Sajiansedap.com - Di masa pandemi seperti sekarang ini sangat penting menjaga daya tahan tubuh kita agar bisa terhindar dari virus corona.
Beragam buah bisa menjadi pilihan untuk dikonsumsi agar bisa menikmatkan imunitas tubuh kita.
Salah satunya adalah buah bit.
Tanaman umbi-umbian yang berwarna merah keunguan ini mengandung banyak manfaat, salah satunya untuk kesehatan tubuh kita loh.
Agar manfaatnya semakin besar, anda bisa menambahkan buah bit dengan campuran wortel untuk dibuat jus.
Buah bit dan wortel mengandung banyak nutrisi penting dan antioksidan, yang berkhasiat meningkatkan aliran darah, mengurangi tekanan darah, mendetoksifikasi tubuh dan mencegah penyakit lainnya.
Anda juga bisa mencampurnya dengan tomat, jahe, mint, sedikit garam hitam dan lada hitam.
Bagi anda yang tengah berdiet, jus ini bisa dikonsumsi sehari-hari.
Laman ndtv memuat, inilah manfaat yang anda dapatkan jika minum jus bit dengan campuran wortel setiap hari.
Bisakah mengatasi sembelit yang membuat sengsara?
Yuk kita simak bersama ulasannya berikut ini.
Manfaat Campuran Buah Bit dan Wortel
1. Berkat kandungan betaine dalam bit, dapat menjadi penawar racun yang membantu mendukung fungsi hati yang sehat.
Sementara wortel, bisa mengeluarkan racun dari tubuh secara efektif.
2. Kedua makanan super ini bersifat anti-inflamasi dan antioksidan, yang dapat membantu menyembuhkan peradangan.
3. Jus bit dan wortel efektif meringankan sembelit dengan merangsang sistem metabolisme.
Nutrisi phyto dalam bit dan wortel membantu meningkatkan sistem pencernaan.
Tidak hanya itu, wortel juga kaya serat yang dapat menyeimbangkan kadar gula darah, dan menjaga usus tetap sehat.
4. Rutin konsumsi jus ini membantu meningkatkan aliran darah, hal ini karena bit dianggap sebagai makanan nitrat.
Nitrat ini kemudian diubah menjadi oksida nitrat, senyawa yang melemaskan arteri dan meningkatkan sirkulasi darah serta oksigenasi di dalam otak.
5. Bit dan wortel mengandung beta-karoten, yaitu zat yang digunakan untuk menghasilkan vitamin A.
Di mana vitamin ini bertanggung jawab meningkatkan penglihatan yang sehat.
Selain itu, mampu mengurangi kemungkinan mengembangkan masalah mata yang berkaitan dengan usia seperti degenerasi makula serta katarak.
6. Jumlah zat besi yang cukup dari bit dan wortel membantu menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Jus ini baik untuk penderita anemia, dan salah satu obat rumahan terbaik untuk mengatasi gangguan menstruasi dan gejala menopause.
7. Manfaat lain yang bisa anda dapat dari jus ini yaitu dapat mencegah pigmentasi kulit karena kandungan vitamin C di dalamnya.
Warna kulit pun lebih merata dan tampak bercahaya.
Bit dan wortel merupakan sumber mineral yang baik, sehingga membantu memperbaiki rambut rusak dan kusam.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
8. Jus bit dan wortel diketahui bisa mengurangi tekanan darah karena mengandung nitrat, yang membantu mengatur dan menjaga tingkat tekanan darah.
9. Mencampur bit dan wortel dengan mint, jahe serta lada hitam dapat mengisi kembali tenaga dan pikiran secara keseluruhan.
Efek Berbahaya Terlalu Banyak Konsumsi Wortel
Pada dasarnya, wortel merupakan makanan super yang memiliki banyak manfaat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika dikonsumsi secara rutin dan dengan takaran yang tepat, wortel bisa menjaga kesehatan mata.
Tak hanya itu, wortel pun bisa menurunkan risiki kanker payudara.
Namun, wortel akan berubah menjadi racun bagi Anda jika dikonsumsi secara berlebih karena bisa menyebabkan karotenemia.
Menurut dokter kulit Melissa Piliang, karotenemia disebabkan oleh terlalu banyak beta-karoten dalam darah.
Beta-karoten merupakan pigmen pada buah dan sayuran yang berwarna merah, oranye dan kuning.
“Makan terlalu banyak makanan yang mengandung beta-karoten dapat mengubah warna kulit Anda menjadi oranye,” kata Piliang.
Namun, Piliang menyebut, kasus karotenemia ini jarang terjadi.
Hal semacam ini hanya terjadi 1-2 kasus dalam setahun.
Agar kita lebih waspada, beberapa makanan mengandung beta-karoten yang mudah kita antara lain, aprikot, blewah, wortel, mangga, jeruk, labu, dan ubi jalar.
Terlihat, karotenemia tidak selalu disebabkan oleh makanan yang bewarna jingga.
Makanan lain seperti apel, kol, sayuran berdaun hijau, kiwi, asparagus, dan bahkan terkadang telur dan keju juga bisa menyebabkan karotenemia.
Karotenemia biasanya merupakan penyebab dari diet ketat atau dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tertentu.
Hal ini bisa memicu risiko seseorang mendapatkan terlalu banyak dan terlalu sedikit nutrisi tertentu.
“Anda harus makan sekitar 20-50 miligram beta-karoten per hari selama beberapa minggu untuk melihat perubahan warna kulit,” kata Piliang.
Menurut dia, satu wortel berukuran sedang mengandung sekitar empat miligram beta-karoten di dalamnya.
Jadi, jika kita makan 10 wortel sehari selama beberapa minggu kita bisa mengalami karotenemia.
Makan makanan yang seimbang membantu kita memastikan makan semua nutrisi yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.
Namun, bagaimana warna kulit bisa berubah karena karotenemia?
Menurut Dr Piliang, kelebihan beta-karoten dalam darah menempel pada area tubuh yang memiliki kulit lebih tebal.
Misalnya, telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan lipatan di sekitar hidung.
Area tersebut merupakan area pertama yang terlihat oleh mata mengalami perubahan warna, dan terlihat sangat jelas pada orang berkulit lebih terang.
Perubahan warna kulit akan terus menjadi gelap saat kita makan lebih banyak makanan kaya beta-karoten.
Karotenemia biasanya didiagnosis dengan meninjau riwayat diet dan menguji kadar dalam darah.
Untuk mengatasinya, kita cukup mengurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang kita konsumsi.
Perubahan warna kulit biasanya akan mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.
"Anak-anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel," kata Piliang.
Namun, ia menegaskan, karotenemia tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.
Terlepas dari itu, kita harus melakukan pemeriksaan saat melihat adanya banyak rona kuning pada kulit atau sesuatu yang tidak beres.
Penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit tiroid, diabetes dan anoreksia semuanya dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Saat mengalami karotenemia, bagian putih mata harus tetap putih, tidak seperti penyakit kuning di mana bagian putih mata berwarna kuning.
Kasus karotenemia adalah contoh nyata adanya efek samping mengonsumsi terlalu banyak makanan tertentu, meski makanan tersebut kaya gizi.
Baca Juga: Mau Tahu Cara Membuat Tempe Goreng agar Tidak Gampang Keras? Coba Pakai Campuran Tepung ini
Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat dan karbohidrat kompleks.
Nah, jika kita melihat adanya perubahan warna pada kulit dan itu tidak hilang dalam beberapa hari, segera berkonsultasi dengan dokter.
Tetap menjaga keseimbangan makan adalah kunci kesehatan tetap terjaga.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini