Beberapa hal bisa memicu peningkatan risiko kanker lambung, seperti bakteri Helicobactor pylori dan metaplasia usus (kondisi di mana sel-sel di jaringan saluran pencernaan bagian atas berubah menyerupai sel-sel di dalam usus).
Kemudian, ada kondisi lain seperti atrophic gastritis kronis (peradangan di lapisan lambung akibat iritasi), anemia pernisiosa (kondisi tubuh yang kekurangan vitamin B12), atau polip lambung.
Menurut dr Aru, beberapa situasi yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker lambung, seperti nyeri di bagian perut, sulit menelan, mual dan muntah, merasa cepat kenyang, berat badan menurun drastis, dan pendarahan.
Lebih lanjut, ternyata ada beberapa pola makan yang salah juga sehingga bisa memicu kanker lambung.
Inilah beberapa kebiasaan makan penyebab kanker lambung:
1. Makanan panas
Makanan panas meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 4,22 kali.
Hal ini lantaran selaput lendir di saluran pencernaan manusia cukup rentan dan hanya bisa menangani makanan dengan suhu 50 sampai 60 derajat Fahrenheit, atau setara 15 derajat Celcius.
Jika melebihi suhu tersebut, perut akan mengalami sensasi “terbakar”.
Kebiasaan makan dalam kondisi panas membakar selaput lendir saluran pencernaan dan menyebabkan perubahan patologis.
Inilah yang akhirnya bisa menyebabkan kanker perut.