Para Bapak-bapak Wajib Waspada, Belajar dari SBY Divonis Kanker Prostat, STOP Gaya-gayaan Ingin Diet ini, Bukan Sehat Malah Dirawat

By Raka, Jumat, 5 November 2021 | 12:10 WIB
Diet yang bisa jadi penyebab utama kanker prostat seperti yang dialami SBY (kolase Intisari)

SajianSedap.com - Kabar SBY divonis kanker prostat mengejutkan banyak pihak.

SBY selama ini tak menunjukkan dirinya tengah dirundung sakit.

Bahkan SBY beberapa kali terlihat menunjukan aktifitas barunya dalam seni.

Kanker prostat memang momok menakutkan bagi para pria.

Siapa saja bisa terserang penyakit mematikan ini.

Baca Juga: Tolong Ibu-ibu Siapkan saat Sarapan! Belajar dari Kasus SBY, Kanker Prostat Bisa Dicegah dengan Makan Buah Berwarna Merah Ini, CATAT!

Tak terkecuali para pria yang suka dengan diet seperti ini.

Bukan sehat, diet ini justru bisa jadi penyebab datangnya kanker prostat.

Diet yang bisa datangkan kanker prostat

Kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru.

Berdasarkan Global Cancer Statistics 20181, diperkirakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan oleh kanker prostat.

Kondisi ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini, terutama pada populasi risiko tinggi.

Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang.

Baca Juga: Para Istri Wajib Waspada, Belajar dari SBY Divonis Kanker Prostat, Hati-hati Kalau Mau Siapkan Sarapan Untuk Suami dengan Makanan ini

Sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut karena deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia.

“Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%. Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, program deteksi dini yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan,” jelas dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U (K), PhD dalam webinar "Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Prostat Dengan Inovasi Biopsi Robotik dan Pilihan Terapi Minimal Invasif Laparoskopi di Masa Pandemi" (17/02/2021)dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia.

Salah satu faktor risiko munculnya kanker prostat adalah pola makan tinggi lemak dan rendah serat.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

"Mereka yang menerapkan gaya hidup sehat, termasuk menerapkan pola makan sehat dengan mengurangi lemak dan memperbanyak serat bisa mengurangi risiko meninggal akibat kanker prostat," kata dr. Agus.

Sementara di Amerika Serikat, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan yang sehat untuk jantung dapat bermanfaat bagi orang-orang ini dengan secara khusus mengurangi risiko kanker prostat.

Studi tersebut melibatkan hampir seribu dokter AS yang telah mengembangkan kanker prostat dan diikuti selama rata-rata 14 tahun setelah diagnosis.

Baca Juga: Merinding! Kerap Melukis Sebelum Divonis Kanker Prostat, Lukisan SBY Ternyata Isyaratkan Hal Ini!

Tim itu dipimpin oleh Jorge Chavarro, dari Harvard School of Public Health. Chavarro dan kawan-kawan menilai kebiasaan makan pria untuk melihat apakah mereka memiliki pola makan "Barat" yang tidak sehat, tinggi daging merah dan olahan, produk susu tinggi lemak dan biji-bijian "olahan", atau pola makan sehat yang tinggi sayuran, buah, kacang-kacangan (seperti kacang-kacangan), ikan dan biji-bijian.

Para peneliti menemukan bahwa pria yang mendapat skor tertinggi dalam hal kebiasaan makan orang Barat ternyata 2,5 kali lebih mungkin meninggal karena kanker prostat, dan 67% lebih mungkin meninggal karena sebab apa pun, dibandingkan mereka yang mendapat nilai terendah.

 

Sebaliknya, pria yang mendapat skor tertinggi dalam hal kebiasaan makan sehat, 36% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena sebab apa pun dibandingkan mereka yang mendapat skor terendah, kata para peneliti.

Penulis penelitian menekankan bahwa sebagian besar pria dalam penelitian ini berkulit putih, jadi hasilnya mungkin berbeda dalam penelitian yang melibatkan ras / etnis lain.

Seorang ahli mengatakan diet Barat telah lama memiliki reputasi buruk dalam hal kesehatan.

"Diet tinggi lemak hewani dan rendah serat dikaitkan dengan sindrom metabolik, kumpulan kondisi termasuk obesitas perut, peningkatan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi," kata Dr. Michael Schwartz, ahli urologi di Arthur Smith Institute for Urology di New Hyde Park, New York

“Sudah diketahui sejak lama bahwa pola makan seperti ini dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, stroke, dan berbagai jenis kanker,” ujarnya.

Baca Juga: SBY Divonis Kanker Prostat, Mantan Menteri Sampai Menangis Saat Tahu Kondisi Tempat Tidur SBY saat Temani Ani Yudhoyono Di RS

Dia menambahkan bahwa efek dari olahraga mungkin juga berperan, dalam penelitian tersebut pria yang makan lebih sehat mungkin juga berolahraga lebih banyak.

Penelitian ini dipublikasikan secara online 1 Juni 2020 di The Journal of Cancer Prevention Research.

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul "Diet Tinggi Lemak dan Rendah Serat Munculkan Risiko Kanker Prostat"