Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu penggemar mi telur?
Jika iya, maka anda wajib tahu hal berikut ini.
Mi telur memang sangat terkenal dengan mudah patah dan sangat lembek.
Untuk itu, kita bisa mencoba tips memasak mi telur ala restoran ini.
Dijamin mi telur tidak lagi mudah patah dan rasanya jadi makin enak.
Adonan mi memiliki tekstur yang lentur.
Baca Juga: Resep Mi Goreng Telur Puyuh Enak Dan Sederhana yang Bisa Bikin Lebih Semangat Untuk Sarapan
Pasalnya, mi terbuat dari tepung bergluten tinggi yang diuleni hingga mulur.
Karena itu, adonan mi bisa ditarik-tarik membentuk pasta panjang.
Ketika dimasak, ada mi yang benar-benar lentur, ada pula mi yang mudah patah.
Nah, sebelum dimasak, simak tips jitu mengolah mi telur ini terlebih dahulu.
Dijamin, hidangan mi buatan kita sedap rasanya.
Berikut ulasan lengkapnya untuk anda.
Merebus Mi
Hal yang mempengaruhi sifat mi ini tentu saja suhu memasak yang tinggi.
Ketika dipanaskan, mi jadi lebih mudah patah.
Nah, jika kebetulan menggunakan mi yang seperti ini, jangan memilih olahan yang harus diaduk terlalu sering seperti mi goreng.
Sebelum dimasak bersama bumbu, sebaiknya mi harus dimatangkan terlebih dahulu dengan cara direbus.
Baca Juga: Resep Pizza Mi Enak, Olahan Mi Dan Telur yang Bisa Jadi Menu Sarapan Spesial Besok Pagi
Perebusan ini juga berfungsi untuk menghilangkan lapisan tepung atau sagu tambahan pada mi.
Karena, adonan mi mudah menempel sehingga sebelum proses pengeringan di pabrik, mi harus dilapisi tepung dahulu.
Proses perebusan mi tidak boleh terlalu lama.
Rebuslah cukup sampai mi tidak keras saja.
Pasalnya, semakin lama direbus, semakin mudah hancur bahan makanan berkarbohidrat tinggi ini.
Apalagi, nantinya mi akan dimasak kembali bersama bumbu-bumbu.
Memasak Mi
Jika ingin membuat hidangan mi yang banyak diaduk seperti mi goreng, setidaknya minimalkan kemungkinan mi untuk patah.
Caranya, cukup lumuri dahulu mi dengan berbagai saus sebelum ditumis.
Jadi, proses penumisan nantinya akan lebih singkat dan berfungsi untuk menyatukan rasa saja.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Kita tidak perlu khawatir mi yang kita sajikan akan patah.
Nah, itulah tipsjitu mengolah mi mentah dengan benar sebelum dimasak dengan aneka bumbu.
Dijamin, hidangan kita semakin sedap.
Selamat memasak dan berkreasi.
Bungkus Mi Plastik vs Cup
Kemasan yang sudah jelas berbeda dan cara pengolahan yang juga berbeda, menyebabkan adanya perbedaan yang cukup besar antara mi instan bungkus plastik dan cup.
Mi instan bungkus plastik memerlukan proses memasak yang lebih lama dan lebih rumit dari pada mi instan cup yang tinggal disiram dengan air panas.
Baca Juga: Resep Mi Sayuran Hakka Enak, Kreasi Mi Goreng Dengan Aneka Sayuran yang Tak Biasa
Selain itu, jenis mi yang digunakan juga berbeda karena cara memasak yang berbeda pula.
Mii instan bungkus plastik memiliki tekstur mi yang cenderung gepeng sehingga memerlukan waktu yang lebih panjang untuk memasaknya.
Sedangkan, mi instan cup memiliki tekstur mi sebaliknya agar lebih mudah matang walaupun hanya diseduh dengan air panas saja.
Aman Mana? Bungkus Plastik atau Cup?
Bahaya mengenai konsumsi mi instan tentu sudah diketahui hampir oleh semua orang.
Mi instan merupakan makanan yang banyak mengandung pengawet karena sifatnya sebagai makanan jangka panjang.
Karena tuntutan untuk tetap tahan lama ini, proses pengolahan mi instan menjadi panjang.
Sedangkan dalam dunia pengolahan makanan, semakin panjang produk makanan diolah, semakin berbahaya juga makanan tersebut dikonsumsi.
Hal ini dikarenakan proses pengolahan makanan yang panjang sebenarnya dapat menambah tingkat keawetan suatu makanan, tapi sayangnya juga mengurangi nutrisi yang dikandung oleh makanan tersebut.
Baca Juga: Resep Rolade Mi Isi Sosis Enak, Menu Sarapan Unggulan yang Pasti Langsung Dilirik Si Kecil
Tidak hanya itu, dilansir dari NDTV, mi instan juga sebenarnya tidak terlalu aman untuk dikonsumsi karena kandungan sodiumnya yang sangat tinggi.
Kalori yang ada di dalam mi instan juga tidak didampingi oleh nilai gizi karena sudah hilang pada proses pengolahan, sehingga disebut sebagai kalori kosong yang mengandung banyak risiko.
Namun, Dr. Sunil Sharma, kepala UGD Rumah Sakit Madan Mohan Malviya di Delhi, India mengatakan bahwa mi instan cup ternyata lebih berbahaya dari mi instan bungkus plastik.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan untuk wadah pembungkusnya.
Mi bungkus plastik cenderung lebih aman untuk dikonsumsi karena sangat sedikit orang yang menggunakan bungkus mi sebagai wadah makan, melainkan pasti menggunakan piring atau mangkok untuk memakannya.
Sementara itu, mi instan cup yang sudah disediakan wadahnya, menyebabkan konsumsi mi pasti langsung dilakukan di wadah yang kebanyakan terbuat dari bahan styrofoam.
Styrofoam terbuat dari unsur kopolimer styrene yang dapat menyebabkan penyakit Endocrine Distruption.
Penyakit ini bisa menjadi awal bibit-bibit kanker dan tumor tumbuh dalam tubuh manusia.
Tidak hanya itu, styrofoam juga mengandung benzema, yaitu unsur yang dapat mengaktifkan sel kanker.
Mengonsumsi mi instan sebenarnya tidak langsung menimbulkan penyakit, karena makanan ini masih tergolong sebagai bahan pangan yang boleh dikonsumsi.
Namun, jika dikonsumsi secara belebihan, tentu kerugian-kerugian yang disebabkan oleh bahan-bahan pembuatnya akan menumpuk dan berubah menjadi penyakit.
Jadi, mulai sekarang harus diatur benar kapan boleh mengonsumsi mi instan, dan kapan konsumsi ini harus dibatasi.