SajianSedap.com - Ada berbagai cara masyarakat Indonesia kalau sedang masuk angin.
Ada yang langsung beli obat di warung, ada juga yang lebih memilih minum obat alami.
Tak hanya itu, ada juga beberapa orang yang memilih kerokan untuk sembuhkan penyakitnya.
Ya, kerokan koin atau dengan bawang merah sering jadi solusi banyak orang saat sedang masuk angin ataupun tak enak madan.
Diketahui kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang seringkali dijalankan oleh masyarakat di Asia tenggara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Emak-emak Harus Hati-hati, Jangan Lagi Sajikan Roti Tawar dengan Bahan Pelengkap Ini, Hal Buruk Bisa Terjadi Buat Seisi RumahSecara umum, metode ini sebenarnya aman untuk dilakukan.
Tapi, ternyata ada beberapa bahaya kerokan yang tak banyak orang tahu, loh!
Bahaya kerokan ini bisa berakibat fatal kalau tak perhatikan hal-hal ini.
Baca Juga: 4 Cara Terbaik Mengobati Masuk Angin Secara Alami, Selain Kerokan
Benarkah?
Kalau tak percaya, yuk simak beberapa efek samping kerokan koin seperti dikutip dari Kompas.com berikut ini.
Bahaya Kerokan1. Menyebabkan memar dan bengkak di area yang dikerokProses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah.
Hal ini membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah terapi ini selesai dilakukan.
Baca Juga: Satu Indonesia Baru Tahu, Tempe Ternyata Tidak Boleh Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini, STOP Mulai Sekarang Jika Tak Ingin Menyesal2. Berisiko menimbulkan perdarahanKerokan tidak seharusnya menyebabkan perdarahan.Namun, jika tekanan yang diberikan di kulit dilakukan secara berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga perdarahan minor.
3. Berisiko memicu penularan penyakitKeluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah.Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril dan telah digunakan oleh lebih dari satu orang.4. Mengakibatkan nyeriAda orang yang bisa menahan sakitnya dikerok, ada yang tidak.Apabila kita termasuk yang tidak bisa menahan rasa sakitnya, sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini.5. Tidak semua orang cocok dikerokTidak semua orang cocok untuk dikerok. Sebab, terapi ini berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler.Kelompok individu dengan kondisi berikut ini, sebaiknya menghindari kerokan:
Baca Juga: Bukannya Sehat Malah Sakit-sakitan, Mulai Sekarang Stop Makan Buah saat Malam Hari Jika Tak Ingin Celaka- Mempunyai riwayat gangguan medis yang menyerang kulit atau pembuluh vena- Mudah berdarah- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah- Menderita deep vein thrombosis Sedang mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh sempurna.- Menggunakan implan di organ tubuh, sepergi alat pacu jantung dan defribilator internalMeski begitu, kerokan juga memiliki manfaat dan dinilai dapat mengatasi nyeri sendi dan nyeri otot. Selain itu, kerokan pun dianggap baik untuk meningkatkan sistem imun di tubuh dan mengurangi peradangan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun, ternyata ada juga beberapa penelitianyang telah dilakukan untuk membongkar manfaat kerokan bagi kesehatan tubuh, seperti berikut ini:1. Melancarkan peredaran darahKerokan dinilai dapat membantu memperlancar aliran darah serta proses perfusi darah.Perfusi adalah proses perpindahan darah dari pembuluh ke jaringan yang dituju. Kerokan juga disebut dapat meningkatkan metabolisme energi di tubuh.Berbagai manfaat kerokan di atas, diuji pada sebuah penelitian skala kecil yang menggali dampak kerokan pada 23 orang partisipan.2. Meredakan sakit leherManfaat kerokan yang satu ini sudah cukup dikenal secara tradisional dan sekarang sudah diperkuat dengan salah satu penelitian yang dilakukan pada 48 responden yang merasakan sakit leher kronis.
Baca Juga: Emak-Emak Nangis Tahu Ini! Ternyata Sabun Mandi Tidak Dianjurkan Untuk Membersihkan Wajah, Bahaya yang Terjadi Tidak Main-MainDari total jumlah partisipan, peneliti membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendapat perawatan dengan kerokan. Sementara itu, kelompok lainnya diobati dengan koyo.Setelah satu minggu, para peneliti mencatat hasil perawatan masing-masing kelompok. Hasilnya, kelompok pertama melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan kelompok kedua.
3. Meringankan sakit kepala migrainSakit kepala sebelah atau migrain juga dipercaya bisa diredakan dengan kerokan. Kesimpulan tersebut diambil dari sebuah penelitian yang dilakukan pada seorang lansia yang menderita migrain.Setelah dikerok secara teratur selama 14 hari, lansia tersebut merasa bahwa migrainnya berkurang.
Namun, jumlah responden di penelitian ini terlalu sedikit, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan konsistensi hasil tersebut.4. Meredakan gejala perimenopauseTerapi yang satu ini juga dianggap dapat meredakan gejala perimenopause seperti banyak berkeringat, insomnia, dan sakit kepala.
Baca Juga: Bukan Menakut-nakuti, Tapi STOP Konsumsi Makanan Ini di Malam Hari Sebelum Tidur, Bahaya Banget Bagi TubuhPerlu diingat, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memastikan manfaat kerokan bagi kesehatan.Metode kerokan bukanlah perawatan utama dari kondisi-kondisi di atas.
Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter apabila kita merasakan gejala maupun sudah pernah didiagnosis menderita penyakit-penyakit di atas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menimbang Manfaat dan Mudharat Kerokan, Mana yang Lebih Banyak?