Pedagang Baik Hati Akhirnya Buka Suara! Bocorkan Jangan Pernah Pilih 2 Menu Ini Kalau Makan di Pecel Lele, Efeknya Bahaya Banget untuk Tubuh

By Virny Apriliyanty, Kamis, 7 Oktober 2021 | 16:25 WIB
Pecel Lele (Wikipedia.com)

SajianSedap.com - Makan pecel lele untuk menu makan malam, yuk.

Biasanya setiap orang punya preferensi menu favorit sendiri saat makan pecel lele.

Ada yang suka ayam goreng, ada yang suka lele.

Baca Juga: Semalaman Rendam Nanas Lalu Airnya Minum di Pagi Hari, Jangan Kaget Kalau Setahun Kedepan Gak Perlu Lagi ke Rumah Sakit

Tapi, tak banyak yang tahu kalau dua menu di pecel lele ini ternyata berbahaya banget, lo.

Soalnya, dua menu ini justru bisa bikin efek buruk bagi kesehatan.

Yuk, segera cari tahu.

1. Kol Goreng

Tak jarang, penjual pecel lele juga menyediakan kol goreng sebagai menu tambahannya.

Tentu saja hal ini terjadi lantaran permintaan yang tinggi dari pembeli.

Kol diketahui sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Kol goreng mengakibatkan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan

Baca Juga: Mulai Malam ini Coba Letakkan Daun Kemangi Di Samping Kasur, Jangan Heran Besok Pagi Wajah dan Tangan Bisa Mulus Bak Habis Perawatan

Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi kol.

Mengukus, merebus, dan menumis adalah cara masak yang lebih baik untuk menjaga nutrisi sayuran, termasuk kol.

Walaupun enak, kol goreng juga bukan makanan yang baik untuk jantung.

Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.

Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.

Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini bisa menghambat aliran darah sehingga menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.

Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Baca Juga: Buset! Wanita ini Bisa Turunkan Berat Badan Cuma karena Sering Makan Di Lantai, Tetangga Sampai Pada Iri!

Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).

Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.

Menggoreng kol memang akan meningkatkan cita rasanya, tapi manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang.

Maka dari itu, kalau ingin terhindar dari bahaya di atas, mulai kurangi makan kol goreng dari sekarang ya!

2. Kerupuk Oplosan

Kerupuk

Sebagian orang suka makan pecel lele pakai kerupuk, lo.

Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal. 

Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.

Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama. 

Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.

Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.

Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.

Baca Juga: Biaya Rumah Sakit Makin Mahal, Mending Makan Brokoli Setiap Hari Mulai Sekarang, Dijamin Tidak Akan Bertemu Dokter Setahun Kedepan

Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.

Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.

Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.

Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.

Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.

Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.

Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.

Baca Juga: Pantas Seisi Rumah Langsung Girang, Cuma Minum Air Rebusan Kayu Manis Tiap Hari, Efeknya 100 Kali Lebih Ampuh dari Obat Dokter!

Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.

Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.

Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.

Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.

Baca Juga: Bukannya Sehat Malah Sakit-sakitan, Mulai Sekarang Stop Makan Buah saat Malam Hari Jika Tak Ingin Celaka