Duh! Nyesel Baru Tahu, Selama Ini Cuma Asal Makan, Stop Makan Daging Jika Melebihi Takaran Ini, Nyawa Anda Bisa Jadi Taruhan!

By Idam Rosyda, Jumat, 30 Juli 2021 | 15:10 WIB
jumlah takaran daging yang aman dikonsumsi (The Week)

SajianSedap.com - Daging merupakan salah satu sumber portein hewani yang mudah dijumpai.

Daging juga merupakan salah satu bahan makanan yang hampir setiap dibeli dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat.

Beragam olahan daging pun bisa dengan mudah dibuat dan dijual sehingga secara tak sadar, terkadang orang mengonsumsi terlalu banyak daging.

Baca Juga: BERITA POPULER : Kebiasaan yang Jadi Biang Kerok Daging Keras saat Direbus Sampai Manfaat Makan Nasi Putih dengan Tempe

Baca Juga: Jadi Rahasia Resto Chinese, Ternyata Kita Bisa Bikin Daging Jadi 'Selembut Tahu' Cuma Modal Tepung Sagu, Siap-siap Melongo Saat Coba Sendiri

Kebiasan in nampaknya mulai saat ini harus diwaspadai.

Pasalnya, meski menjadi salah satu sumber protein, ada batasan jumlah konsumsi daging bagi seseorang.

Lalu berapa takaran asupan daging harian yang aman dikonsumsi sehingga tidak membahayakan kesehatan?

Takaran Konsumsi Daging Harian

Sudah sejak jaman purba, daging menjadi salah satu bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Daging mengandung semua asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu perbaikan dan mengganti jaringan dan sel yang rusak.

Asam amino tersebut tidak diproduksi oleh tubuh sehingga kita harus mendapatkannya dari makanan.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Hari ini, Jangan Lagi Makan Daging dengan Dua Bahan Tambahan ini Kalau Tidak Mau Mati Muda

Baca Juga: Pasti Nyesel Baru Tahu! Ternyata Ada Cara Masak Daging Jadi 'Selembut Tahu' Cuma dalam Hitungan Menit, Irit Gas Banget

Protein yang terkandung pada daging (disebut protein hewani) sangat lengkap dibanding dengan protein yang terdapat dari tumbuhan (protein nabati).

Daging juga mengandung zat besi yang penting untuk kesehatan reproduksi.

takaran yang benar makan daging agar tidak berbahaya bagi kesehatan

Zat besi heme pada daging lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh dibanding dengan zat bes non-heme dari tumbuhan.

Daging putih (ikan dan unggas) seberat 3 ons mengandung 1 miligram zat besi sementara daging merah dari sapi dengan berat yang sama mengandung 2 miligram zat besi.

Untuk orang yang sedang diet, disarankan untuk mengurangi konsumsi daging.

Namun, ini tidak berarti orang tersebut benar-benar tidak diperbolehkan makan daging.

Daging tetap boleh dikonsumsi tapi porsinya harus dikurangi.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

Dalam Healthy Eating, seorang ahli gizi bersertifikat, Reed Mangels, mengatakan bahwa setiap hari kita membutuhkan sekitar 0,8 hingga 1 gram protein per kilogram dari berat badan.

Jadi untuk berat badan 60 kilogram, setiap hari dibutuhkan asupan protein sebesar 48-60 gram.

Kemudian, Health Harvard Education merekomendasikan banyaknya daging merah yang aman dikonsumsi sekitar 50 sampai 100 gram (setara 1,8 sampai 3,5 ons daging) per hari.

Sebab, mengonsumsi banyak daging yang melebihi kebutuhan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Dampaknya antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker usus besar karena daging banyak mengandung lemak jenuh.

Kita bisa membagi porsinya untuk beberapa kali makan.

Baca Juga: Coba Tahu dari Dulu, Dikira Sehat, Daging Ayam Jangan Dimakan Setiap Hari! Risikonya Tak Setara Nikmatnya

Misalnya makan 35 gram daging di siang hari dan 35 gram daging di sore atau malam hari.

Usahakan juga untuk memvariasikan jenis daging yang disajikan agar nutrisinya tetap seimbang dan beragam.

Cara Memilih Daging yang Sehat

Sebenarnya yang menjadi perhatian bukan hanya banyaknya daging saja yang bisa dikonsumsi, jenis daging yang dipilih juga penting.

Ini memungkinkan kita untuk tetap makan daging dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Cara sehat untuk menikmati daging adalah dengan mengkombinasikan asupan daging; tidak harus selalu daging merah, daging lainnya bisa menjadi alternatif.

Jika kamu menyukai daging merah, kamu tetap bisa mengonsumsi daging tersebut tapi dengan menu yang lebih sehat.

Misalnya, memilih potongan daging merah tanpa lemak, yaitu terlebih dahulu dipisahkan bagian lemak yang menempel di daging.

Hindari daging olahan atau kemasan yang mengandung bahan pengawet, tinggi lemak jenuh, dan tinggi garam yang bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Alternatif selain daging merah adalah daging putih pada unggas.

Potongan kalkun atau ayam mengandung protein yang tinggi dan rendah lemak.

Ikan bisa menjadi sumber protein alternatif selain daging dari hewan darat.

Baca Juga: Segampang Itu! Ternyata Bahan Dapur Ini Bisa Atasi Nyeseri Gigi Setelah Makan Daging, Wajib Coba!

Ikan tuna dan ikan kakap termasuk golongan ikan tidak berminyak yang rendah lemak dan kalori.

Sementara ikan salmon dan makarel termasuk golongan ikan berminyak tinggi lemak dan kalori, tapi kaya manfaat bagi kesehatan.

Selain jenis pilihan daging, cara mengolah daging juga memengaruhi kandungan daging. Pertama, dibanding digoreng, daging lebih baik dipanggang.

Jangan lupa, tempatkan bagian yang berlemak di atas alat pemanggang supaya lemak habis terpanggang.

Untuk menghilangkan bagian berlemak, kita bisa merebus daging kemudian membiarkannya dingin selama beberapa saat.

Lalu, buang bagian lemak yang menempel pada daging.

Anda bisa menyajikan kembali daging, misalnya dengan ditumis dengan potongan brokoli atau kacang-kacangan.

Baca Juga: 5 Makanan Untuk Obat Demam Anak yang Disukai Si Kecil, Ada Sup Ayam Sampai DagingArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapa Banyak Kita Boleh Makan Daging Dalam Sehari?