SajianSedap.com - Vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah, hingga kini masih terus dilakukan agar penyebaran virus Covid-19 terus ditekan.
Vaksin memang menjadi salah satu upaya pencegahan penularan virus Covid-19, serta untuk menurunkan risiko seseorang untuk melakukan perawatan di rumah sakit saat terkena virus.
Namun, seluruh warga yang sudah divaksin, masih harus tetap mematuhi protokol kesehatan agar tetap terhindar dari virus yang telah mematikan jutaan orang ini.
Selain itu, rupanya ada peringatan yang diberikan oleh WHO terkait orang yang sudah melakukan vaksin.
Ternyata, orang dengan kondisi tertentu masih bisa rentan terkena virus Covid-19 meski sudah divaksin.
Lalu kondisi seperti apa yang dimaksud? simak ulasannya.
Orang yang Rentan Terkena Covid Meski Sudah Divaksin
Peringatan kewaspadaan bagi Anda yang sudah divaksin.
Dalam hasil uji klinis, sejumlah vaksin memang memiliki efikasi antara rentan 80-90 persen.WHO sendiri mengungkap bahwa batas efikasi vaksin yang bisa diterima dan dinyatakan efektif untuk melawan penyakit adalah di atas 50 persen.
"Tetapi itu tidak berarti bahwa 100 persen orang akan terlindungi dari penyakit," kata Kate dalam video WHO’s Science in 5 on COVID-19: Can I get infected after vaccination? yang tayang di YouTube WHO yang dikutip Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
"Tidak ada vaksin untuk penyakit apapun yang memberi perlindungan hingga 100 persen," imbuh Kate.
Karena tidak ada vaksin yang dapat memberi perlindungan hingga 100 persen itulah, Kate berkata, tetap ada kemungkinan orang yang sudah divaksin penuh atau sebagian untuk mengalami penyakit tertentu.Kate menegaskan, orang yang sudah divaksin Covid-19 tapi tetap terinfeksi virus corona bukan berarti vaksin tidak bekerja.Bukan berarti juga ada yang salah dengan vaksinnya."Maksudnya adalah tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki perlindungan 100 persen," ungkap Kate yang seorang dokter penyakit menular dan ahli vaksinologi ini."Yang benar-benar ingin kami tekankan ke semua orang adalah sangat penting untuk divaksin, karena vaksin yang ada saat ini sangat efektif dan vaksin memberi kesempatan bagus untuk tidak mengembangkan penyakit menjadi parah."
Lalu siapa saja yang berisiko terinfeksi Covid-19 usai vaksin?
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Kate mengaku WHO dan para ilmuwan selalu meninjau dengan sangat hati-hati untuk melihat seberapa sering kasus terkena penyakit saat sudah divaksin muncul."Dan ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terkait infeksi setelah divaksin," katanya.Berikut kriterianya.1. Orang lanjut usia dan sistem imun lemah.Pertama, kejadian seseorang terinfeksi penyakit, termasuk Covid-19, setelah divaksin relatif jarang."Maksudnya, kasus infeksi seperti ini (setelah divaksin) bukan sesuatu yang tidak terduga, tapi kejadian seperti ini tidak merata," jelas dia.
Baca Juga: Seantero Dunia Bisa Terkejut! Pria ini Ngaku Cuma Makan Daging Mentah Selama 3 Tahun, Efeknya pada Tubuh Bisa Bikin Kita Melongo, Enggak Nyangka!Kate menjelaskan, orang-orang yang paling berisiko mengalami infeksi Covid-19 setelah divaksin termasuk orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan orang berusia lanjut (lansia)."Mereka ini lebih berisiko mengalami infeksi meski sudah divaksin," ungkapnya.2. Orang yang mengabaikan 5M usai vaksin.Kedua, orang yang terinfeksi Covid-19 usai vaksin juga bisa disebabkan karena mereka menghentikan langkah-langkah penularan virus.Setelah divaksin, mungkin banyak orang yang abai dan tidak lagi menerapkan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, melakukan mobilitas, dan menghindari kerumunan).
Hal inilah yang berpotensi menyebabkan orang yang sudah divaksin tetap terinfeksi Covid-19.
Kate menjelaskan, ketika virus menular dengan kecepatan lebih besar dan frekuensi lebih besar, maka virus dapat menularkan penyakit ke lebih banyak orang, termasuk orang yang sudah divaksin.Oleh sebab itulah, orang yang sudah divaksin dan terpapar Covid-19 tetap bisa menularkan virus corona ke orang lainnya.Apa yang dialami orang yang sudah divaksin dan terkena penyakit?Hal utama yang terlihat adalah tingkat keparahan.Dari yang dipelajarinya, saat orang yang sudah divaksin penuh atau sebagian terpapar patogen penyakit, gejala yang dialami jauh lebih ringan dibanding orang yang belum divaksin.
Baca Juga: Kondisi Terbaru Tukul Arwana Akhirnya Terungkap! Sang Putra Bungsu Terpukul Pasca Lihat Kondisi Sang Ayah, 'Yang Paling Kecil Sedih'Hal ini menunjukkan bahwa vaksin apapun bekerja dengan beberapa cara yang berbeda.Pertama, tentu saja, vaksin bekerja untuk mencegah seseorang terpapar suatu penyakit.
"Dan jika seseorang yang sudah divaksin lengkap terpapar penyakit, tingkat keparahannya relatif lebih rendah," ungkap Kate.
Cara Atasi Efek Samping Vaksinasi
Kemudian muncul pertanyaan, apa yang harus dilakukan jika tubuh mengalami reaksi efek samping tersebut usai menerima vaksin Covid-19?
Seperti dikutip dari dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, disarankan bagi masyarakat apabila mengalami kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI), untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan di lokasi pemberian vaksin.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi.
Sesuai prosedur, setelah selesai divaksin, masyarakat akan diberikan kertas berisi informasi kontak yang bisa dihubungi jika mengalami KIPI.
Selain itu, setiap penerima vaksin juga diminta untuk menunggu di lokasi vaksinasi selama minimal 15 menit agar kondisinya tetap terpantau.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi gejala reaksi usai Vaksin Covid-19 berbeda-beda, tergantung jenis efek samping apa yang muncul.
Jika terjadi reaksi ringan lokal usai vaksin Covid-19 seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan vaksin, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan dua hal, yaitu:
- kompres dingin pada lokasi bekas suntikan
- minum obat paracetamol sesuai dosis.
Tetapi jika muncul reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise usai vaksinasi, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin akan menyuruh penerima vaksin untuk mengonsumsi air lebih banyak hingga obat paracetamol.
Berikut hal yang akan harus dilakukan untuk mengatasi reaksi ringan sistemik setelah vaksin Covid-19.
- minum air putih lebih banyak
- menggunakan pakaian yang nyaman
- kompres atau mandi air hangat
- minum obat paracetamol sesuai dosis
Sementara mengutip Kompas.com dari kipi.covid19.go.id, beberapa orang dapat mengalami efek samping vaksin Covid-19 yang lebih kuat setelah mendapatkan dosis kedua. Namun ada pula yang tidak mengalaminya.
Semua reaksi ini normal dan jika terjadi, akan hilang dengan sendirnya dalam beberapa hari, sebagaimana reaksi pada dosis pertama.
Nah untuk itu tetap waspada dan slelau jaga jarak dan jaga kesehatan.
Artikel telah ditayangkan di Idea Online dengan judul, Ayo Jangan Sampai Mengalami Ini! WHO Sebut 2 Golongan Paling Berisiko Terkena Covid-19 setelah Vaksin