Bukan Sehat Malah Dirawat, Orang dengan Kondisi Ini Jangan Konsumsi Jahe, Efeknya Bisa Mematikan

By Amelia Pertamasari, Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:10 WIB
Kondisi orang yang tidak boleh mengonsumsi jahe. (Freepik.com)

SajianSedap.com - Jahe merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia.

Dengan rasa pedas yang menimbulkan sensasi hangat di tenggorokan, jahe biasanya diolah menjadi minuman seperti wedang jahe atau susu jahe hangat.

Namun tak hanya jadi obat herbal, jahe juga digunakan untuk menyedapkan masakan dan menghilangkan bau amis pada olahan ikan, ayam, maupun daging.

Ini karena rasa pedas jahe sendiri dan aromanya yang kuat.

Baca Juga: Seantero Dunia Bisa Terkejut! Pria ini Ngaku Cuma Makan Daging Mentah Selama 3 Tahun, Efeknya pada Tubuh Bisa Bikin Kita Melongo, Enggak Nyangka!

Maka tak heran, jahe menjadi salah satu stok rempah dapur yang harus ada di rumah.

Namun di balik khasiatnya sebagai obat herbal, ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang dilarang mengonsumsi jahe.

Pasalnya jika orang-orang dengan kondisi tersebut mengonsumsi jahe, bisa memberikan efek buruk pada kesehatan.

Berikut ini kondisi orang-orang yang sebaiknya tidak dulu mengonsumsi jahe. 

Kondisi-kondisi Orang yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Jahe

1. Orang dengan gangguan darah

Jahe mencegah pembekuan darah, tetapi meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.

Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.

Baca Juga: Bisa Menyesal Sejadi-jadinya, Jangan Lagi Kebiasaan Makan Sayur Brokoli Kalau Kondisi Tubuh Seperti Ini, Stop Mulai Sekarang!

2. Orang dengan batu empedu

Jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.

3. Orang dengan Ulkus atau IBD

Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.

4. Orang yang akan melakukan operasi

Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi.

5. Perempuan hamil

Sejumlah penelitian menghubungkan jahe untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada perempuan hamil.

Jahe juga dapat menyebabkan kontraksi uterus.

Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe.

Selain itu, hindari minum teh jahe terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.

Baca Juga: Bukannya Sehat Malah Sakit Seumur Hidup, Orang dengan Kondisi Jangan Makan Kubis, STOP Kalau Masih Sayang Nyawa

6. Orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu

Jahe berinteraksi dengan obat-obatan tertentu termasuk antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.

Layanan medis dari National Institutes on Health mengungkapkan bahwa jahe juga mengganggu efek dari beberapa obat lain termasuk antasida karena merangsang produksi asam di lambung.

Orang yang memakai obat untuk jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga harus menghindari rempah ini.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

7. Orang dengan diabetes dan hipertensi

Jahe mungkin menurunkan gula darah dan tekanan darah, sehingga orang yang mengonsumsi obat untuk diabetes atau hipertensi harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi jahe dalam bentuk apa pun.

8. Jahe menekan nafsu makan

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Metabolism: Clinical and Experimental" tahun 2012, jahe mengurangi nafsu makan dengan memberikan rasa kenyang.

Baca Juga: Bukannya Mengancam, Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Masih Rentan Terkena Covid-19 Meski Sudah Vaksin, Tolong CATAT!

Para peneliti menjelaskan bahwa jahe memengaruhi kadar serotonin dalam darah, maka terjadilah efek pengekangan pada nafsu makan.

Ini berarti jahe harus dihindari oleh orang yang mencoba menambah berat badan.

9. Jahe berinteraksi dengan beberapa herbal

Kecuali untuk obat-obatan, jahe juga mengganggu herbal yang merangsang aliran darah dan memperlambat pembekuan darah.

Ini termasuk cengkeh, bawang putih, gingko biloba.

Menggunakan jahe dengan rempah-rempah tersebut menempatkan Moms pada risiko perdarahan yang lebih tinggi.

Manfaat Jahe untuk Menghilangkan Uban

Akar jahe mengandung vitamin, magnesium, fosfor dan potasium yang memberi nutrisi untuk folikel rambut.

Dengan mengaplikasikan jahe ke rambut, maka rambut akan menjadi lebih kuat dan tehindar dari kerontokan.

Selain itu, jahe dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan memiliki khasiat sebagai antimikroba yang kuat.

Antimikroba ini mampu mengendalikan ketombe, juga mengendalikan kelembaban rambut.

Baca Juga: Bisa Nangis Karena Baru Sadar, Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Dilarang Keras Minum Madu, Efek Buruknya Engga Main-Main Buat Tubuh

Sehingga tak hanya rambut uban yang hilang, tapi kulit kepala pun jadi lebih sehat.

Untuk menghilangkan rambut uban menggunakan jahe, ini yang harus Anda lakukan:

- Ambil satu potong jahe yang besar, lalu cuci bersih.

- Parut jahe tersebut lalu campurkan dengan susu. Aduk rata campuran tersebut lalu aplikasikan pada rambut.

- Tunggu hingga 10 menit masker rambut alami dari jahe ini di kepala. Anda juga bisa membungkus rambut dengan handuk atau plastik shower cap.

- Setelah 10 menit, bilas masker rambut dari jahe ini hingga bersih.

Lihat hasilnya yang memuaskan dan lakukan sekali dalam seminggu, ya.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Ternyata Jahe Memiliki Efek Samping dan 9 Orang Ini Tidak Boleh Mengonsumsinya