SajianSedap.com - Tahukah Anda menu diet pare?
Jika belum baiknnya Anda segera simak artikel soal menu diet pare ini.
Sebab menu diet pare ini mudah sekali untuk diikuti.
Tak hanya itu, menu diet pare ini juga bisa memberikan hasil nyata loh.
Bahkan jika Anda mengikuti menu diet pare ini dijamin Anda engga bakal cepat lapar.
Karena selain ampuh turunkan berat badan, menu diet pare ini juga bisa bikin perut Anda kenyang lebih lama.
Nah penasaran kan seperti apa menu diet pare? Yuk simak artikel ini!
Menu Diet Pare
Sebanyak 94 gram pare mentah mengandung sekitar 20 kalori, 4 gram karbohidrat, 2 gram serat, serta kandungan vitamin dan mineral, seperti Vitamin C dan A, folat, kalium, seng, hingga zat besi.
Vitamin C adalah mikronutrien penting yang dapat membantu mencegah penyakit, pembentukan tulang, dan mempercepat penyembuhan luka.
Pare juga tinggi vitamin A, vitamin yang larut dalam lemak yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan penglihatan.
Sementara kandungan folat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Selain mengandung sejumlah nutrisi penting, pare juga rendah kalori sehingga cenderung aman untuk orang-orang yang sedang diet.
Tak hanya itu, pare juga tinggi akan kandungan serat atau memenuhi sekitar 8 persen kebutuhan serat harian tubuh kita dalam satu porsi ukuran sekitar 94 gram.
Serat melewati saluran pencernaan dengan sangat lambat sehingga dapat membantu membuat kita kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar.
Oleh karena itu, menukar bahan makanan berkalori tinggi dengan pare atau makanan tinggi serat dan rendah kalori lainnya dapat membamtu mengurangi asupan kalori harian. Sangat baik untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pare dapat memiliki efek menguntungkan pada pembakaran lemak dan penurunan berat badan.
Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi kapsul yang mengandung 4,8 gram ekstrak pare setiap harinya dapat merangsang penurunan lemak perut yang signifikan.
Peserta studi kehilangan rata-rata 1,3 cm dari lingkar pinggang mereka setelah mengonsumsinya selama tujuh minggu.
Namun, berhati-hatilah dengan efek samping mengonsumsi pare.
Dalam jumlah moderat, pare sesungguhnya aman untuk dikonsumsi dan dapat dijadikan sumber nutrisi tambahan.
Sementara mengonsumsinya dalam jumlah banyak mungkin berkaitan dengan beberapa efek samping, seperti diare, muntah, pusing, kembung, dan sakit perut.
Selain itu, ingatlah bahwa menurunkan berat badan adalah wujud dari pola hidup sehat, tidak hanya ditentukan oleh pilihan makanan.
Oleh karena itu, jika ingin menurunkan berat badan, pastikan tetap menjaga pola makan seimbang, beraktivitas fisik, tidur cukup, hingga mengelola stres.
Dalam hal konsumsi pare, jika memiliki kondisi kesehatan mendasar lainnya atau sedang menjalani pengobatan, lebih baik berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi pare dalam bentuk apapun.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Orang dengan Kondisi Ini Tak Disarankan Makan Pare
Diketahui jika pare bisa menstabilkan gula darah, menurunkan kolesterol, hingga mencegah kanker.
Meskipun memiliki banyak manfaat konsumsi pare tak boleh terlalu berlebihan.
Bahkan ada beberapa kondisi tubuh yang pantang mengonsumsi pare.
Berikut kondisi seseorang yang tak boleh makan pare.
Baca Juga: Menu Diet Susu Rendah Lemak, Ampuh Turunkan Berat Badan Sampai ke Bentuk Ideal, Cobain Sekarang
1. Penderita diabetes dengan kondisi khusus
Pare dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat.
Penderita diabetes yang minum obat untuk menurunkan gula darah, sebaiknya tak mengonsumsi pare.
Hal ini karena pare dapat membuat gula darah turun terlalu rendah.
Beberapa obat tersebut antara lain glimepiride (Amaryl), glyburide (DiaBeta, Glynase PresTab, Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone ( Avandia), chlorpropamide (Diabinese), glipizide (Glucotrol), tolbutamide (Orinase), dan lain-lain.
2. Akan melakukan operasi pembedahan
Pare dikhawatirkan dapat mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi.
Sebaiknya orang yang hendak operasi tidak dulu mengonsumsi pare, minimal 2 minggu sebelum tanggal operasi.
Pare pun sebaiknya tidak dikonsumsi dulu setelah operasi untuk berjaga-jaga, setidaknya 2 minggu setelah operasi berlangsung.
3. Kekurangan Glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD)
Orang dengan defisiensi G6PD mungkin mengembangkan "favism" setelah mengonsumsi biji pare.
Baca Juga: Resep Salad Kacang Merah Enak, Menu Diet yang Bisa Bikin Perut Kenyang
Favisme adalah kondisi yang menyebabkan anemia, sakit kepala, demam, sakit perut, dan koma pada orang-orang tertentu.
4. Kehamilan
Beberapa ahli berpendapat bahwa pare tidak aman ketika dikonsumsi selama kehamilan.
Disebut jika bahan kimia tertentu dalam pare bisa memicu keguguran.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa mengonsumsi pare saat hamil tak masalah selama tidak berlebihan.
5. Ibu menyusui
Pare memang tidak dianjurkan oleh para ahli untuk dikonsumsi oleh saat seorang perempuan tengah menyusui.
Belum ada yang penelitian yang mmebuktikan mengenai hal itu.
Namun beberapa ahli sudah meyakinkan hubungan antara pare dan menyusui.
Baca Juga: Menu Diet Rendah Garam, Lebih Ampuh Bantu Menjaga Sistem Imun Tubuh Selama Pandemi, Wajib Dicoba
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Makan Pare Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?