SajianSedap.com – Siapa yang tak kenal dengan hidangan yang satu ini.
Hampir semua daerah di Indonesia pasti mempunyai hidangan khas bernama soto.
Di tiap daerah, soto juga punya ciri khasnya masing-masing.
Ada yang berkuah kental dan ada juga yang berkuah bening.
Baca Juga: Resep Soto Banjar, Sajian Berkuah Khas Indonesia yang Rasanya Jempolan
Hidangan yang satu ini juga sangat mudah kita temui sehari-hari.
Soto memang tak berbahaya jika tidak dikonsumsi berlebihan.
Namun jika Anda menambahkan dua makanan pendamping ini, soto bisa menjadi salah satu makanan yang mematikan.
Simak dua makanan pendamping soto yang berbahaya bagi kesehatan.
1. Emping
Perpaduan soto santan dan emping sangat tidak baik untuk tubuh.
Seperti diketahui, emping merupakan makanan penyebab asam urat nomor 1.
Efek sampingnya jika dimakan berlebihan bisa bikin sakit badan hingga asam urat berbahaya, lo.
Selain itu, Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan emping tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal). Sedangkan, emping dengan berat 100 gram bisa mengandung 432 kalori (kkal).
Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.
Saat Anda makan 100 gram emping saja, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.
Kalori emping ini juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.
"Mari bijak memilih asupan. Orang Indonesia normalnya membutuhkan 1.500-2.000 kkal sehari, bukan per buka mulut atau makan," jelas Tan.
Jadi, kebayang kan berapa besar kalori yang masuk ke tubuh kalau kita makan soto betawi yang bersantan ditambah emping?
Melansir Live Strong, begitu pasokan kalori terlalu banyak atau lebih besar daripada yang dikeluarkan untuk beraktivitas, tubuh seseorang dapat menyimpan kelebihannya sebagai lemak.
Timbunan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah arteri di jantung.
Dampaknya, arteri dapat keras, kaku, dan menyempit.
Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, sampai kanker.
2. Jerohan
Memang paling enak kan makan soto dengan jerohan seperti kikil, babat, otak, paru sampai hati?
Tapi, kalau masih ada pilihan daging, sebaiknya daging menjadi opsi utama.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Jerohan yang dicampur dengan soto terutama santan akan berubah jadi double kolesterol.
Makanan ini juga terbukti mengandung juga kolesterol tinggi.
Melansir Buku Dasar-Dasar Gizi Kuliner (1998) oleh C. Soejoeti Tarwotjo, jeroan adalah sumber zat kolesterol.
Asupan kolesterol dari makanan yang berlebihan tentu bisa memicu masalah kolesterol tinggi.
Baca Juga: Bocoran Langsung dari Pedagang Soto, Ternyata Satu Bahan ini yang Bikin Kuah Bisa Cerah dan Menggoda
Seperti diketahui, jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis).
Apabila aliran darah menuju jantung sampai terganggu, maka dapat terjadi penyakit jantung.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa serangan jantung.
Beberapa studi bahkan menemukan hubungan linier antara hiperkolesterolemia dan risiko hiperurisemia (penyakit asam urat).
Oleh sebab itu, konsumsi jeroan harus dipantang oleh penderita asam urat.
Artikel ini pernah tayan di fame.grid.id dengan judul Hati-hati Bila Sayang Dengan Nyawa! Jangan Lagi Makan Soto Ditambah Dua Bahan Ini atau Bisa Terkena Penyakit Mematikan