Juga: Lebih Pilih Dibuang ke Tempat Sampah, Padahal Ada Cara Membuat Kerupuk yang Alot Bisa Kembali Garing dan Renyah

Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.

Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.

Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.

Efek Terlalu Banyak Makan Kerupuk

Melansir laman doktersehat.com, kita akan bagikan 5 penyakit yang bisa disebabkan oleh konsumsi kerupuk berlebih.

Kerupuk harus diolah dengan cara digoreng di dalam minyak.