Racun dalam Jengkol
Menurut Ahmad Sulaeman, PhD., Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University sekaligus Sekjen Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan, jengkol dan pete adalah makanan yang bisa dikonsumsi.
Terkait kandungan racun dalam jengkol dan petai, Sulaeman membenarkan.
Namun, kandungan racun jengkol dan pete tidak semata-mata membuat orang yang mengonsumsinya keracunan.
Sebagai contoh makanan "beracun" lain, Sulaeman menjelaskan tentang umbi gadung.
Umbi gadung merupakan makanan dengan kandungan racun yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan yang tepat.
Sementara jengkol dan petai merupakan makanan yang memang aman dikonsumsi dengan berbagai olahan selama jumlahnya tidak terlalu berlebihan.
Zat antinutrien beracun ternyata terdapat dalam jengkol dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi berlebihan.
Batasan Konsumsi Jengkol
Meski disebut ada batasan konsumsi jengkol dan petai, Sulaeman menuturkan bahwa belum ada jumlah batasan konsumsi jengkol dan petai yang pasti.
Toksivitas dalam jengkol memang ada, tetapi keragaman kandungan racun dan zat antigizi dan pengaruhnya terhadap manusia belum pernah diteliti.