Waspada Bagi Wanita! Jangan Lagi Makan Daging Jenis ini, karena Terbukti Bisa Sebabkan Kanker Payudara!

By Idam Rosyda, Kamis, 8 Juli 2021 | 08:40 WIB
Bahaya daging merah bisa memicu kanker payudara (Sajian Sedap)

Daging Merah Salah Satu Penyebab Kanker Payudara

Dibalik kelezatan daging, rupanya terimpan bahaya laten yang mengintai bagi tubuh.

Dilansir dari Independent.co.uk, Jumat, (9/8/2019), penelitian menemukan bahwa meningkatnya konsumsi daging merah pada perempuan di antaranya daging sapi dan kambing, bisa berefek langsung pada risiko kanker payudara.

Namun, menurut peneletian dari National Institute of Environmental Health Sciences di Amerika Serikat, ada langkah yang jitu untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan mengganti daging merah dengan daging unggas seperti ayam, kalkun dan bebek.

Baca Juga: Warga Indonesia Wajib Tahu, Golongan Darah AB Disarankan Tidak Makan Daging Setiap Hari, Bahaya ini Alasan Utamanya

Baca Juga: Satu Indonesia Harus Tahu, Rupanya 5 Kesalahan Sepele Ini yang Bikin Daging Ayam Di Rumah Jadi Cepat Busuk, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan

“Daging merah telah diidentifikasi sebagai penyebab karsinogen,” kata Dr Dale Sandler dalam International Journal of Cancer dikutip dari independent.co.uk.

Sandler ini menambah bukti lebih lanjut bahwa konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

makanan pemicu kanker payudara.

Sebaliknya, mengonsumsi unggas dapat menurunkan risiko kanker payudara.

“Studi kami menambahkan bukti lebih lanjut bahwa konsumsi daging merah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara sedangkan unggas dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara,” lanjut Sandler.

Para peneliti juga mengamati tingkat konsumsi daging dan cara memasak daging dari 42.012 perempuan dalam kurun tujuh tahun.

Dari pengamatan tersebut telah didiagnosis 1.536 kasus kanker payudara invasif.

Peserta yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah tertinggi ditemukan memiliki risiko kanker payudara sebesar 23 persen lebih besar daripada mereka yang mengonsumsi dalam jumlah yang sedikit.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini :