SajianSedap.com - Hand sanitizer kini merupakan salah satu barang yang wajib dibawa dan dimiliki.
Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti ini, kebersihan tangan dan badan begitu penting.
Tak heran, hand sanitizer yang berfungsi untuk membersihkan virus dan kuman sempat menjadi barang langka lantaran banyak dicari semenjak pandemi terjadi.
Hal ini pulalah yang dimanfaatkan oleh oknum nakal yang menjual produk hand sanitizer palsu.
Alhasil banyak orang orang yang merasa kulitnya rusak dan alergi lantaran salah membeli barang palsu ini.
Agar Anda tak lagi tertipu sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini supaya keluarga tetap aman memakai hand sanitizer sekaligus tak terpapar barang palsu.
Cara Membedakan Handsanitizer Palsu dan AsliSeperti yang diketahui, sejak merebaknya Virus Corona (Covid-19), banyak masyarakat yang memburu hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangannya.Saat inipun, berbagai produk hand sanitizer beredar di pasaran.
Tak hanya dari pabrik resmi, banyak pula oknum yang turut menjual hand sanitizer tanpa mengerti takaran dan kandungan di dalamnya.
Baca Juga: Satu Indonesia Gak Tahu! Jahe Mahal dan Langka, Ternyata Bumbu Dapur Ini Tak Kalah Hebat Khasiatnya untuk Bunuh Virus!Seorang pria yang mengaku sebagai karyawan percetakan menyebutkan pihaknya banyak menerima pesanan desain stiker untuk produk hand sanitizer.Menurut pria tersebut, kebanyakan pemesan tampak tidak betul-betul mengerti mengenai aturan dalam pembuatan hand sanitizer yang aman.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Nah, agaknya lantaran hal ini coba perhatikan kembali kemasan serta merek dagang hand sanitizer yang Anda beli.
Apabila stiker terlihat palsu, sebaiknya jangan membelinya.
Dokter Umum di RSUD Pandan Arang, Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris menyebutkan terdapat cara untuk memilih hand sanitizer yang aman.Cara paling mudah untuk membedakannya adalah mengecek nomor BPOM."Pertama, mengecek nomor BPOM dan pastikan nomor BPOM di kemasan sesuai dengan di website," kata Fiarry saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (30/3/2020)."Karena banyak yang cantumkan nomor BPOM palsu atau punya produk lain," terangnya.Selanjutnya, untuk memastikan hand sanitizer aman, Fiarry menyarakan untuk mencari tahu pabrik yang membuatnya.
Baca Juga: Data Terungkap! Pemilik Golongan Darah Ini Ternyata Lebih Rentan Terpapar Virus Corona, Waspada!"Cari tahu pabrikan atau brand yang membuat, apakah sudah berpengalaman atau trusted (terpercaya) di bidang pembuatan alat medis," tutur Fiarry.Menurut Fiarry, pembuatan hand sanitizer yang tidak sesuai takaran dapat berdampak pada kulit.Selain itu, dikhawatirkan, kadar alkohol yang tidak sesuai justru tidak efektif membunuh virus."Risiko hand sanitizer yang tidak sesuai standar yaitu iritasi kulit hingga terbakar, karena alkohol yang non food grade atau kadar alkohol terlalu tinggi di atas 85 persen," kata Fiarry."Kedua, bakteri dan virus tidak mati karena kadar alkohol dibawah 60% tidak efektif untuk membunuh mikroba," tambahnya.
Lebih lanjut, Fiarry pun mengimbau masyarakat untuk membeli hand sanitizer yang terdaftar di BPOM dan memiliki kualitas terpercaya."Belilah yang sudah terdaftar di BPOM dan terpercaya kualitasnya," kata Fiarry."Kalaupun tidak ada atau terlalu mahal, tetap gunakan air dan sabun sebagai pilihan utama," sambungnya.Penggunaan Hand Sanitizer yang AmanSebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menerangkan hand sanitizer merupakan salah satu antiseptik.Antiseptik sendiri adalah senyawa kimia yang berfungsi menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikro organisme pada jaringan tubuh hidup, seperti kulit.
Baca Juga: Satu Indonesia Baru Sadar, Ini Dahsyatnya Manfaat Minum Air Rebusan Daun Rambutan Setelah Bangun Tidur, Gak Nyangka"Antiseptik dapat digunakan untuk cuci tangan, membersihkan permukaan kulit yang terluka, dan mengobati infeksi di rongga mulut," terang Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Senin (30/3/2020) siang."Antiseptik memiliki dua bentuk, sabun batang atau cair dan bentuk cairan hand sanitizer yang ada di pasaran," tambahnya.Wiku menyampaikan, BPOM sudah mengeluarkan surat edaran mengenai cara pembuatan hand sanitizer yang sesuai anjuran WHO.
Jika melebihi atau tidak sesuai aturan, jangan pernah membeli handsanitizer dengan kandungan ini.Berikut bahan-bahan hand sanitizer yang dianjurkan dan ada dalam kandungan isinya.
1. Etanol 96%2. Gliserol 98%
3. Hidrogen peroksida 3%4. Air steril atau aquadesMenurut Wiku, dalam rangka pencegahan penularan virus corona, penggunaan cairan antiseptik dalam bentuk hand sanitizer memang dapat dipilih.Namun, penggunaan hand sanitizer tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit."Harus berhati-hati karena mengandung bahan yang mudah terbakar, utamanya bagi yang merokok atau bekerja di dapur," kata Wiku.Wiku pun menegaskan, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun adalah cara yang paling ampuh untuk mencegah penularan.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Menghaluskan Tangan Akibat Sering Menggunakan Hand Sanitizer, Dijamin Mulus Seperti Tangan Bayi"Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah yang paling ampuh membunuh virus, bila tidak ada opsi lain, gunakan hand sanitizer dengan bijak dan aman," tuturnya.Selain itu, WIku juga menganjurkan masyarakat melakukan pencegahan dengan tidak menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut."Segera mandi ketika sampai rumah, cuci pakaian dengan sabun, menyetrika dengan diberi cairan disinfektak hipotlorid," tambahnya."Tetap waspada, selalu menjaga jarak, rajin cuci tangan, lakukan dengan disiplin," pungkas Wiku.
Baca Juga: STOP Dari Sekarang, Menaruh Hand Sanitizer di Dalam Mobil Ternyata Bisa Sebabkan Bahaya Luar Biasa!Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Marak Hand Sanitizer Abal-abal, Berikut Cara Membedakan dengan yang Asli, Perhatikan Hal Ini