Pantas Selalu Ditanya Pedagang Burjo, Ternyata ini Manfaat Tambah Satu Bahan ini saat Masak Mi Instan, Gak Nyangka!

By Raka, Minggu, 24 Oktober 2021 | 10:50 WIB
Trik membuat mi instan jadi lebih sehat (Kolase Shutterstock)

 

SajianSedap.com - Bagi sebagian orang, mi instan bukan cuma makanan favorit.

Tapi mi instan kini berubah jadi makanan penyelamat di tanggal tua atau pun camilan dikala lapar melanda.

Hal ini juga berimbas pada larisnya pedagang-pedagang burjo yang biasa menjadikan mi instan sebagai menu utama.

Padahal sudah banyak para ahli yang menyebutkan bahaya dari mi instan.

Meski dikenal berbahaya, mi instan juga tetap bisa dimasak hingga jadi hidangan yang sehat.

Salah satunya dengan menambahkan satu bahan dari dapur ini.

Baca Juga: Park Hotel Cawang-Jakarta: A Textbook Business Hotel That Has Done Things More Than Necessary

Bahkan para pedagang burjo sering bertanya pada kita sebelum memasak mi instan, apakah mau memakai bahan ini atau tidak.

Manfaat dari bahan ini memang sungguh tidak pernah kita sadari.

Data Mengenai Mi Instan

Berdasarkan data dari World Instant Noodles Association, penduduk Indonesia mengonsumsi 12,54 miliar porsi mi instan sepanjang tahun 2018, melampaui Jepang dengan total 5,66 miliar porsi dan India dengan total 5,42 miliar porsi saja.

Yang lebih menyesakkan justru kasus malnutrisi karena mie instan banyak terjadi di negara berkembang seperti Filipina, Indonesia, dan Malaysia.

Standar kehidupan yang meningkat justru membuat para orang tua yang bekerja tidak memiliki waktu, uang, dan kesadaran dalam mengurus makanan anak-anak mereka.

Dari ketiga negara tersebut, rata-rata 40 persen balita mengalami kekurangan gizi.

Berdasarkan data UNICEF, jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan secara global, yakni satu dari tiga orang.

Baca Juga: Pantas Jadi Rahasia Warung Burjo! Masak Mi Instan Ternyata Jangan Langsung Dicemplungkan dalam Air Mendidih, Lakukan Trik Ini Agar Hasilnya Kenyal dan Tak Lembek

Meski harga mie murah, makanan ini mengandung kadar nutrisi yang rendah, serta lemak dan garam yang tinggi.

Menurut World Instant Noodles Association, Indonesia adalah konsumen mie instan terbesar kedua di dunia.

Sedangkan peringkat satu diisi oleh China dengan konsumsi 12,5 miliar mie instan pada tahun 2018.

Lalu apakah harus menghindari makan mie instan?

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Alternatif Memasak Mi Instan

Yang terpenting sebenarnya adalah kamu perlu mengetahui alternatif cara memasaknya, agar mi instan lebih sehat untuk dikonsumsi.

Dikutip dari kompas.com, ahli gizi Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK, memberikan tips mengolah mi instan agar lebih sehat.

Dokter gizi ini menyarankan untuk mengolah mi einstan dengan tepat, agar efek buruk terhadap kesehatan dapat berkurang.

Campur dengan sayuran.

Hal ini banyak sekali yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat yang suka mencampur sayuran saat memasak mi instan.

Baca Juga: Bukan Kenyang Malah Bolak Balik Rumah Sakit, Kebiasaan Makan Mi Instan Dua Kali Seminggu Bikin Dokter Shock, Bahayanya Gak Main-main

Serat yang ada dalam sayuran dapat mengganggu penyerapan gula atau karbohidrat.

Juga membantu mengontrol kolesterol tubuh saat mengkonsumsi mie instan.

 

"Cobalah menyiasatinya (masak mi) dengan dicampur sayur," tuturnya.

Mengenai sayuran yang boleh dicampurkan, kata dia, berjenis apa saja karena sayuran mengandung serat dan protein yang baik untuk tubuh.

Disarankan untuk tidak merebus sayuran terlalu lama.

Sayuran itu direbus, lalu dicampurkan dengan mi instan yang diolah dengan bumbu sendiri.

Kamu pun dapat berkreasi dengan makanan berbahan mi instan, seperti mengolahnya dengan bumbu yang diracik sendiri. "

Baca Juga: Satu Indonesia dalam Bahaya! Kebiasaan Makan Nasi dengan Mi Instan Ternyata Bikin Malaikat Maut Datang Lebih Cepat, Ini yang Diam-diam Terjadi dalam Tubuh

Tidak usah pakai bumbunya, atau ganti dengan bumbu racik sendiri pakai rempah-rempah dapur yang dipunya,” tutur Samuel.

Hal itu selain membuat kamu tidak jenuh dengan rasa mi instan tersebut, juga menghindari bumbu bawaan mi instan yang banyak mengandung natrium atau garam yang tinggi.

Jika mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam, maka risiko terkena hipertensi juga semakin besar.

Konsumsi mi instan maksimal sekali seminggu

Karena banyaknya kandungan yang dianggap buruk jika dikonsumsi dalam jangka panjang, Samuel menyarankan untuk tidak sering mengkonsumsi mi instan untuk harian.

Baca Juga: Cuma Orang Indonesia yang Gak Tahu! Air Rebusan Mi Instan Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa, Nyesel Seumur Hidup Kalau Dibuang

"Juga yang jelas jangan terlalu sering makan mi instan, apalagi untuk anak-anak. Ya paling tidak seminggu sekali, atau lebih jarang lagi makan mi instan malah makin bagus sebenarnya. Karena bahayanya mi instan ini akan terasa dalam jangka panjang, kalau anak-anak mungkin ketika remaja atau dewasa nanti baru kelihatan akibatnya," katanya.