Obat Covid untuk Isolasi Mandiri di Rumah
Tak hanya soal membersihkan ruangan, obat yang dikonsumsi selama isolasi mandiri juga wajib diperhatikan.
Saat menjalani isolasi mandiri dengan gejala ringan atau tanpa gejala juga memerlukan obat-obatan dan penanganan Covid-19 yang tepat.
Pasien tanpa gejala dan gejala ringan biasanya diminta untuk menjalankan isolasi mandiri baik di rumah, atau tempat khusus yang disediakan pemerintah.
Orang tanpa gejala (OTG) kebanyakan mengalami frekuensi napas sebanyakl 12-20 kali per menit, serta saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.
Sementara bagi pasien dengan gejala ringan seperti batuk, demam, kelelahan, sakit kepala, tidak selera makan, nyeri otot dan tulang, pilek juga sakit tenggorokan.
Gejala ringan lainnya juga berupa hilang kemampuan mencium bau (anosmia), lidah tidak ada rasa saat makan atau minum, mual, sakit perut, muntah, ruam pada kulit, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.
Beberapa jenis obat dan suplemen dapat membantu meringankan gejala infeksi corona.
Berikut ini penjelasan Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr Heidy Agustin, SpP(K) mengutip dari Kompas.com, Jumat (3/7/2021).
Obat untuk Pasien OTG
1. Vitamin C non-acidic 500 mg yang diminum sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari isolasi mandiri.
Tablet isap vitamin C dosis 500 mg diminum 2 kali sehari (30 hari isolasi mandiri) atau multivitamin dengan kandungan vitamin C, B, E, Zinc sebanyak 1 kali sehari selama 30 hari.
2. Vitamin D 400-1000 IU per hari.
3. Bagi penderita komorbid (hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan sebagainya) lanjutkan dengan minum obat resep dokter.