2. Tidak Boleh Digunakan Lebih dari 3 Kali
Minyak goreng maksimal digunakan sampai 3 kali saja.
Pemakaian minyak jelantah sampai tiga kali masih dapat ditoleransi dan dianggap baik, atau tidak membahayakan bagi kesehatan manusia.
Pada proses penggorengan pertama, minyak memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi.
Kadar asam lemak tidak jenuhnya akan semakin menurun dengan semakin seringnya minyak goreng dipakai secara berulang, sedangkan kadar asam lemak jenuhnya meningkat.
Minyak goreng yang digunakan lebih dari empat kali akan mengalami proses oksidasi.
Proses oksidasi tersebut akan membentuk gugus peroksida dan monomer siklik.
Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang terjadiya kanker kolon.
Selain itu, penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan diare.
3. Harus Tahu Kapan Harus Membuang Minyak
Kita pun harus peka dan tahu kapan minyak goreng harus dibuang.
Minyak goreng yang berubah warna lebih baik segera dibuang, meski baru sekali pakai.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.