Lembaran logam ini juga bisa menjaga makanan tetap hangat atau dingin, sekaligus bisa menjadi wadah makanan darurat juga.
Meski demikian, studi dari Journal of Alzheimer’s Disease menyebutkan bahwa penggunaan aluminium foil secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko terkena penyakit alzheimer dan neurodegeneratif lainnya.
Hal ini karena elemen logam pada aluminium foil bisa larut ke dalam masakan dalam proses memasak, khususnya untuk makanan pedas, asam, dan yang dipanaskan dengan suhu tinggi.
3. Panci dan penggorengan teflon
Panci dan penggorengan dengan permukaan teflon menjadi alat masak yang populer di dapur Indonesia.
Hal ini karena harganya relatif lebih murah dibanding alat masak berbahan cast iron atau stainless steel dan kemampuan anti lengketnya.
Meskipun demikian, alat masak jenis ini juga berbahaya dalam dua kondisi.
Pertama, saat dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi, lapisan teflon akan terpisah dan mengeluarkan gas beracun.
Kedua, dalam pemakaian jangka panjang bila lapisan teflon tergores, zat-zat kimia yang didominasi oleh perfluorooctanoic acid (PFOA) yang apabila bercampur dengan makanan dan dikonsumsi terus-menerus bisa menyebabkan kanker.
4. Plastik pembungkus dan wadah makanan
Plastik sering digunakan untuk membungkus makanan agar tetap awet atau digunakan sebagai wadah untuk makanan yang basah dan berkuah.
Praktis memang, tapi plastik bisa berbahaya bagi kesehatan terutama bila makanannya panas.