Heboh Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Hati-hati Beli Kerang Hijau dengan Ciri-ciri ini, Nyawa Seisi Rumah Taruhannya

By Raka, Selasa, 5 Oktober 2021 | 19:50 WIB
Bahaya Teluk Jakarta tercemar parasetamol, jangan lagi makan kerang hijau saat tahu ciri-ciri ini (Kolase Kompas.com dan Tribun Lampung)

SajianSedap.com - Kabar mengejutkan datang dari Jakarta.

Hal ini lantaran adanya laporan yang menunjukan Teluk Jakarta terkontaminasi parasetamol.

Sontak saja ini cukup mengagetkan karena banyak warga Jakarta menghabiskan waktu di pantai.

Bukan cuma itu saja banyak aktifitas pelayaran juga berpusat di Teluk Jakarta.

Baca Juga: Park Hotel Cawang-Jakarta: A Textbook Business Hotel That Has Done Things More Than Necessary

Beberapa makanan laut juga ada yang berasal dari teluk Jakarta.

Salah satunya kerang yang jadi santapan andalan masyarakat.

Teluk Jakarta tercemar Parasetamol

Studi yang dimuat di jurnal Science Direct edisi Agustus 2021 menunjukkan bahwa air di wilayah Teluk Jakarta terkontaminasi parasetamol konsentrasi tinggi.

Fenomena yang membuat heboh ini ditemukan di Angke dan Ancol.

Dalam abstrak jurnal tersebut disebutkan, peneliti melakukan penyelidikan kontaminan air, termasuk obat-obatan di perairan Indonesia.

Data dikumpulkan dari lokasi yang didominasi limbah cair di Indonesia, terdiri atas 4 lokasi di Teluk Jakarta dan satu di pantai utara Jawa Tengah.

Baca Juga: Resep Kerang Tumis Petis Enak, Kreasi Menu Seafood yang Mantap Disajikan Untuk Makan Malam

Data yang disajikan dalam studi pendahuluan tersebut memberikan gambaran kualitas air laut di daerah-daerah tersebut.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter nutrisi melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia, dan ada juga kandungan beberapa logam," tulis peneliti dalam studi tersebut.

Peneliti mendeteksi konsentrasi parasetamol yang tinggi di dua lokasi di Teluk Jakarta, yakni di Angke dan Ancol.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

"Sepengetahuan kami, tingkat parasetamol yang dilaporkan di Angke (610 nanogram per liter (ng/L) adalah salah satu konsentrasi tertinggi," ungkap para peneliti dalam studi ini. Sementara di Ancol, peneliti mendeteksi konsentrasi parasetamol 420 ng/L. "Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan," lanjutnya.

Ini merupakan studi pertama yang melaporkan keberadaan parasetamol (acetaminophen) di perairan pesisir Indonesia.

Parasetamol sendiri adalah salah satu obat pereda nyeri yang paling populer dan mudah didapatkan di pasaran.

Konsumsi parasetamol secara global bahkan mencapai ribuan ton per tahun.

Baca Juga: Resep Kerang Saus Padang Enak Ala Rumahan Ini Rasanya Mirip Dengan Buatan Resto Seafood!

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa paracetamol masih terdeteksi dalam limbah cair dan ditemukan di air laut.

Bahaya Makan Kerang Hijau

Dikutip BolaStylo.com dari Kompas, ahli menyebut kalau kerang hijau dari teluk Jakarta tak boleh lagi dikonsumsi.

Pasalnya, berbagai logam berat yang mencemari Teluk Jakarta membuat kerang hijau dari kawasan tersebut menjadi berbahaya untuk dikonsumsi.

Guru Besar Bidang Ekobiologi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Etty Riani mengatakan kandungan kerang hijau di Teluk Jakarta tidak aman dikonsumsi karena mengandung berbagai logam berbahaya.

"Yakni Hg (merkuri), Cd (kadmium), Pb (timbal), Cr (krom), dan Sn (timah) tinggi sehingga membahayakan," ujar Etty.

Kerang Hijau Masak Serai

Etty berujar bahwa logam tersebut dapat memicu berbagai penyakit kanker dan penyakit degeneratif non-kanker bagi manusia yang mengonsumsinya.

Bahkan ia juga memberikan batasan untuk memakan kerang hijau dengan membuat batas maksimal jika ingin mengonsumsi kerang dari Teluk Jakarta.

Baca Juga: Resep Kerang Bakar Bumbu Jahe, Menu Ala Rumahan yang Rasanya Mirip Restoran

"Kalau untuk kerang hijau, batasnya 0,002 kilogram per minggu, itu batas makan kerang hijau untuk anak-anak dilihat dari kandungan logam Pb (timbal)," kata Etty.

 

"Sedangkan kalo dilihat dari kandungan Hg (merkuri)-nya hanya boleh 0,002 kilogram per minggu.

"Dan jika dilihat dari Cd (Kadmium) boleh sampai dengan 0,024 kilogram per minggu. Selebihnya akan sangat berpotensi terkena penyakit," katanya melanjutkan.

Oleh sebab itu, Etty menganjurkan untuk tidak memakan kerang hijau yang berasal dari Teluk Jakarta.

Satu-satunya cara untuk mengetahui hal tersebut adlaah bertanya pada penjual darimana kerang hijau tersebut berasal. 

Kalau dari teluk Jakarta, jangan lagi dikonsumsi.

Baca Juga: Gak Habis Pikir, Makanan Enak ini Laris Manis Di Indonesia Tapi Dilarang Keras Disantap Orang Nomor Satu Di Inggris

Selain itu, ia juga memberikan referensi kerang hijau yang tidak terkandung berbagai logam berat di dalamnya.

"Kerang hijau yang dari Cirebon masih bagus kok," ucap Etty.

Sementara itu menurut Hello Sehat yang dilansir BolaStylo.com, kerang hijau memiliki berbagai manfaat baik untuk kesehatan asalkan kondisi dari makanan itu segar.

Kerang hijau mengandung protein, lemak, asam lemak omega-3, zat besi, vitamin A, vitamin B12, vitamin C, kalsium, kalium, dan kalori.

Berdasarkan kandungan diatas, kerang hijau dapat mengatasi masalah kesehatan seperti menyembuhkan anemia karena mengandung zat besi.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol Konsentrasi Tinggi, DLH Uji Sampel"