STOP! Jangan Goreng Kerupuk Merah dengan Ciri-ciri Ini, Nyawa Keluarga di Rumah Bisa Jadi Taruhannya

By Idam Rosyda, Jumat, 18 Juni 2021 | 15:45 WIB
Kerupuk merah (kompasiana)

SajianSedap.com - Anda tentu kerap membeli gado-gado dengan kerupuk merah bukan?

Ya paduan hidangan satu ini memang laris manis karena murah dan enak.

Tak hanya itu, campuran sayuran serta sambel kacang, dipadukan dnegan kerupuk merah yang gurih, membuat hidangan satu ini pasti menggoyang lidah Anda.

Baca Juga: Jangan Mau Bikin Kaya Pedagang Nakal, STOP Beli Kerupuk dengan Ciri-ciri Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Orang-orang di Rumah

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Gado-gado dengan Dua Bahan Tambahan ini Kalau Tidak Mau Mati Muda, Bisa Sebabkan Kanker!

Namun siapa sangka di balik kenikmatan makan gado-gadi dengan kerupuk merah, diam-diam makanan krispi ini rupanya bisa membahayakan nyawa Anda.

Pasalnya, kerupuk merah yang Anda makan atau bahkan digoreng di rumah bisa jadi menggunakan bahan kimia berbahaya, yang bisa membahayakan nyawa.

Bagaimana ciri-cirinya? simak ulasannya.

Ciri-ciri Kerupuk Merah berbahaya

Orang Indonesia tentu identik dengan makan kerupuk sambil menikmati hidangan.

Olahan satu ini bisa membangkitkan selera makan Anda.

Krupuk di Indonesia memiliki beragam jenis dan warna, salah satunya krupuk merah.

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Mi Goreng Kalau Masih Dicampur 2 Bahan Ini, Terbukti Sebabkan Kanker Mematikan di Dalam Tubuh

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Kerupuk Tiap Hari Kalau Mau Panjang Umur, Siap-Siap Jika Tubuh Terkena Penyakit Mengerikan Ini

Kerupuk satu ini biasanya dihidangkan sebegai pelengkap makan gado-gado ataupun makanan nusantara lain.

Rasanya yang gurih serta warna merah yang khas membuat kudapan satu ini jadi idola banyak orang.

Kerupuk merah yang terbukti positif mengandung bahan pewarna tekstil berjenis rhodamin B ditemukan di Benhill, Jakpus, Rabu (8/5/2019) petang.

Namun dibalik kenikmatannya rupanya beredar juga krupuk merah dengan bahan kimia berbahaya.

Kepala Bidang Pengawasan Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan Kota Depok May Haryanti menjelaskan cara mudah untuk mengetahui kerupuk merah yang mengandung dan rhodamin B.Kerupuk merah yang mengandung zat pewarna berbahaya, katanya warnanya juga cerah mengkilap dan lebih mencolok.Yang paling jelas, terkadang warna terlihat tidak rata dan ada gumpalan warna pada produk.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

"Bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit. Lalu biasanya produk pangan yang mengandung zat ini tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya," papar May dikutip dari Wartakota.live.Dari temuan itu, disinyalir masih ada peredaran kerupuk merah mengandung pewarna tekstil atau rhodamin B dijual di pasar tradisional lainnya di Depok.

Kalori yang Terkandung dalam Kerupuk

Selain adanya temuan mengandung bahan kimia berbahaya, jumlah kalori krupuk rupanya juga mengkhawatirkan, apalgi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dikutip dari Kompas.com, kandungan dan kalori kerupuk menurut Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).

Baca Juga: Lebih Pilih Dibuang ke Tempat Sampah, Padahal Ada Cara Membuat Kerupuk yang Alot Bisa Kembali Garing dan Renyah

Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.

Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.

Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.

Efek Terlalu Banyak Makan Kerupuk

Melansir laman doktersehat.com, kita akan bagikan 5 penyakit yang bisa disebabkan oleh konsumsi kerupuk berlebih.

Kerupuk harus diolah dengan cara digoreng di dalam minyak.

Karena alasan inilah kita terkadang masih bisa menemukan kandungan minyak pada permukaan kerupuk.

Hal ini membuat kerupuk kaya akan kandungan kalori dan lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan tentu akan bisa memicu kegemukan.

2. Tekanan darah tinggi

Selain minyak, kandungan lain yang sangat tinggi pada kerupuk adalah natrium.

Banyaknya taburan garam dan berbagai bumbu penyedap inilah yang bisa membuat kerupuk memiliki rasa lebih gurih.

Baca Juga: Sering Jadi Camilan Favorit, Ternyata Makan Kerupuk Setiap Hari Tidak Dianjurkan Karena Dapat Membahayakan Kesehatan

Mengkonsumsinya dengan berlebihan tentu akan membuat kita lebih beresiko terkena masalah tekanan darah tinggi.

3. Menyebabkan gagal ginjal

Banyaknya kandungan berbahaya pada kerupuk akan membuat ginjal bekerja dengan terlalu keras.

Jika kita kerap mengkonsumsinya, maka resiko terkena gagal ginjal juga meningkat.

4. Kanker

Jika kita mengkonsumsi kerupuk berwarna, bisa jadi kerupuk berwarna tersebut ternyata memiliki kandungan zat pewarna berbahaya yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.

 

5. Kerusakan otak

Kerupuk yang berwarna kaya akan bahan kimia yang bisa memicu kerusakan otak dan juga pusat koordinasi tubuh.

Nah, untuk menghindarinya ada baiknya jika kita menghindari konsumsi kerupuk berlebih.

Selain itu, cobalah memilih kerupuk yang tak berwarna untuk menghindari penggunaan bahan kimia buatan.

Baca Juga: Astagfirullahaladzim! Petugas Grebek Kerupuk Asinan untuk Takjil yang Dicampur Pewarna Tekstil, Efeknya untuk Tubuh Ngeri BangetSebagain artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ini Ciri Tahu Berformalin dan Kerupuk Merah Mengandung Pewarna Tekstil di Depok