Sering Dijual Pedagang Kaki Lima, Jangan Pernah Beli Liang Teh Dengan Ciri-Ciri Ini, Efeknya Bakalan Bikin Nyesel Seumur Hidup

By Marcel Mariana, Rabu, 15 September 2021 | 13:40 WIB
Dianggap Sehat dan Menyegarkan, Jangan Pernah Beli Liang Teh dengan Ciri Ini! Bisa Nyesel Seumur Hidup (Tokopedia.com)

Sajiansedap.com - Apakah anda suka minum liang teh?

Jika iya, maka penting untuk anda mengetahui hal berikut ini.

Liang teh memang dikenal sebagai minuman kesehatan dan sangat menyegarkan.

Namun ada baiknya mulai sekarang jangan pernah beli liang teh dengan ciri ini karena dapat membahayakan nyawa loh.

Orang Indonesia suka sekali dengan minuman dingin serba manis.

Enggak heran sih mengingat daerah Indonesia yang merupakan negara tropis yang teriknya bukan main di siang hari.

Baca Juga: Nyesel Baru Sadar Sekarang, Beli Air Isi Ulang dengan Ciri-ciri ini Justru Bisa Undang Penyakit Mematikan Masuk ke Tubuh

Nah, salah satu minuman manis yang jadi favorit adalah liang teh.

Walau berasal dari Medan, tak sulit menemukan minuman satu ini di jalan-jalanan Jakarta.

Bahkan, kadang di satu jalan aja, ada 4 - 5 pedagang liang teh yang sudah berjejer.

Namun tahukah kamu, liang teh yang di zaman dulu dipercaya bisa menyembuhkan panas dalam ini kini malah bisa jadi minuman berbahaya.

Karena itu, kita harus tau ciri liang teh berbahaya yang bisa bikin penyakit dalam tubuh.

Ciri Liang Teh Berbahaya

Ya, banyak penjual liang teh kini sengaja menambahkan pemanis buatan di dalam liang tehnya.

Soalnya, harga gula pasir asli terbilang sangat mahal, lo.

Padahal, coba lihat deh, penjual hanya bisa menjual liang teh dengan harga Rp 3 ribu sampai paling mahal Rp. 4 ribu segelas.

Untungnya pasti tipis banget kalau pakai gula pasir asli.

Karena itu, pedagang biasa menambahkan pemanis buatan seperti sakarin, sorbitol, aspartam, atau siklamat.

Baca Juga: Tolong Jangan Pakai Pembalut Jika Temukan Ciri-ciri Seperti Ini, Belum Kadaluarsa Tapi Efeknya Ngeri Banget untuk Miss V, Awas!

Yang perlu Anda ketahui, mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan atau secara rutintidak baik untuk kesehatan.

Efeknya antara lain akan meningkatkan potensi obesitas, karies gigi, penyakit diabetes, sampai gangguan lain seperti sakit kepala, gangguan belajar, emosi, dan mental.

Karena itu, Anda perlu memerhatikan kandungan maksimal pemanis buatan yang masih diperbolehkan masuk ke dalam tubuh.

Misalnya sakarin, yang memiliki tingkat "aman" sekitar 50-300 mg/kg, siklamat 500 mg/kg sampai 3 gr/kg, sorbitol 120 gr/kg-5 gr/kg, sedangkan aspartam sebenarnya sama sekali tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Secara fisik, ada ciri yang mudah dikenali untuk membedakan minuman yang mengandung pemanis buatan dan pemanis alami, yaitu konsistensi minumannya yang lebih cair.

Misalnya, sirup yang mengandung pemanis buatan akan memiliki konsistensi yang lebih encer dibanding dengan yang mengandung pemanis alami.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Pecinta Seafood, Jangan Lagi Beli Kerang dengan Ciri-ciri ini, Dikira Segar Malah Bikin Penyakit di Tubuh, Waspada!

Tingkat rasa manis pada pemanis buatan memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis alami.

Akibatnya, meskipun kadar pemanis buatan ini tergolong kecil, rasa manisnya sudah tinggi sehingga harus diencerkan dengan air yang lebih banyak.

Jika Anda tidak ingin terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, maka coba amati perbedaan rasanya dengan pemanis alami.

Pemanis buatan memiliki aftertaste yang khas, antara lain:

1. Memiliki rasa manis yang pekat

Pemanis buatan memiliki rasa manis yang berlebihan dan sangat pekat.

Bahkan, tak jarang rasa manisnya cenderung membuat rasa eneg setelah mengonsumsinya.

2. Ada rasa pahit yang tertinggal

Pemanis buatan yang terkandung dalam makanan atau minuman akan meninggalkan sisa rasa pahit dalam mulut.

Hal ini disebabkan adanya kandungan bahan kimia sebagai bahan baku pemanis buatan tersebut.

Baca Juga: Duh, Amit-amit Kalau Kejadian, STOP Beli Udang dengan Ciri-ciri ini Kalau Tidak Mau Nyawa Keluarga Di Rumah Jadi Taruhannya

3. Membuat tenggorokan menjadi kering

Salah satu ciri yang bisa membuat kita "menangkap basah" adanya pemanis buatan adalah tenggorokan yang terasa kering setelah menyantapnya.

Otomatis Anda pun akan merasakan haus yang amat sangat.

Jika tidak segera minum air putih, biasanya akan timbul serangan batuk dan penyakit tenggorokan lainnya.

Air Isi Ulang yang Berbahaya

Tapi tahukah, meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.

Dilansir dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim, ada tiga faktor air minum untuk menentukan kelayakan air isi ulang.

Di antaranya seperti kebersihan alat pembersih dan penyaring air minum yang digunakan, lokasi depot, dan sumber air.

Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.

Baca Juga: Stop Bikin Kue Kalau Masih Pakai Tepung dengan Ciri-ciri ini, Bukannya Enak Tapi Malah Bikin Satu Rumah Merugi

Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.

Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.

Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.

Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.

Bahaya Kesehatan yang Akan Timbul

Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.

Disamping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.

Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.

Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Makan Gorengan dengan Ciri-ciri Ini, Banyak Dijual Pedagang Nakal dan Pelan-pelan Membunuh Seisi Rumah

Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.

Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.

Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.

Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.

Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.

Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.

Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.

Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.

Baca Juga: Sering Dianggap Lebay, Coba-coba Simpan Skincare di Kulkas, Wanita ini Melongo Lihat Efeknya yang Berubah Banget