SajianSedap.com - baru-baru in heboh susu beruang yang dipercaya mampu menangkal vorus corona.
Namun pada dasarnya belum ada penelitian lebih lanjut mengenai kebenaran berita tersebut.
Akan tetapi berbicara masalah susu, tentu tidak salah jika minuman satu ini memang slaah satu minuman berkhasiat bagi tubuh.
Baca Juga: BERITA POPULER : Cara Merebus Daging dalam 7 Menit Sampai Manfaat Kuaci Lebih Baik dari Susu Beruang
Tak hanya sebagai sumber protein, susu pun terbukti mampu mentralisir racun dan menjaga daya tahan tubuh.
Pastinya konsumsi susu ini juga sesuai dengan takaran dan tidak berlebihan.
Lalu berapa sebenarnya takaran yang tepat konsumsi susu harian agar manfaatnya bisa optimal?
Simak ulasannya berikut ini agar Anda tidak sembarangan beli susu ataupun susu beruang yang saat ini sedang viral.
Takaran Minum Susu Sesuai Umur
Pada dasarnya susu memang baiki bagi dikonsumsi oleh tubuh.
Apalagi di tengah pandemi ini, susu dipercaya mampu menjadi salah satu minuman yang bisa menjaga imunitas tubuh.
Meski manfaatnya banyak, masih belum banyak orang yang memahami kuantitas susu yang harus dikonsumsi sesuai usia agar tidak berlebihan.
Walau susu bergizi tinggi, jika berlebihan, hal itu berdampak buruk bagi tubuh.
Untuk itu lebioh jelasnya berikut takaran konsumsi susu berdasarkan usia berdasarkan Kompas.com.
1. Usia 0-12 bulan
Bayi berusia kurang dari setahun tidak dianjurkan mengonsumsi susu sapi.
Air susu ibu adalah sumber pangan terbaik bagi bayi untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.
2. Usia 1-10 tahun
Untuk anak di kelompok usia 1-3 tahun, mereka membutuhkan 360 mg kalsium per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setidaknya mereka perlu mengonsumsi 100 ml susu dan 100-125 gram produk susu seperti yoghurt atau keju.
Untuk anak berusia 4-10 tahun, konsumsi susu 130-150 ml ideal untuk memenuhi kebutuhan 450-500 miligram kalsium per hari.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini :
3. Usia 11-18 tahun
Untuk memenuhi kebutuhan kalsium sekitar 800-1.000 miligram per hari, mereka yang berusia 11-18 tahun disarankan konsumsi minum susu 200-250 ml.
Selain itu, sebaiknya, konsumsi makanan dari produk susu, misalnya keju dan yoghurt.
4. Usia 19-50 tahun
Siapa bilang orang dewasa tak butuh susu?
Mereka yang berusia 19-50 tahun sebaiknya mengonsumsi susu, baik susu cair maupun produk susu sekitar 200 ml setiap hari.
5. Di atas usia 50 tahun
Untuk mendapatkan jumlah yang sama seperti suplemen kalsium, orang berusia 50 tahun ke atas butuh konsumsi susu 200 ml setiap hari dan juga produk turunan susu sekitar 180 gram.
Baca Juga: Bukannya Bikin Tubuh Sehat, Minum Susu Terus Menerus Malah Bisa Membawa Malapetaka untuk Tubuh!
Minuman Pengganti Susu untuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Meski susu memiliki kandungan yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh, namun ada sebagian orang yang memiliki alergi terhadap protein susu.
untuk itu sebagai penggantinya ada beberapa minuman lain sebagai pengganti susu hewani.
Dilansir dari Healthline, 17 Januari 2018, berikut adalah pengganti susu sapi yang nikmat dan bergizi.
1. Susu kedelai
Susu kedelai dibuat dari kedelai atau protein isolat yang memiliki rasa yang gurih dan lembut.
Susu kedelai merupakan pengganti susu sapi yang populer dan sering digunakan untuk campuran sereal atau kopi.
Untuk kandungan nutrisinya, susu kedelai memiliki jumlah protein yang sama dengan susu sapi, namun memiliki jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat yang lebih sedikit.
Susu kedelai termasuk sumber nabati dari protein lengkap berkualitas tinggi yang menyediakan asam amino esensial.
2. Susu almond
Susu almond yang dibuat dari kacang almond utuh memiliki tekstur yang ringan dan rasa yang sedikit manis.
Susu almond bisa dijadikan tambahan untuk kopi dan teh, dicampur dengan smoothie atau sereal, dan dibuat makanan penutup.
Dibandingkan susu sapi, susu almond mengandung kurang dari seperempat kalori dan kurang dari setengah lemak.
3. Santan
Santan memiliki tekstur yang kental dengan aroma kelapa yang kuat serta rasa yang manis dan gurih.
Santan mengandung sepertiga kalori susu sapi, setengah lemak, dan lebih sedikit protein serta karbohidrat.
Faktanya, santan memiliki kandungan protein dan karbohidrat paling rendah di antara susu nondairy lainnya.
4. Susu oat
Susu oat memiliki rasa yang manis dan ringan. Biasanya, susu oat digunakan sebagai tambahan masakan atau dicampur dengan smoothie.
Susu oat mengandung jumlah kalori yang sama dengan susu sapi, dua kali lipat karbohidrat, dan setengah jumlah protein serta lemak.
Menariknya, susu oat mengandung banyak serat total dan beta-glukan, yakni sejenis serat larut yang membentuk gel kental saat melewati usus.
Baca Juga: Jangan Lagi Minum Susu Kalau Masih Dicampur dengan Makanan ini, Bisa Bahaya saat Masuk Mulut
5. Susu kacang mete
Susu kacang mete memiliki rasa yang lembut dan sangat cocok dijadikan pengental atau dibuat makanan penutup manis.
Susu kacang mete mengandung kurang dari sepertiga kalori susu sapi, separuh lemaknya, dan secara signifikan mengandung lebih sedikit protein serta karbohidrat.
Karena kandungan proteinnya yang rendah, susu kacang mete bukanlah pilihan yang baik untuk orang dengan kebutuhan protein tinggi.
Jadi jangan khawatir kalau tidak bisa membeli susu beruang.
Baca Juga: Baru Semalam Siram Air yang Dicampur Susu Basi ke Tanaman, Pasti Kita Bisa Dibuat Melongo dengan HasilnyaArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Konsumsi Susu Ideal Berdasarkan Usia