Mengutip Parapuan.co dari top10homeremedies.com, menurut sebuah laporan tahun 2013 yang diterbitkan dalam Advances in Experimental Medicine and Biology, sekitar 39 persen perempuan hamil menderita rhinitis kehamilan.
Sebagian besar penyakit ini terjadi pada saat menginjak usia kehamilan 13 minggu hingga trimester akhir kehamilan.
Studi ini juga mencatat bahwa rhinitis kehamilan secara signifikan memengaruhi kualitas hidup perempuan hamil.
Akibatnya, hal itu dapat memengaruhi perkembangan janin.
Selama kehamilan, perubahan hormonal terjadi di dalam tubuh.
Hormon estrogen yang diproduksi selama kehamilan dapat menyebabkan saluran hidung menjadi bengkak atau meradang, memberi perasaan memiliki hidung tersumbat.
Selain itu, peningkatan volume darah selama kehamilan bisa merangsang pembuluh darah di hidung.
Umumnya rhinitis kehamilan tidak akan menyebabkan gejala lain selain hidung tersumbat, gatal atau berair.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.